WHO Khawatir Flu Burung yang Tewaskan Gadis Kamboja, Menularkah?

Virus flu burung dikhawatirkan dapat menular antar manusia

27 Februari 2023

WHO Khawatir Flu Burung Tewaskan Gadis Kamboja, Menularkah
Unsplash/Markus Winkler

Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (24/2/2023) menyatakan bahwa mereka khawatir dengan peningkatan kasus laporan flu burung yang menular pada manusia. Hal ini diakibatkan laporan kematian yang dialami seorang gadis 11 tahun karena terinfeksi flu burung yang memiliki nama lain H5N1.

Melansir dari beberapa sumber, gadis tersebut jatuh sakit pada 16 Februari dan dilarikan ke RS di ibu kota Phnom Penh. Pasien  mengalami gejala berupa demam, batuk, sakit tenggorokan. Kemudian ia dilaporkan meninggal setelah mengalami gejala-gejala tersebut.

Kekhawatiran meningkat ketika diketahui bahwa orangtua tepatnya sang papa dari gadis tersebut juga terinfeksi virus flu burung. Ada dugaan bahwa virus itu memiliki kemampuan penularan dari manusia ke manusia. Meski begitu, WHO mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui hal tersebut.

Berikut rangkuman Popmama.com terkait WHO khawatir flu burung yang tewaskan gadis di Kamboja.

Editors' Pick

1. Menjadi kasus kematian pertama akibat flu burung di Kamboja

1. Menjadi kasus kematian pertama akibat flu burung Kamboja
Unsplash/aboodi vesakaran

Kekhawatiran WHO atas kemungkinan penularan virus flu burung dari manusia ke manusia karena laporan kasus di provinsi Prey Veng, Kamboja. Otoritas kesehatan negara itu melaporkan tewasnya seorang perempuan berusia 11 tahun akibat terserang virus H5N1.

Dilansir Deutsche Welle, kematian perempuan tersebut menjadi kali pertama di Kamboja akibat virus tersebut dalam beberapa tahun. Gadis itu sakit pada 16 Februari dengan gejala demam, batuk, dan sakit tenggerokan. Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja, dalam sebuah pernyataan telah mengatakan dia meninggal tak lama setelah didiagnosis.

Hasil tes menunjukkan gadis tersebut positif H5N1. Sepanjang 2003-2014, Kamboja memiliki 56 kasus H5N1 pada manusia. Menurut WHO, 37 di antara kasus itu berakibat fatal.

2. WHO belum dapat menyimpulkan apakah virus dapat menular antar manusia

2. WHO belum dapat menyimpulkan apakah virus dapat menular antar manusia
Unsplash/Joseph Sharp

Menteri Kesehatan Kamboja, Mam Bunheng, mendesak para orangtua untuk menjauhkan anak-anak mereka dari unggas serta unggas yang sakit atau mati. Sampel burung liar yang mati di kawasan konservasi dekat rumah gadis tersebut juga telah diambil untuk diuji.

Dilansir The Guardian, otoritas Kamboja telah melakukan pelacakan dan pengujian 12 kontak yang dilalui mendiang gadis tersebut. Hasil temuan menemukan bahwa papa sang gadis juga terinfeksi H5N1. Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Sylvie Briand, mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan Kamboja untuk mendapat informasi lebih dalam.

"Sejauh ini, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah itu penularan dari manusia ke manusia atau paparan kondisi lingkungan yang sama," ujar Briand dikutip pada Senin (27/2/2023).

Dalam penjelasannya, perkembangan H5N1 secara global telah mengkhawatirkan karena meluasnya persebaran pada burung di seluruh dunia. Laporan kasus pada mamalia termasuk manusia juga meningkat.

"WHO melihat risiko dari virus ini dengan serius dan mendesak kewaspadaan yang lebih tinggi dari semua negara," tambahnya.

3. Kepala WHO khawatir virus H5N1 dapat menular ke mamalia

3. Kepala WHO khawatir virus H5N1 dapat menular ke mamalia
Pexels/Asad Photo Maldives

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan keprihatinannya tentang infeksi flu burung pada hewan mamalia, termasuk cerpelai, berang-berang, rubah dan singa laut.

"H5N1 telah menyebar luas pada burung liar dan unggas selama 25 tahun, tetapi penyebarannya ke mamalia baru-baru ini perlu dipantau secara ketat," kata Tedros, dikutip Associated Press pada Senin (27/2/2023).

Pemantauan virus Flu Burung yang menginfeksi manusia sejauh ini ada sekitar 870 kasus. Dari jumlah itu, WHO mengatakan 457 kematian telah dilaporkan di 21 negara. Namun kecepatan penyebarannya melambat dan dalam tujuh tahun terakhir sekitar 170 infeksi dan 50 kematian dilaporkan.

Itulah rangkuman tentang WHO yang khawatir dengan virus flu burung karena seorang perempuan Kamboja usia 11 tahun meninggal dunia. Tetap jaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, ya. 

Baca juga:

The Latest