International Women’s Day 2021: Saatnya Perempuan Memilih untuk Setara
Apakah perempuan tidak mampu jadi pemimpin seperti laki-laki? Hmm, buang deh pikiran itu, Ma!
8 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah perempuan tidak mampu jadi pemimpin? Hmm, buang deh pikiran itu, Ma!
Setiap 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD). Tahun ini, tema perayaan IWD adalah "Choose to Challenge: Call Out Gender Bias and Inequality".
Tema ini dipilih agar perempuan di seluruh dunia bisa mematahkan bias gender dan ketidaksetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Perempuan ingin menantang dirinya, lingkungan, dan sesama perempuan untuk meraih prestasi di berbagai bidang kehidupan, setara pencapaian kaum laki-laki.
Wah, penting banget nih mempelajari apa yang bisa Mama lakukan untuk diri sendiri, anak perempuan mama, dan sesama perempuan.
Dalam sebuah kesempatan berdiskusi, Popmama.com membicarakan masalah kesetaraan ini bersama Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk.
Ira, menceritakan pengalamannya sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan barang kebutuhan rumah tangga ini. Ira adalah perempuan kedua yang pernah memimpin jabatan puncak di perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Belanda dan Inggris ini.
Ini poin diskusi menarik dengan Ira yang bisa Mama petik pelajarannya:
1. Perempuan harus berani menerima tantangan dan menunjukan prestasi
Dari pengalaman kariernya, Ira bisa membuktikan bahwa perempuan harus berani menerima tantangan dan selalu menunjukan prestasi. Sebenarnya, prestasi tidak hanya di dunia kerja, tetapi di segala bidang kehidupan.
Popmama.com yakin banget kalau Mama pun bisa mencetak prestasi dan mendorong anak perempuan mama memiliki daya juang juga untuk meraih predikat yang tertinggi.
Ira, memulai kariernya di Unilever Indonesia sebagai manajemen trainee pada tahun 1995. Dalam pekerjaan, Ira menunjukan ketekunan dan fokus sehingga ia mendapat kepercayaan menduduki jabatan direktur berbagai divisi dari bagian kecantikan sampai es krim.
Pesan Ira adalah, selalu upayakan melakukan hal terbaik di bidang mana pun. Mama pun bisa menjadi yang terbaik untuk keluarga.
Tantangan untuk menjadi seorang Mama kan banyak sekali. Fokus, tekun, dan sungguh-sungguhlah ketika menjalankan peran sebagai Mama.
Jika anak mama menjadi sehat, cerdas, dan berakhlak, itu adalah prestasi besar, bukan?
Editors' Pick
2. Laki-laki dan perempuan harus bisa hapus stigma dan pembatasan diri
Dalam bekerja, Ira mengatakan ada bias gender dan kecenderungan yang muncul. Misalnya, saat ada penugasan ke luar kota atau pindah tempat, laki-laki seringkali mendapat kesempatan melakukannya.
Perempuan, di sisi lain, dianggap tidak akan mampu melakukan tugas yang banyak bepergian atau berpindah-pindah.
Padahal, menurut Ira, perempuan bisa melakukannya sama baiknya dengan laki-laki. Dengan memberi kesempatan yang sama, perempuan dan laki-laki akan memiliki kesempatan setara untuk meraih prestasi. Di dunia kerja, misalnya, prestasi bisa dinilai dari kesempatan naik jabatan.
“Ujungnya, kesempatan untuk meraih jabatan bukan karena gendernya tetapi karena prestasinya,” kata Ira.
Nah, di rumah, kesetaraan kesempatan ini harus juga muncul. Ada anggapan bahwa perempuan lebih baik dalam mengasuh anak, wah ini salah sebab membatasi kesempatan laki-laki untuk juga bisa mengasuh anak dengan baik.
Pola asuh yang setara, juga bisa lho membuat anak perempuan dan laki-laki mama mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukan prestasi mereka. Yuk, mulai hapus stigma perbedaan perempuan dan laki-laki serta buang jauh batas-batas diri yang menghambat prestasi.