Keputusan Rusia untuk menginvasi Ukraina berbuntut panjang hingga berdampak pada kestabilan ekonomi negara tersebut. Pasalnya, sejumlah perusahaan memutuskan memberikan sanksi pada Rusia yang menyerang Ukraina.
Sejumlah perusahaan memilih hengkang dari negara yang dipimpin Vladimir Putin itu. Hengkangnya perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tentu saja berdampak pada kestabilan ekonomi Rusia.
Lantas, perusahaan apa saja yang memilih angkat kaki dari Rusia? Simak informasi lengkapnya di bawah ini yang telah dirangkum Popmama.com secara lebih detail!
1. Apple
Pexels/Nanadua11
Perusahaan teknologi Apple memutuskan hengkang dari Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan untuk menyerang Ukraina. Apple menghentikan seluruh penjualan produk di Rusia sekaligus menghentikan aktivitas ekspor ke negara tersebut.
Apple juga menonaktifkan lalu lintas di Apple Maps Ukraina. Hal ini dilakukan guna mencegah tindakan anarkis dan menjamin keselamatan warga Ukraina.
2. Maersk
Cnn.com
Perusahaan multinasional selanjutnya yang memilih angkat kaki dari Rusia ialah Maersk. Perusahaan pengiriman asal Denmark ini memutuskan untuk berhenti menerima pesanan baik dari maupun menuju Rusia.
Meski begitu, perusahaan masih menjamin dan menghormati pemesanan yang dilakukan sebelum sanksi ekonomi diberlakukan untuk Rusia.
3. Shell
Pexels/Lukas-rychvalsky
Daftar perusahaan selanjutnya yang hengkang dari Rusia ialah Shell. Perusahaan minyak dan gas itu meninggalkan Rusia sebagai bentuk sanksi ekonomi terhadap negara yang menginvasi Ukraina.
Shell mengumumkan akan keluar dari usaha patungan dengan perusahaan energi asal Rusia, Gazprom, dan entitas terkait lainnya. Padahal kerja sama tersebut bernilai sekitar USD 3 miliar.
4. Mastercard dan Visa
Pexels/Pixabay
Mastercard dan Visa bersama-sama memutuskan keluar dari Rusia. Akibatnya, kartu Mastercard dan Visa yang digunakan di Rusia akan terblokir secara otomatis.
Pemblokiran telah dilakukan sejak 1 Maret 2022. Hal ini menunjukkan kepatuhan mereka terhadap sanksi internasional yang akan diterapkan untuk Rusia.
Editors' Pick
5. Equinor
Opuskinetic.org
Produsen minyak dan gas asal Norwegia, Equinor juga memilih keluar dari Rusia. Equinor juga keluar dari usaha patungan di Rusia dan menghentikan semua investasi yang akan dijalankan di negara tersebut.
Padahal, Equinor memiliki kemitraan dengan Rosneft yang mencakup sejumlah proyek di Siberia.
6. Ford
Pexels/Jhelmuth
Perusahaan mobil asal Amerika Serikat ini juga memilih keluar dan menghentikan segala operasional mereka di Rusia. Keputusan itu diambil sejam 28 Februari lalu.
Ford menyatakan bahwa perusahaan akan menangguhkan seluruh operasional di Rusia sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.
7. Jaguar Land Rover
Jaguarlandrover.com
Sama seperti Ford, Jaguar Land Rover juga memutuskan untuk menghentikan pengiriman mobil ke Rusia. Perusahaan mobil ini mengaku penghentian kerja sama itu merupakan tantangan perdagangan bagi mereka.
Namun, mereka masih menghormati sanksi internasional yang diberikan untuk Rusia. Langkah Jaguar Land Rover ini juga diikuti perusahaan Volvo yang menghentikan penjualan mobilnya ke Rusia.
8. Meta
Cnn.com
Perusahaan raksasa, Meta yang merupakan induk perusahaan Facebook juga menghentikan operasionalnya di Rusia. Artinya, Meta melarang media maupun pemerintah Rusia untuk menjalankan iklan atau menghasilkan uang di platform Facebook dan platform lainnya di bawah naungan Meta.
Kebijakan tersebut diambil sebagai tanggapan atas pernyataan pemerintah Rusia yang menuduh Facebook membatasi akses warganya sekaligus menyensor pemberitaan media Rusia.
9. Google
Pexels/Caio
Perusahaan informasi, Google juga memutuskan untuk melarang perusahaan media Rusia untuk menerima uang dari iklan di situs web, aplikasi, maupun video YouTube mereka. Keputusan ini diambil sehari setelah larangan iklan Meta juga diberlakukan di Rusia.
Google juga melarang media yang didanai pemerintah Rusia untuk menghasilkan pendapatan di situs web maupun aplikasi mereka sendiri.
10. BP
Bp.com
BP juga mengumumkan untuk melepas 19,75 persen sahamnya di perusahaan energi raksasa milik Rusia, Rosneft. Meski harus mengalami kerugian hingga USD 25 miliar, keputusan tersebut perlu diambil untuk memberikan sanksi ekonomi pada Rusia.
Nah Ma, itulah 10 perusahaan yang memilih hengkang dan angkat kaki dari Rusia. Perang antara Rusia dan Ukraina tidak hanya menyengsarakan warga yang terdampak, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi di dua negara tersebut.