Dian Sastrowardoyo Ingin Cetak Perempuan yang Setara Laki-laki

Isu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan masih menjadi perjuangan saat ini

9 Maret 2024

Dian Sastrowardoyo Ingin Cetak Perempuan Setara Laki-laki
dok. Perempuan Inovasi

Aktris serbabisa Dian Sastrowardoyo menyadari bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki di segala bidang kehidupan belum setara.

Dian melihat bahkan di kebanyakan keluarga Indonesia, kesempatan yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan tidak selalu sama.

Biasanya, anak laki-lakimendapatkan kesempatan lebih baik untuk segalanya. Misalnya, kebanyakan orangtua rela membayar uang sekolah lebih tinggi untuk anak laki- lakinya daripada anak perempuannya. 

Sebagai mama dari seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, Dian berharap dirinya bisa setara mengasuh anak-anaknya.

Dian sangat berharap para orangtua pun mendorong anak-anak perempuannya untuk maju seperti anak laki-laki. Bagaimana sih, usaha Dian untuk mendorong perempuan setara dengan laki-laki? Ikuti obrolan Popmama.com bersama Dian di sela acara Power Breakfast Perempuan Inovasi, Kamis (7/3). 

1. Anak perempuan harus ‘di-trigger” lebih “adventorous”

1. Anak perempuan harus ‘di-trigger” lebih “adventorous”
dok. Perempuan Inovasi

“Saya bersama teman-teman ingin mendorong anak perempuan untuk memiliki cara berpikir yang terbuka, yang adventuruos, yang mau mencoba hal baru. Kenapa begitu? Karena kan mereka akan menjadi yang paling berperan untuk generasi masa depan,” kata Dian yang juga dosen di Universitas Indonesia ini.

Perempuan, yang nantinya akan menentukan kemajuan bangsa karena perempuan yang akan melahirkan anak-anak unggul.

Perempuan harus didorong untuk memiliki kesadaran akan peran pentingnya dan mempersiapkan diri sejak dini.

Editors' Pick

2. Anak perempuan harus didorong untuk lebih percaya diri

2. Anak perempuan harus didorong lebih percaya diri
dok. Perempuan Inovasi

Bicara soal perlakuan tidak setara antara anak laki-laki dan perempuan, menurut Dian, ketidaksetaraan itu yang membuat anak perempuan tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak percaya diri.

Sejak kecil, perbedaan perlakuan yang mereka terima dibandingkan anak laki-laki lama kelamaan akan mengikis kepercayaan diri anak perempuan.

“Tidak hanya di Indonesia, di dunia, anak perempuan selalu mendapat stigma tidak kompeten dibanding anak laki-laki,” katanya. 

Ketika memasuki dunia kerja, perempuan pun memiliki rasa ketidakpercayaan diri yang menyebabkan mereka merasa tidak kompeten dan tidak mau bersaing dengan laki-laki.

Sementara laki-laki merasa lebih unggul meskipun kemampuan mereka di bawah perempuan.

“Kecenderungannya, perempuan hanya mau dan berani bersaing jika mereka percaya 100 persen mereka menguasai pekerjaan itu. Akibatnya, sedikit perempuan yang bisa bersaing jika kepercayaan dirinya rendah,” kata Dian.  

3. Orangtua harus mau beri kesempatan lebih kepada anak perempuan

3. Orangtua harus mau beri kesempatan lebih kepada anak perempuan
dok. Perempuan Inovasi

Melalui Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian berupaya keras menciptakan generasi perempuan Indonesia yang maju. Yayasan Dian Sastrowardoyo bekerja sama dengan Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), dan Magnifique Indonesia bekerjasama mengelola Program Perempuan Inovasi.

Program Perempuan Inovasi berangkat dari nilai dan visi untuk membekali, menggali, dan meningkatkan potensi para perempuan Indonesia.

Misinya, membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, berkontribusi, dan berdampak bagi bangsa. Program Perempuan Inovasi menyelenggarakan sebuah kegiatan intensif untuk memperkenalkan STEM (science, technology, engineering, and math) kepada anak perempuan. 

Tantangan pertama yang dihadapi program ini adalah dari orangtua peserta program. Banyak orangtua tidak percaya bahwa kegiatan yang diikuti anak perempuannya itu bermanfaat. 

“Banyak yang meragukan anak perempuannya memiliki kemampuan di bidang engineering. Orangtua mengatakan kalau anak perempuan mereka emosional, sehingga emosi menyebabkan daya pikir mereka kurang cerdas. Coding itu susah, anak perempuan tidak bisa,” kata Dian.

Tanggapan orangtua itu justru menjadi pemicu Dian dan kawan-kawannya untuk menunjukan potensi anak perempuan yang tidak kalah dengan laki-laki di bidang STEM.

4. Dunia harus menerima bahwa perempuan bisa unggul dari laki-laki

4. Dunia harus menerima bahwa perempuan bisa unggul dari laki-laki
dok. Perempuan Inovasi

Di tahun 2023, program ini diikuti oleh 16.596 perempuan dari 37 propinsi.

Mereka mendapatkan dan mengikuti Preliminary Round Basic Course yaitu webinar pelatihan basic web development dan UI/UX design.

Dari seluruh peserta itu, ada 36 peserta yang terpilih mendapatkan beasiswa Tech Bootcamp dimana program pelatihannya difokuskan pada full stack web development dan full web UI/UX design.

Dari sana, siswa akan memulai perjalanan karier awal mereka dengan program internship, freelance, dan kesempatan kerja lain ataupun sebagai entrepreneur. Para top students itu mendapatkan kesempatan untuk menampilkan projek digital prototypes mereka di “Demo Day” dan juga merayakannya dengan selebrasi kelulusan dalam “Graduation Day Perempuan Inovasi” di minggu lalu. 

Dian berkesempatan menjadi juri untuk selebrasi kelulusan dan menemukan bahwa anak-anak perempuan dari program itu sangat berbakat dan cerdas. 

“Waktu saya bertemu dengan mereka, banyak sekali cerita yang disampaikan. Saya mendorong mereka untuk bisa melakukan yang terbaik. Mereka mempelajari coding dan menjadi programmer. Mereka bahkan sudah dilatih untuk bisa melakukan presentasi dan menjelaskan apa yang mereka buat sehingga mereka bisa menjelaskan kepada banyak orang, tidak hanya orangtua atau keluarga mereka, tetapi juga kepada orang-orang yang tertarik kepada pekerjaan mereka,” kata Dian. 

Dian bangga karena 2 orang dari 36 peserta bootcamp sudah mendapatkan pekerjaan di bidang programmer. “Harapan saya, tahun ini akan lebih banyak lagi peserta dan lebih banyak lagi anak yang bisa masuk bootcamp dan terserap di dunia kerja.    

Program Perempuan Inovasi yang digeluti Dian adalah salah satu upaya Dian untuk menjelaskan kepada dunia bahwa perempuan juga bisa unggul daripada laki-laki. Anggapan bahwa perempuan tidak berbakat di bidang STEM bisa dipatahkan dengan karya-karya peserta bootcamp ini.

Di Demo Day ditampilkan 3 aplikasi dan 3 website hasil karya peserta bootcamp. Salah satu peserta bootcamp, Dini mengatakan bahwa dirinya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli sebagai bekal masa depannya. 

5. Dian berharap kesempatan untuk maju terbuka untuk perempuan

5. Dian berharap kesempatan maju terbuka perempuan
dok. Perempuan Inovasi

Program Perempuan Inovasi adalah salah satu upaya Dian untuk memajukan perempuan Indonesia.

Dian berharap lebih banyak orang yang terlibat di dalam program ini, misalnya perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli di bidang STEM.

“Ini supaya anak-anak yang sudah ikut program bisa disalurkan sebagai tenaga ahli atau magang. Please, saya butuh bantuan dari banyak orang. Saya berharap turun tangan dari semua orang bisa bermanfaat untuk masa depan bangsa,” kata Dian. 

Mama bisa banget mendukung Dian dengan sejak dini memperkenalkan STEM kepada anak. Siapa tahu anak mama menjadi ilmuwan ternama di bidang STEM. 

Baca juga:

 

The Latest