Main Film Bertema Batak, Atiqah Hasiholan Ungkap Makna Mangokal Holi

Pemeran film Tulang Belulang Tulang ini memberikan penjelasan tentang Mangokal Holi

24 September 2024

Main Film Bertema Batak, Atiqah Hasiholan Ungkap Makna Mangokal Holi
Instagram.com/atiqahhasiholan

Atiqah Hasiholan, seorang aktris perempuan keturunan suku Batak, dalam interview eksklusif bersama Popmama.com di IDN HQ pada Jumat (13/9/2024), menceritakan soal upacara Mangokal Holi. Upacara adat ini merupakan simbol penting bagi masyarakat Batak dalam menghormati leluhur dan memperkuat tali keluarga melalui prosesi pemindahan tulang belulang para leluhur.

Tradisi ini melibatkan lebih dari sekadar ritual penghormatan, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kekeluargaan, keberhasilan, dan status sosial. Namun, Atiqah juga menyoroti bagaimana tekanan sosial dan materialisme dapat mengaburkan makna sejati dari prosesi ini.

Berikut Popmama.com telah merangkum cerita Atiqah Hasiholan ungkap makna Mangokal Holi dalam adat Batak secara lebih detail.

Yuk, disimak penjelasannya!

1. Menyatukan tulang belulang leluhur ke dalam satu tempat

1. Menyatukan tulang belulang leluhur ke dalam satu tempat
Youtube.com/CGV Kreasi

Dalam adat Batak, Mangokal Holi adalah proses menyatukan tulang belulang para leluhur yang terkubur terpisah menjadi satu tempat. Atiqah Hasiholan menekankan pentingnya upacara ini sebagai cara keluarga menghormati dan mempererat hubungan dengan leluhur.

"Upacara Mangokal Holi itu sebenarnya kita mempersatukan tulang belulang para leluhur kita di dalam satu tempat. Kalau tidak salah bisa delapan jadi satu tempat. Jadi keluarga yang sudah menjadi tulang belulang dan terpisah kuburannya itu bisa dijadikan satu tempat dalam upacara Mangokal Holi," jelas Atiqah.

Menghimpun leluhur dalam satu tempat juga mencerminkan kebanggaan serta tanggung jawab besar yang harus diemban oleh keturunan. Prosesi ini menjadi simbol kasih sayang dan rasa hormat yang mendalam terhadap mereka yang telah tiada.

Editors' Pick

2. Mangokal Holi sebagai lambang keberhasilan anak cucu dalam adat Batak

2. Mangokal Holi sebagai lambang keberhasilan anak cucu dalam adat Batak
Instagram.com/samsimtak

Bagi masyarakat Batak, keberhasilan anak cucu diukur dari kemampuan mereka melaksanakan Mangokal Holi. Atiqah Hasiholan menyebut bahwa prosesi ini merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang anak dan cucu dalam adat Batak untuk menghormati para leluhur.

Menghimpun tulang-tulang leluhur dalam satu tempat tidak hanya berarti secara fisik, tetapi juga menunjukkan keberhasilan sosial dan spiritual bagi keluarga besar. Upacara ini menjadi ukuran keberhasilan dan prestise keluarga.

"Upacara ini (Mangokal Holi) bisa disebut sebagai upacara yang paling prestise untuk orang Batak. Jadi di situlah tingkat keberhasilan sebagai anak dan cucu, ketika kita berhasil mengumpulkan tulang-tulang leluhur ke dalam satu tempat," ucap Atiqah.

3. Makna upacara Mangokal Holi

3. Makna upacara Mangokal Holi
Youtube.com/Good News From Indonesia

Mangokal Holi tidak hanya sekadar pemindahan tulang, tetapi juga sebuah upacara yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Batak. Atiqah Hasiholan menekankan bahwa upacara ini adalah simbol penghubung antara generasi tua dan muda, sehingga dapat memperkuat rasa keterikatan keluarga.

"Kita menyatukan tulang belulang kakek dan nenek, kita juga berkumpul dengan keluarga, dan itu sesuatu yang sangat indah. Ibu, bapak, dan anak itu kita bisa berkumpul dalam satu tempat acara Mangokal Holi," ucap Atiqah.

Upacara ini juga dianggap sebagai bentuk spiritual yang membawa leluhur lebih dekat kepada Sang Pencipta. Dengan menyatukan mereka dalam satu makam, keluarga merasa bahwa leluhur mereka akan lebih terhubung secara spiritual.

4. Terkadang tekanan sosial menyebabkan kehilangan makna aslinya

4. Terkadang tekanan sosial menyebabkan kehilangan makna aslinya
Youtube.com/ANCAS WISATA

"Kita mungkin kurang memahami value dari upacara atau kegiatan adat yang kita lakukan. Pada akhirnya itu ketutup dengan, upacaranya yang harus besar-besaran, siapa yang upacaranya lebih besar itu dianggap lebih berhasil, siapa yang upacaranya lebih lama itu semakin dipandang. Jadi kita banyak kehilangan dari value sebenarnya yang harus dicapai dari upacaranya," ucap Atiqah Hasiholan.

Atiqah juga menyoroti bagaimana tekanan sosial sering kali membuat makna asli Mangokal Holi memudar. Prosesi yang awalnya sederhana dan sakral sering kali berubah menjadi kompetisi sosial antar keluarga. Atiqah menyayangkan perubahan ini, yang membuat nilai-nilai asli adat terpinggirkan oleh tuntutan sosial. 

"Menurut aku, ini bukan hanya terjadi dalam lingkup adat istiadat ya. Ini itu sebenarnya kayak tekanan sosial, kita mau dipandang orang lain. Kita lebih memikirkan apa yang orang lain pikirkan, daripada apa yang kita pikirkan, sehingga contoh dalam kita kehilangan akan apa yang orang-orang yang kita sayangi itu butuhkan," ucap Atiqah.

Keadaan ini mencerminkan bagaimana norma sosial dapat menekan individu untuk memenuhi harapan yang sebenarnya tidak penting bagi esensi upacara adat itu sendiri. Akibatnya, adat yang seharusnya menjadi simbol spiritual dan kasih sayang berubah menjadi acara yang lebih menonjolkan status sosial.

Itulah rangkuman terkait Atiqah Hasiholan ungkap makna Mangokal Holi dalam adat Batak. Budaya di Indonesia itu kaya banget ya, Ma. Bagaimana menurut Mama tentang upacara adat Batak yang satu ini?

Baca juga:

The Latest