Presiden Ukraina Bersedia Damai dengan Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersedia menjalin negosiasi damai dengan Rusia
28 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Konflik antara Ukraina dan Rusia terus memanas hingga menyebabkan banyak orang meninggalkan Ukraina. Para pengungsi Ukraina meninggalkan negara tersebut setelah digempur Rusia dari berbagai sisi. Mereka mengungsi ke negara-negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Sementara itu, laki-laki Ukraina yang berusia di atas 18 tahun dilarang meninggalkan negara tersebut karena alasan wajib militer selama Rusia menggempur negara tersebut.
Setelah serangan demi serangan terjadi di Ukraina sejak 24 Februari lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersedia menjalin negosiasi damai dengan Rusia.
Meski begitu, Zelensky mengajukan sejumlah syarat untuk negosiasi damai tersebut. Apa saja persyaratannya? Dilansir dari AFP, Popmama.com telah merangkum terkait negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia.
Editors' Pick
1. Negosiasi damai tidak digelar di Belarus
Zelensky mengatakan bahwa Ukraina siap menjalin negosiasi damai dengan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin selama tidak digelar di Belarus. Menurut Zelensky, Belarus dinilai turut menjadi landasan peluncuran invasi Moskow.
“Warsaw, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku. Kami mengajukan tempat-tempat itu (sebagai lokasi negosiasi damai),” ujar Zelensky.
2. Delegasi Rusia tiba di Belarus
Zelensky telah mengajukan nama kota-kota besar di Polandia, Slovakia, Hungaria, Turki, dan Azerbaijan sebagai lokasi negosiasi damai dengan Rusia. Namun, delegasi Rusia disebut sudah tiba di Belarus untuk berdiskusi dengan utusan Ukraina.
Delegasi Rusia merupakan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan kementerian lainnya.
3. Serangan Rusia ke Ukraina terus dilakukan
Rusia menegaskan serangan ke Ukraina akan tetap dilakukan meski Rusia telah mengirim perwakilan ke Belarus untuk negosiasi damai. Serangan demi serangan dilakukan tanpa ada alasan yang jelas meski Zelensky dan Vladimir Putin telah sepakat untuk menggelar negosiasi damai.
Ukraina kini dikepung setelah Putin mengumumkan operasi militer ke Dobas, wilayah timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis. Pasukan Rusia awalnya masuk ke Ukraina melalui tiga sisi, yakni Belarus di utara, Crimea di selatan, dan perbatasan Rusia di timur.
Semoga negosiasi damai itu berjalan lancar sehingga peperangan yang menyengsarakan warga bisa segera berakhir.
Baca juga:
- Apa Dampak Buruk Perang Rusia-Ukraina di Afrika?
- 8 Potret Grand Kremlin Palace, Istana Kepresidenan di Rusia
- Mengenal NATO, Organisasi yang Viral di Tengah Perang Rusia-Ukraina