5 Larangan yang Diterapkan selama Piala Dunia 2022 di Qatar
FIFA mengeluh larangan yang dibuat pemerintah Qatar bisa menimbulkan culture shock
22 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ajang Piala Dunia 2022 akan digelar di Qatar pada November 2022 mendatang. Qatar adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Oleh karena itu, ajang Piala Dunia tahun ini akan terasa berbeda.
Pasalnya, Qatar mengeluarkan sejumlah larangan bagi wisatawan luar negeri yang ingin menyaksikan ajang Piala Dunia 2022. Larangan tersebut didasari asas nilai dan norma ajaran Islam. Larangan yang dikeluarkan pemerintah Qatar pun menuai reaksi negatif dari sejumlah pihak.
FIFA mengeluh larangan yang dibuat pemerintah Qatar bisa menimbulkan culture shock bagi penggemar sepak bola. Meski begitu, pemerintah Qatar tidak berniat menghapus larangan tersebut. Pemerintah Qatar justru bakal memberlakukan sanksi bagi wisatawan atau pengunjung yang melanggar aturan.
Seperti apa larangan dan sanksi yang bakal diterapkan pemerintah Qatar terhadap wisatawan yang menyaksikan Piala Dunia 2022? Simak beberapa fakta yang sudah Popmama.com kumpulkan terkait larangan selama Piala Dunia 2022!
1. Larangan membawa alkohol
Pemerintah Qatar melarang wisatawan yang akan menonton Piala Dunia 2022 untuk membawa atau mengonsumsi minuman alkohol di tempat umum. Larangan membawa alkohol berlaku bagi semua wisatawan selama ajang bergengsi tersebut berlangsung.
Bagi wisatawan maupun warga negara Qatar yang melanggar aturan tersebut, mereka akan dikenakan sanksi penjara selama enam bulan. Wisatawan tetap bisa mengonsumsi alkohol di hotel maupun bar yang sudah berlisensi.
Editors' Pick
2. Larangan mengibarkan bendera LGBT
Larangan kedua ialah mempertontonkan atau mengibarkan bendera LGBT di depan umum. Bendera pelangi yang identik dengan komunitas LGBT dilarang untuk dibawa selama berkunjung ke Qatar.
“Anda ingin menunjukkan pandangan Anda tentang LGBT+ melalui simbol bendera, tetapi kami, masyarakat Qatar tidak akan menerimanya,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Qatar, Mansoor Al Ansari.