Benarkah Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Hubungan Seks?
Cacar monyet menular melalui kontak erat antara manusia, hewan, atau benda yang terkontaminasi virus
27 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit cacar monyet sedang menjadi perhatian dunia setelah menyebar di Amerika dan Eropa. Hingga 22 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada lebih dari 250 kasus cacar monyet.
Penyakit tersebut dikonfirmasi ada di 16 negara di luar negara endemik di Afrika Barat dan Tengah. Gejala kasus cacar monyet sama seperti kasus cacar biasa, tetapi para peneliti menduga cacar monyet bisa menyebar melalui hubungan seksual.
Asumsi ini berdasarkan angka kasus infeksi yang semakin tinggi di antara laki-laki yang berhubungan seksual. Berikut Popmama.com merangkum ulasan seputar dugaan penyebaran cacar monyet melalui hubungan seks.
Editors' Pick
1. Asumsi penyebaran cacar monyet melalui hubungan seks
Dokter Penelitian Cacar WHO, Rosamund Lewis mengatakan bahwa ada kemungkinan kasus cacar monyet menyebar melalui hubungan seks di antara laki-laki. Asumsi ini berdasarkan angka kasus infeksi yang semakin tinggi di antara laki-laki.
“Kami telah melihat beberapa kasus di Eropa selama lima tahun terakhir, hanya pada pelancong, tetapi ini adalah pertama kalinya kami melihat kasus di banyak negara pada saat yang sama, terutama pada orang yang belum bepergian ke daerah endemik di Afrika,” kata Rosamund.
2. Cacar monyet bukan infeksi menular seksual
WHO mengonfirmasi bahwa cacar monyet memang bisa menyebar melalui hubungan seksual. Namun, cacar monyet tidak tergolong infeksi menular seksual yang bisa menyebar melalui air mani atau cairan vagina.
WHO menyebut cacar monyet bisa menginfeksi siapa saja. Namun, berdasarkan data terkini, lonjakan kasus cacar monyet berasal dari hubungan seks di antara komunitas gay, biseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
“Banyak penyakit dapat menyebar melalui kontak seksual. Anda bisa terkena batuk atau pilek melalui kontak seksual, tetapi itu tidak berarti bahwa itu adalah penyakit menular seksual,” kata Penasihat WHO tentang HIV, Hepatitis, dan Penyakit Lainnya, Andy Seale.