Angka Kasus Covid-19 Naik, Shanghai Melarang Warga Keluar Rumah
Penetapan lockdown di Shanghai menuai protes keras dari masyarakat
22 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah China memutuskan untuk menetapkan status lockdown di Shanghai untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Status lockdown awalnya berlaku hingga akhir Maret 2022, namun terus diperpanjang hingga saat ini demi mencapai status Zero Covid-19.
Penetapan lockdown di Shanghai menuai protes keras dari masyarakat. Sebab, masyarakat tidak dapat keluar rumah atau membeli kebutuhan makanan. Padahal, sebagian besar pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Kali ini Popmama.com merangkum beberapa fakta situasi terkini di Shanghai pasca penetapan status lockdown dilansir dari unggahan salah satu content creator @badgal_cricri.
1. Larangan keluar rumah
Semua orang di Shanghai dilarang keluar rumah, baik yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 maupun belum divaksinasi. Masyarakat diminta berdiam diri di rumah tanpa alasan yang jelas.
Mereka bahkan tidak diizinkan untuk keluar untuk membeli makanan atau kebutuhan pokok selama lockdown. Shanghai digambarkan sebagai kota sunyi tanpa aktivitas.
Editors' Pick
2. Sebagian besar pasien Covid-19 tidak menunjukkan gejala
Lonjakan kasus Covid-19 memang terjadi di Shanghai. Namun, 90 persen dari pasien yang terkonfirmasi positif tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Artinya, pasien terkadang tidak mengetahui bahwa mereka positif Covid-19. Pemerintah bahkan mengimbau semua orang untuk melakukan tes setiap hari, meski mereka tidak menunjukkan gejala tertentu.