DPRD Jakarta Usulkan Penambahan Bus Sekolah untuk Kurangi Kemacetan
Mobil pribadi yang antar-jemput menjadi penyebab kemacetan
17 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemacetan yang terjadi di Jakarta, disebabkan oleh banyak pihak. Termasuk juga orangtua yang mengantar dan menjemput anak-anaknya ke sekolah.
Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai banyaknya orang tua yang mengantar jemput anaknya ke sekolah menjadi salah satu penyebab kemacetan di DKI Jakarta sehingga Komisi B meminta Dinas Perhubungan untuk menambah bus sekolah.
"Saya minta kepada Dishub tambah lagi bus sekolah. Kehadiran bus ini dianggap dapat menekan angka kemacetan, namun keberadaannya masih minim ditemui di kawasan tertentu," ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Anthony Winza Probowo, yang dikutip pada Jumat (17/2/2023).
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya dalam DPRD Jakarta usulkan penambahan bus sekolah untuk kurangi kemacetan.
Editors' Pick
1. Beberapa sekolah diketahui kekurangan lahan parkir
Anthony juga mengatakan salah satu timbulnya kemacetan di Jakarta berasal dari lingkungan sekolah.
Hal ini dikarenakan ada dari beberapa sekolah yang tidak memiliki lahan parkir, namun para orangtua murid tetap menjemput anak-anak mereka. Penumpukan kendaraan pun terjadi di beberapa titik.
"Akibat kondisi itu, banyak orangtua siswa yang mengantar jemput anaknya memakai kendaraan pribadi, dan memarkirkannya di badan jalan," ungkapnya.
2. Peningkatan kemacetan pasca pencabutan status PPKM
Melansir dari beberapa sumber, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman melaporkan terjadi peningkatan kemacetan di Jakarta sejak Desember 2022 hingga 48 persen dari sebelumnya 34 persen.
Menurut Latif, peningkatan kemacetan terjadi seiring dengan semakin tingginya aktivitas masyarakat pasca dicabutnya status PPKM oleh presiden.
"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53 persen. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeksnya 34 persen. Mulai naik di Desember 2022 di angka 48 persen," sebut Latif dikutip pada Jumat (17/2/2023).