WHO Prediksi Akan Muncul Varian Baru Covid-19 yang Lebih Berbahaya

Tetap selalu jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan ya, Ma!

16 Juli 2021

WHO Prediksi Akan Muncul Varian Baru Covid-19 Lebih Berbahaya
respectfulinsolence.com

Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan munculnya varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya. Varian baru ini diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia sehingga lebih sulit untuk menghentikan pandemi Covid-19.

"Pandemi belum selesai. Tren (yang terjadi) baru-baru ini mengkhawatirkan. Satu setengah tahun setelah WHO pertama kali mendeklarasikan apa yang disebut Public Health Emergency of International (PHEIC), kami masih mengejar virus ini dan virus masih menyebar setelahnya," kata Ketua Komite Darurat WHO, Didier Houssin, yang dikutip dari AFP, Kamis (15/7/2021).

Informasi selengkapnya telah Popmama.com rangkum berikut ini.

Editors' Pick

1. Empat varian Covid-19 mendominasi pandemi global

1. Empat varian Covid-19 mendominasi pandemi global
Pixabay/Geralt
Ilustrasi

Untuk saat ini ada empat varian Covid-19 mendominasi pandemi global. Keempat varian tersebut, yaitu Alpha, Beta, Gamma, dan terutama varian Delta yang menyebar lebih cepat. Namun, Komite Darurat WHO memperingatkan bahwa yang lebih buruk bisa terjadi di masa depan.

"Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru yang lebih berbahaya bahkan bisa lebih sulit untuk dikendalikan," ungkap Ketua Komite Darurat WHO, Didier Houssin.

Meski demikian, WHO tidak menjabarkan lebih lanjut mengenai hasil penelitian mereka terkait kemunculan varian baru Covid-19 yang disebut lebih berbahaya ini.

2. Pandemi tetap menjadi tantangan terbesar secara global

2. Pandemi tetap menjadi tantangan terbesar secara global
Freepik

Houssin mengatakan, pandemi tetap menjadi tantangan terbesar secara global terutama dengan negara-negara yang tuntutan kesehatan, ekonomi dan sosial berbeda.

"Negara-negara dengan akses vaksin dan sistem kesehatan yang baik berada di bawah tekanan untuk membuka kembali masyarakat sepenuhnya," katanya.

Di sisi lain, negara-negara dengan akses vaksin Covid-19 yang terbatas mengalami gelombang infeksi baru. Kepercayaan masyarakat juga turun serta meningkatnya kesulitan ekonomi.

"Dalam beberapa kasus meningkatkan kerusuhan sosial," ujarnya.

Ia melanjutkan, penggunaan masker, physical distancing, menjaga kebersihan tangan, dan peningkatan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan Covid-19.

3. WHO soroti peningkatan kasus Covid-19 di Asia dan Afrika

3. WHO soroti peningkatan kasus Covid-19 Asia Afrika
pexels/markus-spiske

WHO menyoroti pesatnya peningkatan kasus Covid-19 di kawasan Asia dan Afrika. Secara khusus, WHO membahas Indonesia yang kini menggeser posisi India sebagai negara dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di Asia.

Selain itu, WHO juga menyoroti kondisi Myanmar yang kian mengkhawatirkan karena pergolakan politik semakin besar sehingga penanganan pandemi Covid-19 terbengkalai. WHO juga menyayangkan masih begitu banyak gelaran besar olahraga yang diselenggarakan di tengah peningkatan kasus Covid-19, seperti Euro dan Olimpiade.

Tak hanya di kawasan dengan kasus tinggi, sejumlah negara yang sudah mulai pulih seperti Australia dan Amerika Serikat juga kembali mengalami lonjakan Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Australia terpaksa menerapkan lockdown di beberapa kawasan, seperti Sydney, demi membendung gelombang Covid-19 yang kian deras dalam sebulan belakangan.

Sementara itu, Amerika Serikat juga mengalami lonjakan kasus Covid-19 di tengah upaya negara itu untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

Itulah informasi tentang perkiraan akan munculnya varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya. Walau masih berupa prediksi tetapi tidak salahnya Mama dan keluarga untuk lebih menjaga kesehatan dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga:

The Latest