Tahun Baru Islam yang jatuh setiap 1 Muharram menjadi momen penting bagi seluruh umat muslim, tak terkecuali di Indonesia. Momen ini dianggap penting karena menjadi momen pergantian tahun dalam kalender Islam.
Perayaan Tahun Baru Islam disambut dengan suasana suka cita. Masyarakat Indonesia di tiap daerah memiliki cara sendiri untuk memanjatkan doa dan rasa syukur atas tibanya tahun yang baru.
Tidak hanya bermuhasabah dan mengerjakan amal saleh, ada juga beragam tradisi kuliner khas nan lezat yang disajikan khusus saat menyambut Tahun Baru Islam. Kuliner khas dari sejumlah daerah ini pun variatif.
Ingin tahu apa saja kuliner khas dari berbagai daerah yang sering hadir pada perayaan Tahun Baru Islam? Berikut ini Popmama.com tampilkan informasi selengkapnya.
1. Bubur merah putih
Yummy/Ike Ummi MHF
Namanya boleh serupa dengan bendera Indonesia tetapi kuliner ini bukan kuliner kemerdekaan. Bubur merah putih berbahan dasar dari beras dan gula merah serta dimasak dengan santan.
Bubur merah putih jadi hidangan khas Tahun Baru Islam di Jawa Barat. Konon, bubur ini menyimbolkan rasa syukur terhadap Sang Pencipta dan dipercaya sebagai simbol untuk memulai kehidupan atau awal yang baru.
Masyarakat Jawa Barat punya tradisi membuat dan menyantap bubur merah putih saat Tahun Baru Islam. Biasanya bubur merah putih ini disantap bersama di masjid sambil berdoa bersama.
Bubur ini memiliki satu jenis yang berwarna merah dan rasanya manis karena terbuat dari gula merah. Lalu, satu jenis lainnya berwarna putih dan punya rasa gurih dari santan.
2. Bubur Suro
Instagram/tanihub
Biasanya bubur suro disajikan sebagai alat atau disebut juga dengan uba rampe dalam bahasa Jawa. Bubur suro disajikan sebagai alat untuk memaknai 1 Suro atau datangnya Tahun Baru Islam.
Biasanya bubur suro bisa ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Bumbu yang digunakan untuk membuat bubur suro cukup berbeda dari bubur pada umumnya, yakni jahe, santan, dan sereh.
Bubur suro ditaburi tujuh jenis kacang dan toping yang berbeda di setiap daerah. Bubur suro juga biasanya dilengkapi bahan lain yang berjumlah tujuh seperti tujuh jenis buah-buahan yang berjumlah masing-masing tujuh butir.
Biasanya bubur suro akan disajikan bersama beberapa pelengkap, seperti telur dadar rawis, perkedel, kacang kedelai goreng, kerupuk dan tambahan lain sesuai khas daerah masing-masing.
3. Ayam Ingkung
Yummy/Chef Gilang
Sejak dahulu, ayam ingkung selalu dipilih sebagai sajian khas untuk melengkapi setiap perayaan besar khususnya di tradisi masyarakat Jawa. Salah satunya, perayaan Tahun Baru Islam atau malam 1 Suro.
Hidangan ini dibuat untuk dimakan bersama-sama. Ayam ingkung merupakan sajian olahan ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan serta bermacam rempah dan bumbu lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, daun salam, sereh, dan beragam bumbu lainnya.
Biasanya ayam ingkung disajikan dengan aneka ragam sayuran sebagai lalapan dan sambal.
Editors' Pick
4. Kue apem
selerasa.com
Konon, apem menjadi makanan simbol kesederhanaan. Oleh karena itu, kue berbahan tepung beras ini tidak pernah absen untuk dihidangkan dalam perayaan Tahun Baru Islam khususnya di daerah Jawa.
Di beberapa daerah di Jawa Tengah, dalam gunungan hasil bumi terdapat pula jajanan pasar yang disusun sedemikian rupa. Biasanya kue apem selalu ada dalam gunungan tersebut.
Ada pula tradisi Wahyu Kliyu yang dilakukan oleh masyarakat Karanganyar, Jawa Tengah. Mereka melemparkan apem ke tikar yang sudah dilapisi daun pisang.
Tradisi ini dianggap jadi simbol memohon anugerah kepada Tuhan.
5. Nasi Tumpeng
tokopedia.com
Tumpeng juga merupakan kuliner yang kaya akan filosofi sehingga kerap disajikan untuk acara adat atau acara penting lainnya di Indonesia, termasuk Tahun Baru Islam.
Tumpeng dapat dibuat dengan nasi putih atau nasi kuning yang dibentuk kerucut untuk menggambarkan konsep ketuhanan. Beragam lauk juga dihidangkan untuk melengkapi sajian khas ini, seperti ayam goreng, perkedel, tempe orek kering, telur dadar rawis, kentang balado, tomat, mentimun, dan lainnya.
6. Gunungan hasil bumi
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Gunungan hasil bumi merupakan salah satu tradisi warga Banyuwangi, Jawa Timur, yang disebut Grebeg Tumpeng Suro. Gunungan yang berukuran besar ini biasanya terdiri dari berbagai makanan hasil bumi, seperti buah dan sayur, yang disatukan dan diarak sejauh satu kilometer.
Buah dan sayur ini menjadi simbol kesuburan dan kekayaan alam Indonesia serta jadi wujud rasa syukur pada Tuhan. Setelah diarak kemudian tumpeng tersebut diperebutkan oleh warga setempat.
7. Bubur Asyura
kuali.com
Bagi umat muslim di Kalimantan Selatan biasanya setiap 10 Muharram akan melaksanakan tradisi khusus berpuasa sunah, yaitu Puasa Asyura. Biasanya mereka juga akan membuat bubur asyura yang terbuat dari sayuran dan kacang-kacangan berjumlah 41 jenis.
Bubur ini berwarna kuning dan bercita rasa gurih karena berasal dari banyak bahan. Menyantap bubur asyura dilakukan sekaligus dengan berdoa bersama.
Biasanya bubur ini diberi doa di masjid kemudian dibagikan ke warga setempat.
8. Bella pitunrupa atau bubur tujuh macam
YouTube/Dapur Giok
Bella pitunrupa memiliki artian bubur tujuh macam yang merupakan bubur khas masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan. Hidangan ini selalu dibuat dan muncul pada hari ke-10 Muharram.
Bubur ini dibuat dari tujuh macam hasil bumi yang merupakan buah yang tumbuh di atas permukaan tanah, bukan yang tertanam. Hasil bumi tersebut, yaitu jagung, pisang, nangka, beras ketan putih, beras biasa, kacang hijau, dan labu.
Penggunaan tujuh bahan jadi simbol jumlah hari dalam sepekan, sedangkan buah yang tumbuh di atas permukaan jadi simbol kemakmuran dan limpahan rezeki untuk setiap hari selama setahun ke depan.
Nah, itulah deretan kuliner khas yang sering disajikan pada perayaan Tahun Baru Islam. Perayaan hari besar ini tidak hanya sebatas perayaan budaya dan tradisi saja melainkan juga penyajian makanan yang sarat akan nilai filosofi di dalamnya.