Yuk, Cermat Memilih Keju Cheddar yang Asli dan Bernutrisi!
Tidak semua keju cheddar di pasaran menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utama
5 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dua tahun pertama kehidupan, anak-anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, tentu wajib bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi dan tidak boleh sembarangan memberikan makanan kepada anak.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang baik bagi anak, salah satunya bisa dari produk olahan susu seperti keju. Namun, perlu Mama ingat juga untuk memilih keju sebaiknya yang memiliki kandungan yang sama seperti susu di dalamnya.
"Keju merupakan olahan dari susu, maka zat gizi yang ada pada keju harus sama dengan susu," ujar nutritionist Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes. dalam acara peluncuran kampanye KRAFT #KejuAsliCheck yang diadakan secara virtual, Jum'at (3/12/2021).
Salah satu jenis keju yang banyak beredar di Indonesia adalah jenis cheddar. Keju cheddar merupakan produk turunan susu yang diketahui dapat melengkapi nutrisi harian.
Keju cheddar sering dipakai dalam masakan karena rasa khas kejunya memberikan rasa asin dan gurih yang memperkaya rasa makanan. Untuk bayi yang baru mulai makan makanan padat, balita, atau anak-anak, keju cheddar bisa juga menambah nilai gizi dalam makanan mereka.
Tak heran jika kreasi berbahan keju cheddar banyak dipilih untuk membuat sajian lezat bernutrisi bagi buah hati. Sayangnya, masih banyak orang yang belum tahu, mungkin termasuk Mama juga, bahwa tidak semua keju cheddar di pasaran menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utama.
Nah, untuk mengetahui informasi selengkapnya, yuk simak ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Tiga komponen penting yang terkandung dalam keju cheddar
Nutritionist Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes. menyampaikan, keju merupakan olahan dari susu sehingga zat gizi yang terkandung pada keju harus sama dengan susu. Seperti diketahui, susu memiliki keunggulan dibandingkan protein hewani lainnya, yakni tinggi kalsium, protein, dan vitamin D.
“Keju cheddar itu kan dari susu asli, jadi zat gizi yang ada di dalamnya harus punya tiga komponen utama tadi,” ucap Rita dalam acara peluncuran kampanye KRAFT #KejuAsliCheck yang diadakan secara virtual, Jum'at (3/12/2021).
Keju cheddar adalah jenis keju yang terbuat dari susu sapi yang sudah dipasteurisasi dan biasanya bertekstur cenderung keras, berwarna putih pucat serta memiliki rasa yang tajam dan gurih
Keju cheddar merupakan produk turunan susu yang sangat populer di Indonesia. Selain rasanya yang menjadi favorit, keju cheddar juga bisa menjadi bahan kreasi makanan yang lezat dan bernutrisi.
Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Protein baik untuk pertumbuhan serta kalsium bermanfaat untuk kepadatan tulang
“Sementara itu, vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dan kesehatan pencernaan anak terutama mikrobiota karena mikrobiota memiliki peran meningkatkan penyerapan zat gizi, memberikan peningkatan respon sel-sel darah putih dalam daya tahan tubuh, dan juga memberikan respon pada otak untuk mengeluarkan hormon bahagia pada anak. Jadi, anak kalau vitamin D-nya cukup, mood-nya bagus. Kalau mood-nya bagus, dia bisa makan apa saja,” jelasnya.
Editors' Pick
2. Masih banyak para Mama yang tidak tahu cara membaca komposisi keju cheddar
Keju cheddar bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang anak serta juga berperan sebagai sumber energi tinggi kalori agar buah hati bisa terus bergerak dan tidak mudah merasa lelah.
Sangat penting memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas untuk dikonsumsi. Namun, ternyata masih banyak masyarakat terutama para ibu yang belum tahu bahwa tidak semua keju cheddar di pasaran menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utamanya.
Hal ini berdasarkan hasil survei brand keju cheddar KRAFT terhadap konsumen di Indonesia, yang menunjukkan bahwa 50 persen responden yang merupakan para ibu mengatakan, sering mengonsumsi keju (1 sampai 7 kali dalam seminggu). Namun, 61 persen tidak tahu bahwa tidak semua produk keju cheddar di pasaran berbahan utama keju cheddar.
“Selain itu, terungkap juga bahwa 77 persen ibu mengaku terbiasa melihat label pangan. Akan tetapi, sebanyak 48 persen tidak tahu cara membaca label komposisi dengan benar,” ungkap Senior Marketing Manager KRAFT, Dian Ramadianti, dalam acara peluncuran kampanye KRAFT #KejuAsliCheck yang diadakan secara virtual, Jum'at (3/12/2021).