Indonesia Miliki ‘Radar’ Pendeteksi Virus, Demi Covid-19 Terkendali
Menteri Kesehatan klaim ‘radar’ pendeteksi virus terbaru berguna untuk mengendalikan kasus Covid-19
20 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hingga saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia semakin bisa terkendali. Hal ini dibuktikan dengan pencabutan program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) oleh Presiden RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ia sampaikan menjelang tahun baru, tepatnya pada hari Jumat (30/12/2022).
Pada hari Selasa lalu (17/1/2023), diadakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Beliau juga membahas perihal melandainya kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan ‘radar’ baru yang dimiliki oleh Indonesia berhasil mendeteksi virus baru.
“Kita bisa mengendalikan Covid-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan metode yang namanya genome sequencing,” ucapnya.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait Indonesia miliki ‘radar’ pendeteksi virus baru.
Yuk, disimak faktanya!
1. Radar pendeteksi virus disebut genome sequencing
Melansir dari beberapa sumber, genome sequencing adalah metode untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.
Metode genome sequencing banyak digunakan sebagai penelitian di bidang genetik dan biologi molekuler, termasuk di bidang medis untuk memahami berbagai penyakit. Metode inilah yang digunakan di Indonesia selama setahun belakangan dalam mengontrol persebaran kasus Covid-19.
“Jadi kita yakin bisa mengendalikan Covid-19 dengan baik karena kita tahu caranya adalah dengan cepat mengidentifikasi musuhnya apa, varian barunya apa melalui genome sequencing,” ucap Menkes.
Editors' Pick
2. 'Radar’ pendeteksi tersebut sudah ada di 12 kota besar di Indonesia
Pada awal dilakukan genome sequencing, pemberlakuannya belum merata karena hanya dahulu alatnya hanya ada di Jawa dan di beberapa kota besar. Sekarang, alat-alat tersebut sudah ada di 12 kota di seluruh Indonesia.
Dari pemeriksaan genome sequencing dapat diketahui kenaikan dari kasus Covid-19 bukan disebabkan oleh mobilitas atau hari besar, melainkan akibat adanya virus varian baru.