6 Fakta David Carrick, Polisi Pemerkosa Belasan Perempuan di Inggris
David Carrick telah melakukan aksi bejatnya selama hampir 20 tahun
9 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang laki-laki anggota polisi Metropolitan London, David Carrick yang berusia 48 tahun ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerkosaan. Ia bahkan diketahui telah memerkosa lebih dari belasan perempuan selama dua dekade.
Kasus Carick mulai terbongkar ketika seorang perempuan yang menjadi korban melaporkan pengalamannya pada bulan Oktober 2021. Kasus itu terjadi beriringan dengan polisi Metropolitan London lainnya yang telah membunuh Sarah Everard.
Pelanggaran yang ia lakukan, termasuk 24 tuduhan pemerkosaan dan percobaan pemerkosaan. Salah satu jaksa penuntut menyebut kasus ini menjadi kasus yang paling mengejutkan karena melibatkan petugas polisi yang masih aktif.
Nah, kali ini Popmama.comtelah merangkum beberapa fakta David Carrick, polisi pemerkosa belasan perempuan di Inggris.
1. Carrick memanfaatkan status pekerjaannya saat melakukan aksi bejatnya
Persidangan vonis David Carrick digelar pada Selasa (7/2/2023) di Southwark Crown Court.
Hakim Bobbie Cheema-Grubb menilai bahwa mantan perwira polisi Metro London itu telah memanfaatkan perempuan secara mengerikan dengan cara bersembunyi di balik penampilan yang sopan. Ia mengintimidasi para korbannya bahkan mengatakan bahwa mereka adalah budak bagi Carrick.
“Anda dengan berani memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan, beberapa dengan sangat brutal, dan Anda bersikap seolah-olah Anda tidak tersentuh. Anda berani dan terkadang tanpa henti, percaya bahwa tidak ada korban yang akan mengatasi rasa malu dan takutnya untuk melaporkan Anda," kata hakim dikutip Associated Press.
2. Ia melakukan kejahatan ketika sedang bertugas
Dilansir Al Jazeera, berbagai tindakan kejahatan Carrick dilakukan saat masih bertugas sebagai polisi.
Di antaranya, ketika dia bertugas jaga di parlemen kepolisian London, komando diplomatik, menjaga Parlemen Inggris, kediaman Perdana Menteri dan kedutaan asing. Para korban ada yang mengaku ditodong pistol, dicambuk hingga diancam akan dimasukkan ke lemari kecil jika melawan.
"Anda dengan berani memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap banyak perempuan dan Anda bersikap seolah-olah tidak tersentuh," kata Cheema-Grubb.