Sedih! Ini 9 Fakta Siswi Bunuh Diri dan Trending Twitter #RIPNadia
Benarkah murid SMP yang berinisial SN ini menjadi korban bully?
18 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak Jumat, 17 Januari 2020, dunia maya diramaikan dengan trending Twitter #RIPNadila. Trending itu dimulai dengan cerita tentang seorang siswi SMP kelas IX yang tewas bunuh diri.
Siswi berinisial SN ini baru berusia 14 tahun. Ia meninggal di Rumah Sakit Polri Kramat Jati setelah ditemukan melompat dari lantai 4 sekolahnya pada Selasa (14/1).
SN masih hidup saat itu dan segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, Kamis (16/1) ia menghembuskan napas terakhir. Benarkah SN bunuh diri karena tidak tahan di-bully?
Simak penelusuran fakta yang ditemukan Popmama.com berikut ini.
1. SN murid kelas IX SMPN 147 Cibubur, Jakarta Timur
SN adalah siswi kelas IX SMPN 147 Cibubur, Jakarta Timur. Ia dikenal oleh guru dan teman-temannya sebagai siswi yang baik dan tidak pernah terlibat dalam masalah.
Kepala Sekolah SMPN 147, Narsun, mengatakan bahwa SN adalah siswa yang terlihat biasa, dalam arti tidak pernah mengalami masalah baik dalam belajar maupun pergaulan.
“SN biasa saja. Ia seperti murid-murid lain pada umumnya,” kata Narsun kepada wartawan.
2. SN terlihat berdiri di tembok sekolah sebelum melompat ke arah halaman
Wakil Bidang Sarana dan Prasarana sekaligus Humas SMPN 147, Misnetty mengungkapkan bahwa di hari kejadian, yaitu Selasa (14/1) sekitar pukul 15.30, seorang siswa melihat SN berdiri di tepi tembok sekolah di lantai 4, yaitu lantai kelasnya. Saat itu, jam sekolah sudah berakhir.
“Ada yang melihat SN berdiri di tepi tembok sekolah, ia lalu melangkah ke kanopi sebelum ia melompat, “ kata MIsnetty.
Misnetty sendiri mengatakan, seusai mengajar, ia melakukan sholat Ashar. Tak lama kemudian ia mendengar suara benda jatuh yang cukup keras dan banyak siswa berteriak-teriak histeris.
“Saya segera ke arah teriakan dan melihat SN telah jatuh di halaman sekolah dengan luka cukup parah,” ceritanya.
3. SN terluka parah karena percobaan bunuh dirinya
Misnetty menyaksikan betapa parah luka-luka SN dan pihak sekolah segera melakukan pertolongan pertama. Mereka membawa SN ke klinik terdekat sekolah tersebut. Namun karena kondisinya yang sangat parah, klinik merujuk SN ke Rumah Sakit Tugu Ibu, rumah sakit terdekat dari sekolah itu.
“Di RS Tugu Ibu, SN mendapat pertolongan pertama. Lukanya dibersihkan. Namun karena kondisi sangat parah dan keterbatasan alat medis, pihak RS merujuk ke RS Polri Kramat Jati,” cerita Misnetty.
Wakil Bidang Kurikulum SMPN 147, Aan Prihartono mengatakan bahwa SN segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan masuk ke ICU sekitar pukul 18.00.
“SN mengalami patah tulang di beberapa tempat. Pihak sekolah mengetahui info itu dari ayah SN,” kata Aan.
Editors' Pick
4. SN meninggal dunia setelah 2 hari dirawat
Kamis, 16/1, SN meninggal dunia sekitar pukul 16.15. Pihak keluarga tidak mengeluarkan keterangan resmi mengenai hal ini namun, tangkapan media sosial menemukan, ayah SN mengungkapkan berita kematian anaknya itu melalui pesan WhatsApp. SN yang dilahirkan 23 Januari 2005 ini kemudian dimakamkan di TPU Pondok Rangon pada Jumat (17/1) siang.
5. Ayah SN mengungkap dugaan bullying
Setelah SN meninggal, warganet mengulik informasi kemungkinan sang Siswi adalah korban bullying. Dugaan pertama ini diungkap oleh akun twitter @digeeembok yang menagnkap tulisan story di WhatsApp ayah SN.
Tangkapan itu mengungkap tulisan, "Please Hentikan Bulying Anak! Jaman gue dulu sekolah, bulying dilakukan secara phisik, berantem, dikeroyok, digas ddl. Semua Phisik. Paleng bebekas dua hari ilang dah. Sekarang bulying di sekolah dilakukan secara verbal. Dan banyak banget motif dan caranya. Malah lebih gawat lagi abis ngebuly trus diviralin.”
Indikasi SN bunuh diri karena dibully kemudian menjadi trending topic nomor 1 di Twitter sejak Jumat lalu.
Pihak keluarga sendiri, tidak memberikan penjelasan mengenai pernyataan itu.
Namun, akun tersebut juga mengungkapkan bahwa pada hari peristiwa SN melompat, ia pergi ke ruang UKS karena sakit kepala. SN beristirahat di ruangan sampai ia terkejut karena jam sekolah telah berakhir dan ia tidak bisa menemukan tasnya yang disita sekolah. Tas itu disita sekolah karena hingga jam pelajaran berakhir, SN tidak kembali ke ruangan sementara rekan-rekannya tidak memberitahu guru bahwa SN sakit.
SN kemudian menulis pesan kepada teman-temannya, "Kalian semua kan tdk suka aku. Sampai tdk ada yg kasih tau guru kalo aku sakit tidur di UKS. Tenang aja, nanti jam 15.30 aku sudah ngga ada kok untuk selamanya."
6. Kepala sekolah membantah bullying
Kepala Sekolah SMPN 147, Narsun, membantah bullying terhadap SN. Menurutnya, sekolah telah berperan aktif mencegah siswa-siswinya melakukan perundungan. “Tidak benar ada bully di sekolah. Kami fokus ke pendidikan siswa sehingga tidak ada pembully-an,” kata Narsun.
Hingga saat ini, pihak sekolah tidak dengan jelas mengetahui motif SN melakukan bunuh diri. Sekolah kemudian melaporkan tragedi itu kepada pihak kepolisian agar bisa diselidiki.
7. Polisi menemukan bukti bahwa SN memang berniat bunuh diri
Setelah menerima laporan, Polisi segera menyelidiki peristiwa tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP pada Jumat (17/1). Hery mengatakan telah menyelidiki motif bunuh diri itu melalui orang-orang yang berhubungan dan dekat dengan SN, teman, guru, kerabatnya. Namun belum ada kesimpulan dari penyelidikan itu.
Hery mengungkapkan melalui olah TKP, dugaan bahwa SN merencanakan bunuh diri sangat kuat. “Di lantai 4 kami temukan kursi yang dipakai untuk naik ke atas tembok. Dari situ bisa diketahui bahwa korban berniat melakukannya,” kata Hery.
8. SN siswa yang pintar menggambar dan sedang rindu ibunya
Setelah #RIPNadila trending, warganet membuat beragam posting yang mengungkap jati diri SN. Diketahui dari akun Instagramnya, SN sangat suka menggambar dan ia jago membuat gambar-gambar anime. Di salah satu highlight posting berjudul ART, SN mengumpulkan hasil karyanya.
Warganet terpaku pada satu gambar, sosok seorang perempuan berambut pendek dan berkacamata. SN menulis status menyentuh di gambar itu,
“Bunda aku rindu. Bunda, aku ingin peluk bunda. Bunda masih ingat Nadia kan? Bunda apa kabarnya? Bunda, aku pengen cerita sekolah lagi. Bunda kita pergi ke TSM yuk, Bunda aku sebentar lagi ujian kelas 9, doain aku ya Bunda. Bunda, aku masih suka nangis. Bunda nonton Despicable Me lagi yuk. Bunda masih suka chacha? Bunda Nadiem kemarin lulus SD lho. Bunda mbak Bunga juga sudah kuliah. Bunda sekarang aku punya banyak teman di kelas 9. Bunda nanti aku pengen masuk SMA 105, sekolah Bunda lho. Bunda mba Nanda suka nyebelin. Aku kadang sebel sama dia. Bunda aku pengen dipeluk Bunda. Bunda, kita pelihara kucing loh. Bunda aku pengen peluk Bunda. Bunda kapan pulang? Bunda aku pengen ketemu Bunda,” tulis SN.
Belakangan diketahui bahwa ibu SN telah meninggal dunia, Maret 2019 lalu.
9. SN pernah mengungkap ingin mati
Setelah posting gambar yang penuh haru itu, SN pernah membuat posting gambar pada bulan Oktober 2019. Ia membuat gambar sosok orang yang sedang menumpukan kepalanya di dinding dan ia menulis di dalam gambarnya, “I want to die”. Jika saja keluarga, pihak sekolah, orang terdekat cukup peka. peristiwa tragis ini mungkin bisa dicegah.
Ayo Mama, mulai saat ini buka komunikasi dengan si Anak. Ajarkan mereka berani mengungkapkan pikiran dan perasaan sehingga apapun yang mereka alami bisa dibantu dan diantisipasi.
Baca juga: Langkah untuk Mengantisipasi Bullying dan Bagaimana Mencegahnya