Caca Tengker Ungkap Tips Membagi Peran sebagai Mama dan Istri
Memahami love language anggota keluarga dapat membantu Mama dalam membagi peran
2 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani peran sebagai mama sekaligus istri memang bukan tugas yang mudah bagi perempuan. Terkadang, peran ini bisa terasa menantang ketika harus membagi perhatian, dan kasih sayang kepada suami dan anak-anak dengan cara yang tepat.
Itu sebabnya, keharmonisan dan kehangatan keluarga sering kali bergantung dari sosok mama. Sebagai pribadi yang sering menjadi pusat emosi di rumah, sosok mama bisa menciptakan atmosfer positif dan penuh kasih sayang dalam keluarga.
Caca Tengker pun sempat membagikan beberapa tips bagaimana kehangatan keluarga bisa tetap terjaga dengan baik. Salah satu caranya ialah Mama perlu mementingkan kebutuhan diri terlebih dahulu, sebelum memenuhi kebutuhan suami dan anak.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap mengulas lebih lanjut terkait Caca Tengker ungkap tips membagi peran sebagai mama dan istri.
1. Pentingkan diri sendiri dahulu sebelum memberikan kasih sayang pada keluarga
Menyebarkan kehangatan keluarga, artinya menciptakan suasana yang nyaman, penuh kasih sayang, dan penuh dukungan di dalam keluarga. Namun, sebelum memberikan itu semua kepada suami dan anak, ada baiknya Mama mementingkan diri terlebih dahulu,”
“Untuk memberikan kehangatan keluarga, aku harus santaikan diri aku dulu. Aku siapin waktu buat self-care. Kalau aku sudah nyaman dan tenang, biasanya aku bisa menyebarkan kehangatan ke anak-anak dan suami,” kata Caca Tengker selaku Psikolog dan Founder Amanasa Indonesia di acara ‘Pre-Event - Press Conference Parentalk Festival 2024: Sayur Sop’ di Urban Forest Cipete, Kamis (30/10/2024).
Dengan menyisihkan waktu untuk self-care dan memastikan diri merasa nyaman, Mama jadi lebih mampu menciptakan suasana hangat dan positif di dalam keluarga.
Self-care bukan hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga menjadi cara agar energi baik mama dapat terpancar ketika bersama anak dan suami.
“Soalnya kalau aku burn out kerasa banget dampaknya ke anak-anak. Makanya, ada baiknya kita sebagai Mama lebih care dulu ke diri sendiri, supaya bisa optimal memberikan ke suami dan anak,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Reaksi negatif terhadap anak bisa dicegah lewat regulasi emosi
Menjadi seorang orangtua bukanlah hal mudah, ada kalanya Mama merasa berada di titik emosi yang tidak baik ketika harus berhadapan dengan anak.
Dengan memahami emosi yang dirasakan seperti marah atau frustasi, Mama jadi lebih mampu mengelolanya sebelum berhadapan dengan si Kecil.
“Kuncinya adalah regulasi emosi. Kalau kita tau perasaan yang dirasakan, misalnya sedang marah, sebaiknya kita nenangin diri dulu, baru habis itu bisa menangani anak. Karena kalau kelepasan marah sama anak, ujungnya kita yang merasa bersalah terhadap anak,” ujar Caca Tengker.
Dengan menenangkan diri terlebih dahulu, Mama akan terhindar dari reaksi impulsif yang bisa membuat anak merasa tidak nyaman atau bahkan disalahkan. Dengan menyadari emosi, dapat membantu Mama menciptakan respons yang lebih bijaksana saat menghadapi anak.
“Kalau sudah kelepasan marah, kita harus usaha buat memperbaikinya dengan cara minta maaf ke anak. Karena, ucapan maaf dari orangtua itu sangat berarti bagi anak, rasanya hangat banget. Anak pun pasti akan berbesar hati memaafkan, asalkan kita mau memulai dan mengakui kesalahan,” tambahnya.
3. Komunikasi asertif dapat menjaga hubungan sehat di dalam keluarga
Caca Tengker menyarankan untuk menerapkan komunikasi asertif ketika berbicara kepada pasangan. Komunikasi asertif adalah cara berkomunikasi yang langsung, jujur, dan jelas, tetapi tetap menghormati perasaan serta pendapat orang lain.
“Komunikasi itu penting, sebaiknya harus berlatih dengan berbicara secara asertif. Kadang kalau sedang ngobrol, yang bikin pasangan nggak nyaman itu kalau kita sudah mengeluarkan kalimat ‘kamu sih…’ itu membuat pasangan merasa disalahkan,” ungkap Caca Tengker.
Dalam komunikasi asertif, Mama mengekspresikan kebutuhan, keinginan, dan batasan diri tanpa menyerang atau menyalahkan pasangan.
“Ada baiknya belajar I Message, kalau kecewa atau sedih bisa menyampaikannya dengan cara ‘aku sedih nggak dikabarin, boleh nggak lain waktu dikabari?’. Jadi pesannya itu tetap sama, beda sekali caranya kalau kita menyampaikan dengan cara nyalahin pasangan dulu, seperti ‘kamu sih nggak ngabarin’ itu jadinya menyalahkan pasangan dulu. I Message membuat pasangan lebih mengerti apa yang kita utarakan,” tambahnya.
4. Tips membagi peran sebagai mama dan istri
Siapa sangka? Ternyata mengetahui love language alias bahasa cinta anggota keluarga, bisa sangat membantu dalam membagi peran sebagai mama dan istri.
Dengan memahami dan menerapkan love language, Mama dapat lebih efektif dalam membagi peran serta menciptakan suasana yang saling mendukung dalam keluarga.
“Love language itu apa yang pasangan butuhkan dan bisa kita berikan. Setiap orang punya love language berbeda, jadi harus tau. Love language itu juga bagaimana kita hadir untuk memberikan kebutuhan pasangan dan anak,” jelas Caca Tengker.
Kehadiran fisik sama pentingnya dengan kehadiran emosional. Sebab, memberikan kehadiran fisik saja tidak cukup jika Mama tak benar-benar terhubung secara emosional dengan pasangan.
“Ketika kita sudah memberikan itu (love language), jangan lupa memberi waktu berkualitas untuk hadir secara emosional, bukan hadir secara fisik saja. Dalam artian, kita perlu melihat apa yang dirasakan pasangan,” tambahnya.
Itu dia ulasan seputar Caca Tengker ungkap tips membagi peran sebagai mama dan istri. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma.
Baca juga:
- Orangtua Kandung Baby Lily Diungkap oleh Anak Caca Tengker
- Sawa & Nuni, Anak Caca Tengker yang Mirip dengan Sang Mama!
- 12 Foto Jadul Nagita Slavina dan Caca Tengker, Kompak sejak Kecil