Salut! Inilah Fakta Pasutri Cianjur Bayar Persalinan Pakai Koin
Bayar persalinan pakai koin, kok bisa ya Ma? Simak yuk, ceritanya!
22 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yanto dan Riska adalah pasangan suami istri asal Cianjur yang tiba-tiba saja viral karena hal yang dilakukannya unik dan tak biasa.
Pasutri itu membayar biaya persalinan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki dengan sekantung kresek.
Setelah di periksa, ternyata kresek itu berisi uang recehan pecahan koin Rp.1000 dan Rp.500 yang jumlahnya sebanyak Rp.500.000. Kresek itu, untuk membayar kekurangan dari biaya persalinan sang istri Riska.
Sebelumnya, pasutri Cianjur itu sudah membayarkan biaya persalinannya ke pihak Puskesmas sebanyak Rp.1.000.000.
Tetapi masih kurang, dan akhirnya mereka menggunakan uang celengan yang sudah mereka tabung selama 9 bulan untuk membayar sisa kekurangan dari biaya persalinan yang jumlahnya Rp.1.450.000 di Puskesmas dekat rumahnya.
Berikut fakta pasutri Cianjur viral yang sudah Popmama.com rangkum:
1. Sudah lama berniat membayar persalinan dengan koin
Sudah lama sang suami, Yanto berniat ingin membayar biaya persalinan istrinya Riska, dengan uang koin.
Dari recehan koin yang selama ini sudah Yanto dan Riska tabung di celengan. Uang koin yang terkumpul selama 9 bulan menabung, sebanyak Rp.800.000. Berisi recehan Rp.1000 dan Rp.500.
Pecahan Rp.500 sebanyak Rp.300.000 untuk uang belanja, dan sisanya pecahan Rp.1000 sebanyak Rp.500.000 untuk membayar kekurangan biaya persalinan di Puskesmas.
Meski Yanto berasal dari keluarga tidak mampu, Yanto dan Riska tetap berkeinginan untuk membayar biaya persalinannya sendiri tanpa mengikuti program kesehatan untuk kalangan tak mampu yang telah disediakan Puskesmas.
Editors' Pick
2. Suaminya bekerja sebagai pelayan toko dan tinggal bersama keluarganya
Sang suami yang bekerja sebagai pelayan toko hanya digaji Rp.900.000 per bulan. Dengan gaji itu, dihitung-hitung hanya seharinya Yanto hanya digaji Rp.30.000 per harinya. Menyadari hal ini, pasutri itu pun memutuskan menabung setiap hari dari sisa uang belanja harian mereka.
Pasutri viral ini tinggal bersama dengan ibu dan adiknya. Rumahnya dibagi menjadi tiga bagian, dan masing-masing mendapat bagian 3 meter untuk Yanto dan Riska, ibunya, dan adiknya.
Sebelumnya, rumah pasutri ini rumah panggung yang sudah mau roboh. Semakin lama, tak bisa ditinggali lagi dan membahayakan, mereka pun akhirnya meminjam uang ke 3 Bank Emok untuk membetuli rumahnya.
Total uang yang mereka pinjam sebanyak Rp.27.000.000 untuk membangun rumah yang dibagi tiga ini. Dengan empat kali tagihan dalam sebulan, dibayar per hari Senin dan Kamis dan ada juga yang harus dibayar setiap dua minggu.
Jika ditotal, dalam sebulan mereka harus membayar cicilan sebanyak Rp.1.800.000. Dikarenakan keluarganya tidak termasuk keluarga penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai), maka mereka terpaksa harus meminjam di Bank Emok dan terlilit utang karena tak mampu membayar.
3. Riska sempat dirawat di bidan
Sebelum akhirnya peristiwa membayar biaya persalinan dengan koin itu terjadi, Riska sempat mencoba melahirkan di bidan.
Tetapi, dua hari di bidan, kondisinya justru menurun. Karena tidak ingin hal-hal buruk terjadi, Riska pun dirujuk ke Puskesmas Cilaku.
4. Sempat merasa was-was uangnya tidak akan diterima
Awalnya Yanto dan Riska berencana akan menukarkan uang koinnya terlebih dahulu. Tetapi, keadaan Riska saat itu sudah tidak memungkinkan, akhirnya mereka tidak sempat menukarkan uangnya dan langsung segera ke puskesmas untuk mendapat tindakan.
Selama diperjalanan, Riska kepikiran takut pihak puskesmas akan menolak uangnya jika ia dan suami membayar biaya persalinan menggunakan uang koinan se-kresek.
5. Puskesmas mengembalikan uang koin Riska dan Yanto
Menerima uang koinan se-kresek, pihak puskesmas pun kaget. Akhirnya mereka memanggil pasutri Cianjur tersebut untuk menjelaskan alasannya.
Ternyata, uang recehan tersebut adalah tabungan yang sudah disiapkan Yanto dan Riska untuk membayar biaya persalinan. Mereka menabung biaya persalinan sejak pertama kali sang istri dinyatakan hamil.
Riska menjelaskan kepada wartawan, tak ia sangka-sangka, pihak Puskesmas menerimanya, dan keesokannya pihak Puskesmas justru mengembalikan uang koin sebanyak Rp.500.000 dan juga uang Rp.1.000.000 yang sebelumnya Yanto dan Riska tempo hari bayarkan ke Puskesmas. Dan mendapat uang Rp.200.000 sebagai hadiah untuk anak pertama mereka.
Wah, perjuangan orangtua memang tak terkalahkan ya Ma, yang terbaik untuk anak semua akan dilakukan seperti halnya pasutri dari Cianjur ini yang berusaha menabung selama 9 bulan demi bisa melahirkan anaknya secara normal di Puskesmas.
Semoga fakta dari kisah ini bisa menginspirasi kita ya, Ma.