Virus Ebola Kembali Muncul di Kongo
Selama 2018-2020, wabah Ebola telah menewaskan sekitar 2.300 orang
26 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masyarakat kembali diminta waspada sejak kemunculan virus Ebola di Mbandaka, Equateur. Demam berdarah Ebola sempat menelan banyak korban empat tahun lalu.
Selama 2018-2020, wabah Ebola telah menewaskan sekitar 2.300 orang. Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam sejarah demam berdarah.
Setelah itu, pemerintah Kongol mengumumkan berakhirnya wabah demam berdarah Ebola. Namun, kini virus Ebola kembali muncul dan menimbulkan kekhawatiran.
Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta terkini mengenai kemunculan kembali virus Ebola di Kongo.
Editors' Pick
1. Pasien terinfeksi Ebola meninggal dunia
Pasien yang dinyatakan terinfeksi virus Ebola di tahun 2022 ialah seorang laki-laki berusia 31 tahun asal Kongo. Dia mengalami gejala sejak awal April.
Pemerintah Kongo kemudian membawa pasien ke pusat pengobatan Ebola pada 21 April. Namun, nyawa pasien tidak tertolong setelah melewati perawatan medis.
“Waktu tidak berpihak pada kita. Penyakit ini telah dimulai sejak dua minggu dan kami sekarang mengejar ketertinggalan. Berita positifnya adalah otoritas kesehatan di Kongo memiliki lebih banyak pengalaman dari pada siapa pun di dunia dalam mengendalikan wabah Ebola dengan cepat,” kata Direktur WHO untuk Afrika, Dr. Matshidiso Moeti.
2. Wabah ke-14 di Kongo
Untuk diketahui, Kongo telah menghadapi wabah Ebola sejak tahun 2016. Hingga 2021, Kongo melewati 13 wabah Ebola.
Dikutip dari laman resmi PBB, kemunculan virus Ebola di tahun 2022 menunjukkan wabah ke-14 di Kongo. Oleh karena itu, pemerintah Kongo diharapkan lebih siap dan sigap dalam mencegah penyebaran virus Ebola.
3. Upaya pemerintah Kongo
Pemerintah Kongo pun tidak tinggal diam sejak kemunculan virus Ebola. Pemerintah terus melacak orang-orang yang terlibat kontak fisik dengan pasien yang meninggal dunia.
Sejauh ini, tercatat 74 orang yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien. Orang-orang tersebut kemudian diberi imunisasi guna mencegah penyebaran virus Ebola yang semakin meluas.
“Banyak orang di Mbandaka sudah divaksinasi Ebola, seharusnya bisa mengurangi (penyebaran),” kata Moeti.
Semoga kasus virus Ebola ini segera membaik dan tidak menyebar ke daerah lain, ya.
Baca juga:
- Obat Covid-19 dari Jepang Dipercaya Ampuh Bersihkan Virus
- Mengenal CT Value, Apa Ada Hubungannya dengan Jumlah Virus di Tubuh?
- CDC Sebut Covid-19 sebagai Virus Musiman