Klarifikasi Menkes soal Pesan Propaganda Nakes dan IDI
Somasi yang dilayangkan Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan
31 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini tersebar pesan WhatsApp yang berisi tentang pesan berjudul 'Dokter dan Nakes jangan terprovokasi dengan propaganda-propaganda IDI’ merupakan jawaban yang diberikan kepada beberapa jurnalis untuk merespons pertanyaan tentang somasi yang diajukan oleh Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Syahril selaku juru bicara Kementerian Kesehatan menerangkan, pesan WhatsApp berisi enam poin tersebut merupakan jawaban yang diberikan kepada sejumlah jurnalis untuk menjawab pertanyaan tentang somasi yang dilayangkan Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Judul tersebut seolah-olah membenturkan saya dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan judul itu bukan dari saya," tegas Syahril, Kamis (30/3/2023)
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang klarifikasi Menkes soal Pesan propaganda nakes dan IDI secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Kemenkes pelajari somasi yang dilayangkan dokter
Kata Syahril, pihaknya juga masih mempelajari somasi yang dilayangkan Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Somasi tersebut terkait sejumlah pernyataan Budi, salah satunya tentang biaya Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) sampai jutaan rupiah.
"Kami menghormati hak pihak-pihak yang mengajukan somasi tersebut dan akan kami pelajari lebih lanjut," ujar Syahril, Selasa (28/3/2022).
2. Menkes sudah menerima laporan dari para dokter dan tenaga kesehatan
Syahril mengungkapkan bahwa Menkes telah menerima laporan dari para dokter dan tenaga kesehatan terkait tak seragamnya biaya, serta minimnya transparansi proses pengurusan STR dan SIP.
"Ini menjadi salah satu dasar perlunya pembenahan proses perizinan," katanya.
3. Menkes mengapresiasi proses dialog yang sehat dan konstruktif
Syahril mengatakan kalau dalam proses pembahasan RUU Kesehatan, Menkes mengapresiasi proses dialog yang sehat dan konstruktif antara pemerintah hingga organisasi profesi. Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat pelayanan kesehatan Indonesia.
"Dalam rangkaian dialog bersama organisasi profesi, Menkes secara terbuka menyampaikan pentingnya pembenahan dalam proses penerbitan izin praktik kedokteran untuk mengurangi beban dokter dan tenaga kesehatan lainnya," katanya.
Jadi, itulah informasi seputar klarifikasi Menkes terkait pesan propaganda nakes dan IDI.
Baca juga:
- Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa Somasi Menkes, Ada Apa?
- Kemenkes Bantah BPJS Kesehatan di Bawah Menkes dalam RUU Kesehatan
- Kemenkes Buat Laman Khusus Tampung Aspirasi Publik untuk RUU Kesehatan