Agar Maksimal Cegah Virus Corona, Ini Cara Benar Memakai Masker Bedah
Pemakaian yang salah malah bikin sakit. Ini langkah yang benar menurut WHO lengkap dengan gambarnya!
2 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemakaian masker bedah dianjurkan untuk menghindari penularan virus corona yang sedang mewabah. Seketika, harga masker meningkat pesat, bahkan nyaris tak terkendali. Bila biasanya satu boks masker dihargai Rp 40.000, maka kini bisa mencapai harga Rp 150.000 bahkan lebih.
Banyak salah kaprah beredar juga tentang masker ini. Ada warga yang berburu masker tipe N-95, yang kepepet tidak dapat masker bedah, memakai masker apa saja. Saking langkanya juga, masker dipakai berulang kali dan karena banyak yang memakai masker, pembuangan masker pun menjadi cenderung sembarangan.
Tahukah Mama bahwa melakukan hal-hal tersebut sangat berbahaya? Bahkan berpotensi malah menyebarkan penyakit lain kepada warga yang sehat.
Untuk tahu tata cara pemakaian masker dan cara memilihnya, Popmama.com mewawancarai dr. Nancy Sovira, Sp.P, Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru RS PMI, Bogor.
Berikut liputannya:
1. Awali dengan mengetahui cara memilih masker yang benar
Apakah perlu masker bedah, masker tipe N-95, atau masker apa saja untuk menangkal virus corona? Jawabannya adalah masker bedah!
Dokter Nancy mengatakan bahwa sebaiknya Mama tidak memakai masker N-95 karena akan berpotensi menyebabkan bahaya kesehatan pada orang sehat. Masker N-95 dirancang dengan keamanan maksimum sehingga hanya perlu digunakan oleh tenaga kesehatan yang menangani pasien positif virus corona secara langsung.
Jika tidak sakit, perlindungan terbaik didapat dari masker bedah. Masker bedah memiliki ciri mempunyai dua lapisan berwarna putih dan hijau. Sementara masker fashion, dari kain atau hanya 1 lapis, bukan pelindung yang baik sebab tidak bisa menangkal kuman dan juga malah berpotensi menyebabkan pemakainya menjadi sakit.
Bagaimana mengetahui masker bedah yang mama beli adalah produk asli dan berkualitas tinggi? Saran utama dr Sovia adalah, “Belilah masker di apotik yang memang menjual perlengkapan kesehatan secara legal. Membeli di tempat lain tidak bisa menjamin kualitas dan keasliannya.”
2. Ketahui fungsi setiap sisi masker
Seperti yang Mama ketahui, masker bedah memiliki dua sisi yang ditandai dengan warna putih dan hijau. Sisi masker yang mana yang benar cara pakainya?
“Sisi yang benar adalah bagian putih menghadap mulut dan bagian hijau menghadap luar. Tidak boleh terbalik sebab setiap sisi memiliki fungsi yang berbeda,” kata dr. Nancy.
Sisi putih, dibuat dari bahan yang menyerap cairan-cairan tubuh, misalnya percikan ludah atau sekresi dari hidung jika pemakainya sedang pilek. Sementara, bagian yang hijau dibuat dari bahan yang waterproof sehingga bisa menangkal percikan ludah atau basah dari luar tubuh masuk ke dalam tubuh.
Mitos memakai masker saat sakit dengan bagian putih di dalam dan saat sehat dengan bagian putih di luar tidaklah benar.
3. Perhatikan 4 langkah memasang masker
Pemakaian masker pun ada tata caranya. Sebelum memasang masker, Mama diwajibkan mencuci tangan dahulu dengan sabun dan di bawah air mengalir.
Dokter Nancy menjelaskan langkah-langkah pemasangan masker sebagai berikut:
1. Sangkutkan loop karet masker pada telinga. Pastikan posisinya pas dan nyaman. Jika terasa longgar, Mama bisa memakai teknik memuntir loop atau menyesuaikan ukurannya dengan cara membuat ikatan mati.
2. Turunkan masker bagian bawah, yang tidak bertulang kawat, hingga ke bawah dagu. Pastikan posisi masker di bawah dagu benar-benar rapat.
3. Ratakan sisi samping kiri dan kanan masker ke bagian pipi. Sehingga tidak terdapat rongga di sisi pipi yang bisa menjadi jalan masuk kuman.
4. Pencet bagian atas masker yang memiliki tulangan kawat ke hidung mama hingga benar-benar rapat. Dengan mendudukan masker di batang hidung, masker tidak akan mudah terlepas.
Masker tidak boleh, terbuka, longgar, atau disangkutkan di bawah hidung sebab akan hilang fungsinya. Masker juga tidak boleh digantungkan di dagu, biasanya Mama melakukan ini saat memakai masker dan hendak makan, misalnya. Menyangkutkan masker di bawah dagu akan membuat kuman yang menempel di kulit leher berpindah ke mulut dan masuk ke tubuh mama.
4. Pelajari kapan saat perlu memakai masker atau tidak
Memakai masker tidak perlu setiap saat. Bahkan ketika wabah virus menyerang, masyarakat tidak perlu terlalu panik dengan memakai masker setiap saat.
Mengutip tata cara yang dikeluarkan WHO, dr Nancy menjelaskan tata cara pemakaian masker:
- Masker wajib dipakai ketika mama sedang menderita penyakit di saluran napas atas.
- Masker wajib dipakai di daerah wabah, dalam arti seluruh warga di wilayah tersebut terancam tertulas penyakit.
- Masker tidak wajib dipakai ketika mama dalam kondisi sehat dan tidak sedang berada di wilayah bahaya.
- Masker wajib dipakai ketika Mama sedang berada di luar ruangan, di area padat orang asing, misalnya di KRL saat sedang ramai penumpang.
- Masker wajib dipakai ketika menggunakan kendaraan roda dua di tengah polusi.
- Masker tidak wajib dipakai saat berada di dalam rumah yang aman karena semua penghuninya sehat.
Baca juga:
5. Ketahui bahwa penyalahgunaan masker bisa menyebabkan keracunan
Pemakaian masker yang salah bisa menyebabkan bahaya, misalnya keracunan gas karbondioksida (CO2). Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Dokter Nancy menjelaskan bahwa masker bedah yang dipakai, karena kedap udara, membuat pemakainya menghirup gas CO2 yang dihasilkan dari pernapasannya sendiri.
“Kita bernapas kan menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) yang bersifat meracuni tubuh. Ketika tubuh menghirup CO2, maka akan terjadi keracunan,” jelas dr. Nancy.
Bagaimana ciri keracunan CO2? Ini tandanya:
- Terasa pengap ketika bernapas,
- kepala terasa pusing,
- pandangan berkunang-kunang,
- sesak napas,
- muntah,
- pingsan.
Jika keracunan CO2 terjadi karena pemakaian masker, cara mengatasinya adalah dengan melepas masker dan membawa pasien ke ruangan yang sejuk dan segar.
6. Pastikan masker dibuang dengan cara aman
Satu hal lain yang harus diperhatikan Mama dan belum diketahui banyak orang adalah, masker bekas pakai tidak boleh dipakai ulang sampai kumuh dan jika dibuang, tidak boleh sembarangan. Ada tata cara pembuangan masker bekas pakai yang diharuskan oleh WHO. Ini langkahnya:
- Lipat masker bekas pakai dengan bagian putih di dalam,
- buang ke tempat sampah infeksius (tempat sampah untuk benda-benda bekas pakai yang bisa menginfeksi orang sehat) jika berada di fasilitas kesehatan,
- saat di rumah, masker dibuang ke dalam plastik dan harus ditutup rapat,
- masker harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau dengan menyerahkannya ke fasilitas kesehatan yang memiliki tempat sampah infeksius.
Demikianlah aturan memakai masker yang benar demi kesehatan. Virus pernapasan masih beredar di sekeliling kita, lindungi diri dengan cara yang benar ya Ma!
Baca juga:
- 6 Langkah Cuci Tangan yang Diwajibkan oleh WHO
- Bayi 9 Bulan, Pasien Virus Corona Termuda: Menangis Ingin Dipeluk Papa
- Perawat Rela Pamitan Meninggalkan Anaknya Demi Menangani Pasien Corona
- Waspada Virus Corona, Begini Gejalanya pada Anak