Memiliki Anak Mengubah Pandangan Kimberly Ryder pada Kehidupan
Kimberly Ryder selalu memikirkan anaknya terlebih dahulu di setiap kondisi
4 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak merupakan tanggung jawab yang besar bagi setiap orangtua. Kimberly Ryder yang kini menjadi Mama dengan dua orang anak juga merasa punya anak bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga mengubah pandangan hidupnya.
Aktris keturunan Inggris ini, merubah pandangan hidupnya dengan berfokus pada anak terlebih dahulu. Sebagai orangtua, ia mengedepankan kondisi dan keadaan anak-anaknya sebelum memutuskan sesuatu.
Kimberly Ryder mengatakan dalamPopmama Talk bahwa memiliki anak mengubah pandangannya tentang kehidupan. Ia merasa tidak bisa memikirkan diri sendiri karena ada anak-anaknya yang juga harus dipikirkan.
Selengkapnya akan dibahas Popmama.com mengenai alasan memiliki anak mengubah pandangan hidup Kimberly Ryder pada kehidupan.
1. Dulu hanya memikirkan diri sendiri, kini Kimberly tidak boleh egois
Sebagai seorang Mama, Kimberly kini tidak boleh egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Jika sebelumnya Kimberly selalu mengedepankan dirinya lebih dulu, setelah punya anak pemikirannya ini ikut berubah.
“Pastinya aku nggak bisa mikirin diri sendiri sekarang. Harus mikirin apapun yang aku lakukan itu, harus mikirin dampaknya pada anak itu seperti apa,” ujar Kimberly.
Sebelum memiliki anak, Kimberly tidak perlu memikirkan bagaimana kondisi rumah jika dirinya keluar rumah. Karena sekarang menjadi seorang Mama, kehadiran Kimberly sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya meski hanya ditinggal sebentar.
Kimberly Ryder mengubah mindset nya untuk mengedepankan kepentingan dan kondisi anaknya terlebih dahulu. Hal ini yang membuatnya selalu memikirkan segala kemungkinan hingga solusi terbaik sebelum memutuskan sesuatu.
Editors' Pick
2. Kimberly selalu memikirkan anak di setiap langkahnya
Jadi Mama dengan dua orang anak, membuat Kimberly punya tanggung jawab yang besar. Dirinya tetap harus mengedepankan anak-anaknya di setiap langkah dan keputusan yang diambil olehnya.
“Mau kemanapun, mau ketemu sama temen, mau jalan-jalan atau apapun itu, atau kerja, itu harus mikir anak-anak siapa yang urus, ya? Ngapain ya hari ini, ya? Makan apa, ya? Kedepannya gimana, ya?” tambahnya.
Ia merasa apapun yang ia putuskan sangat berpengaruh pada kondisi anaknya, sekalipun hal-hal yang sederhana. Untuk itu, ia selalu melibatkan kondisi anak-anaknya sebelum dan sesudah dirinya memutuskan sesuatu.