Ini 6 Perbedaan Keju Cheddar Natural dan Olahan! Mana Lebih Sehat?
Tentu Mama sering memakai keju cheddar untuk pemberi rasa dalam makanan. Nah, mana yang terbaik?
2 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keju jenis cheddar adalah bahan makanan yang paling sering dipakai dalam masakan. Rasa khas keju memberikan rasa asin dan gurih yang memperkaya rasa makanan.
Untuk bayi yang baru mulai makan makanan padat, balita, atau anak-anak, keju bisa juga menambah nilai gizi dalam makanan mereka.
Keju cheddar ternyata juga memiliki banyak variasi jenis dan cara pengolahan. Ada keju cheddar yang dibuat melalui proses natural dan ada yang dihasilkan dari proses olahan (processed cheese).
Apa perbedaan keju cheddar natural dan olahan? Bagaimana Mama bisa menentukan pilihan jenis keju yang paling sehat untuk keluarga?
Cek ulasan Popmama.com berikut ini mengenai perbedaan keju cheddar natural dan keju olahan. Jangan salah pilih!
1. Perbedaan dari bahan dasar keju cheddar
Bahan dasar keju cheddar natural adalah susu segar, garam, kultur, dan enzim. Kualitas bahan akan memengaruhi hasil dan kualitas keju. Pada dasarnya, keju bisa dibuat oleh semua jenis susu hewani misalnya susu sapi dan kambing.
Sedangkan keju cheddar olahan diberi bahan tambahan, bukan alami. Keju olahan dibuat dari campuran keju alami ditambah bahan lainnya yaitu pengemulsi, padatan susu, pengatur keasaman, dan bahan pengawet lainnya.
Semua bahan tambahan pada keju olahan untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan keju.
2. Perbedaan jumlah kandungan garam
Jika Mama pernah mencoba keju cheddar natural dan keju olahan, pasti segera menyadari bahwa rasa asin pada masing-masing keju ini berbeda.
Ya, benar! Keju cheddar olahan cenderung lebih asin karena kandungan garamnya dua kali lebih banyak dibandingkan keju natural.
Kadar garam tinggi tidak terlalu baik untuk kesehatan lho, Ma. Garam yang terlalu tinggi, bisa menahan air di dalam tubuh sehingga berpotensi meningkatkan tekanan darah.
Editors' Pick
3. Perbedaan pada waktu pengolahan
Waktu pengolahan keju cheddar natural dan olahan sangat berbeda. Keju olahan tidak memerlukan waktu lama pengolahannya dan didiamkan (setting).
Dengan bahan-bahan tambahan yang dibubuhkan ke dalam proses keju olahan, keju bisa langsung dipotong-potong menjadi keju slice atau lembaran, saus keju, atau pasta keju.
Sementara, keju cheddar natural harus disimpan dan didiamkan selama waktu 60 hari sebelum keju jadi “matang” dan siap dikonsumsi.
4. Perbedaan tekstur keju cheddar
Tekstur keju cheddar adalah perbedaan kasat mata antara keju natural dan olahan. Keju cheddar olahan memiliki tekstur yang elastis, kenyal, dan secara kasat mata terlihat lebih berkilau dan licin.
Sementara tekstur keju cheddar natural, berbeda sesuai dengan umur pembuatannya. Namun secara umum, keju natural lebih rapuh, mudah pecah dan hancur. Warnanya pun lebih kusam, tidak berkilauan dan licin.
Tekstur keju natural berbeda tergantung pada proses pembuatannya. Keju natural dengan merek Mainland Natural Cheese dari New Zealand, bisa menjadi gambaran bagaimana perbedaan tekstur keju natural berdasarkan waktu pengolahannya.
Keju Mainland jenis Mild, menjalani proses didiamkan (setting) selama 3-6 bulan, memiliki tekstur yang lembut dan rasanya sangat ringan.
Keju jenis Tasty, melalui proses pengolahan selama 18 bulan dan menjadikan teksturnya agak keras namun rasanya telah matang.
Jika ingin merasakan keju natural yang lebih kuat, coba jenis Vintage. Keju Vintage adalah keju yang melalui proses setting selama 24 bulan. Teksturnya rapuh dan keras. Rasanya sangat kuat dengan aroma khas keju yang kuat.
5. Perbedaan dalam cita rasa
Keju cheddar yang melalui proses olahan hanya bisa didefinisikan dalam 1 rasa yaitu milky dan asin. Aroma harum susu sangat kuat pada keju olahan.
Sementara, keju natural memiliki rasa yang berbeda-beda tergantung waktu pengolahan dan jenisnya. Keju natural memiliki cita rasa hambar (earthy), seperti kacang (nutty), seperti buah (fruity).
6. Perbedaan dalam proses penyimpanan
Keju cheddar natural memiliki waktu penyimpanan lebih pendek daripada keju olahan. Ini karena keju natural tidak memakai bahan pengawet.
Keju natural harus disimpan di dalam kulkas dalam suhu sekitar 4° Celsius atau lebih rendah. Sementara yang olahan bisa awet meski disimpan di suhu ruang.
Keju cheddar sebenarnya tidak hanya cocok dibubuhkan dalam makanan atau dioles dengan roti. Keju juga bisa dipadupadankan dengan buah-buahan, kacang-kacangan, biskuit manis, atau bahkan dicamil secara langsung.
Nah, setelah mengetahui perbedaan keju cheddar natural dan olahan, Mama pilih yang mana nih?
Baca juga:
- Penuhi Asupan Sayur Anak dengan Resep Pancake Sayur dan Keju
- 7 Potret Baby Shower Caca Tengker, Dapat Kejutan dari Nagita Slavina
- Cara Membuat Saus Bechamel Keju yang Mudah dan Anti Gagal