BMKG Peringatkan Potensi Hujan Es hingga April 2022

Fenomena hujan es diprediksi akan terjadi hingga Maret dan April 2022

23 Februari 2022

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Es hingga April 2022
Unsplash/Viazavier

Cuaca ekstrem terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Surabaya, Lampung, dan Bekasi dalam sepekan terakhir. Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan sejumlah wilayah diguyur hujan intensitas lebat dalam durasi singkat dengan kilat atau petir dan angin kencang. 

Publik juga dikejutkan dengan fenomena hujan es yang terjadi di Surabaya pekan ini. Fenomena hujan es itu menjadi viral di media sosial setelah warga mengunggah foto dan video yang menunjukkan es berukuran sedang jatuh ke atap rumah mereka. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena hujan es akan terus terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia hingga April 2022.

Bagaimana bunyi peringatan BMKG terhadap warga mengenai potensi hujan es? Berikut informasinya yang dirangkum Popmama.com dilansir dari keterangan resmi BMKG.

1. Peringatan potensi hujan es

1. Peringatan potensi hujan es
Unsplash/Mary_skr

BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada soal potensi terjadinya fenomena hujan es yang disertai kilat dan angin kencang. Fenomena hujan es itu diprediksi akan terjadi hingga Maret dan April 2022. 

“Potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

Editors' Pick

2. Imbauan untuk masyarakat agar lebih waspada

2. Imbauan masyarakat agar lebih waspada
Unsplash/Viazavier

Selain mewaspadai terjadinya fenomena hujan es, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. 

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut serta dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, dan pohon tumbang,” ujar Guswanto. 

3. Penyebab fenomena hujan es

3. Penyebab fenomena hujan es
Unsplash/Notquitemax

Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan bahwa hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal. Fenomena tersebut ditandai dengan jatuhnya butiran es dari awan dalam periode beberapa menit. 

Penyebab hujan es karena adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi. Hal ini menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan Cumolonimbus. 

“Sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar. Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb atau dikenal dengan istilah downdraft,” kata Guswanto. 

4. Penyebab perbedaan ukuran butiran es

4. Penyebab perbedaan ukuran butiran es
Unsplash/Livvie_bruce

Menurut Guswanto, downdraft dapat menyebabkan butiran es jatuh dengan ukuran cukup besar. Hal ini terbentuk di puncak awan Cb, lalu turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es. 

Kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara. Ketika jatuh ke bumi pun masih berbentuk butiran es hingga menyebabkan fenomena hujan es. 

Nah Ma, itulah penjelasan singkat seputar penyebab fenomena hujan es. Mama diharapkan lebih waspada dan selalu berhati-hati ketika berkegiatan di luar rumah.

Baca juga:

The Latest