Ilmuwan Temukan Covid-19 Varian Omicron XE, 10 Persen Lebih Menular
Omicron XE merupakan rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2
4 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Virus Corona terus bermutasi sehingga memunculkan beragam varian baru, mulai dari varian Alpha, Delta, hingga Omicron. Varian Delta adalah jenis virus Corona yang menyebabkan lonjakan kasus di sejumlah negara pada pertengahan tahun 2021.
Covid-19 varian Delta dipercaya bisa menyebabkan gejala parah pada penderitanya. Kemudian, awal tahun 2022, varian Covid-19 lainnya kembali muncul, yakni varian Omicron. Varian ini bisa menular lebih cepat dibanding varian Delta, tetapi tidak menyebabkan gejala parah bagi penderitanya.
Ketika kasus Covid-19 mulai menunjukkan penurunan di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris. Varian baru ini diberi nama Omicron XE yang merupakan rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2.
Lantas, apakah varian Omicron XE lebih menular dibanding varian Omicron sebelumnya? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com secara lebih detail.
Editors' Pick
1. Bisa menular 10 persen lebih cepat
Berdasarkan penelitian sementara para ilmuwan, varian Omicron XE bisa menular 10 persen lebih cepat dibanding varian Omicron sebelumnya. Pasalnya, varian Omicron XE diyakini memiliki strain yang lebih kuat dibanding varian-varian sebelumnya.
“Perkiraan awal menunjukkan varian baru ini 10 persen lebih menular dibandingkan BA.2. Namun, temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut,” bunyi keterangan resmi yang dikeluarkan oleh WHO, Minggu (4/3/2022).
2. Sebanyak 637 kasus varian XE terdeteksi
Telah disinggung sebelumnya bahwa varian Omicron XE pertama kali ditemukan di Inggris. Badan Kesehatan Inggris menyatakan, varian Omicron XE pertama kali terdeteksi pada 19 Januari 2022. Kini, sudah ada 637 kasus yang dilaporkan terinfeksi varian Omicron XE.
“Varian tersebut merupakan campuran genetik yang terbentuk selama masa replikasi dan membentuk varian baru,” ungkap pakar dalam British Medical Journal.
Sementara itu, subvarian Omicron BA.2 telah menyebabkan lonjakan kasus di Amerika Serikat dan China. Itulah sebabnya, varian Omicron XE diyakini bisa menyebar lebih cepat dibanding subvarian Omicron BA.2.