Kamu Suka Pedas? Ini Rekomendasi Makanan Pedas yang Patut Dicoba!
Rasa pedas dipercaya dapat membuat makanan jadi lebih lezat
18 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu? Setiap tanggal 16 Januari ternyata diperingati sebagai Hari Makanan Panas dan Pedas Sedunia.
Makanan dengan cita rasa pedas banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Terlebih, Indonesia mempunyai beragam pilihan sambal dan makanan pedas dari seluruh penjuru nusantara.
Makanan Indonesia memang tak pernah luput dari sensasi rasa pedas. Selain bisa menambah selera makan, rasa pedas dipercaya dapat membuat makanan jadi lebih lezat.
Rasa pedas pada makanan dapat dihasilkan dari banyak bahan, diantaranya lada dan cabai. Namun, cabai merupakan bahan yang lebih umum dan banyak digemari masyarakat Indonesia.
Makanan pedas pun sangat populer di Indonesia dan ternyata mempunyai sejarah yang panjang.
Nah, dirangkum dari berbagai sumber, kali ini Popmama.com akan mengulasnya sekaligus menyajikan beberapa rekomendasi makanan yang dapat dinikmati pecinta makanan pedas di Indonesia.
Editors' Pick
1. Dari manakah cabai berasal?
Cabai merupakan tanaman yang digolongkan ke dalam genus Capsicum. Cabai memiliki banyak jenis, diantaranya adalah cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit, cabai hijau besar, cabai hijau keriting, dan cabai gendot.
Meskipun dikenal sebagai bahan pokok kuliner Indonesia, ternyata cabai bukanlah tanaman asli Indonesia. Awalnya, si pedas ini berasal dari Benua Amerika dan dibawa masuk bersama sekitar 2000-an jenis tumbuhan lainnya pada abad ke-16 oleh para pelaut Portugis dan Spanyol ke Asia Tenggara.
Di Benua Amerika kemudian diserap ke dalam kosakata Inggris, cabai disebut dengan nama chilli. Sebelum chilli dari Benua Amerika masuk ke Indonesia, ternyata masyarakat nusantara telah mengenal tanaman bernama cabya yang memiliki nama latin Piper retrofractum vahl.
Cabya merupakan jenis tanaman dari genus lada dan sirih-sirihan yang punya sifat sebagai rempah dengan cita rasa pedas untuk mengolah makanan.
Berdasarkan Kamus Jawa Kuna - Indonesia dari P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson (1995) serta riset arkeologi yang dilakukan oleh Timbul Haryono dalam Inventarisasi Makanan dan Minuman dalam Sumber-Sumber Arkeologi Tertulis (1997), kata cabya telah disebut dalam beberapa prasasti dan naskah kuna di Jawa dari abad ke-10 M.
Pada masa kuno, cabya banyak tumbuh di wilayah Jawa dan masyarakat setempat menyebutnya sebagai cabe jawa atau cabai atau lombok. Saat itu tanaman Capsicum dibudidayakan secara masif di nusantara.
Adapun pesaing cabya jawa yang populer adalah lada yang memiliki nama latin Piper nigrum. Lada adalah salah satu komoditas rempah yang umum diperjualbelikan di nusantara pada masa niaga rempah-rempah.
Di tengah menurunnya popularitas cabya jawa, lada masih bertahan sebagai pecitarasa pedas masakan.
Namun, masyarakat nusantara umumnya lebih memilih menyukai Capsicum daripada lada dengan alasan lebih nyaman di mulut dan lambung. Atas dasar perubahan selera inilah Capsicum naik statusnya menjadi bahan makanan pedas primadona baru di nusantara dan disebut sebagai cabai.
Kini, cabai tak hanya sekedar bumbu makanan saja tetapi sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan pedas dengan ciri khas tersendiri.
2. Manfaat mengonsumsi makanan pedas
Makanan pedas dianggap mampu meningkatkan nafsu makan seseorang sekaligus sebagai “pelengkap’ rasa dari makanan yang dikonsumsinya. Konsumsi makanan pedas rupanya membawa berbagai macam manfaat.
Manfaat tersebut antara lain meredakan sakit flu, mampu meningkatkan kesehatan jantung, membantu dalam menurunkan berat badan, memperlambat pertumbuhan sel kanker, membuat tidur lebih nyenyak, serta dapat memengaruhi mood lebih baik karena mengonsumsi makanan pedas yang mengandung cabai merah diklaim mampu meningkatkan kadar endorfin dan serotonin dalam tubuh.
Walau ada banyak manfaat makanan pedas tetapi mengonsumsinya juga harus dibatasi dengan bijak. Sebab, konsumsi makanan pedas berlebih bisa menyebabkan terjadi masalah pada lambung dan dapat mengurangi sensasi rasa di lidah dengan baik.