Waspada! Diet yang Salah Dapat Menyebabkan Anemia Defisiensi Zat Besi
Menerapkan diet yang salah bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri
3 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demi menurunkan berat badan dan mempunyai tubuh ideal, banyak orang sampai rela melakukan diet. Sayangnya, tidak semua orang tahu benar pola makan diet yang bagus untuk tubuhnya.
Risiko terkena anemia pun menghampiri akibat melakukan diet yang salah. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 30 persen populasi dunia mengalami anemia. Kondisi anemia sering terjadi pada ibu hamil, anak, dan pelaku diet yang salah.
“Salah satu orang yang rawan terkena anemia adalah mereka yang menjalani pola makan diet yang salah. Anemia paling banyak karena diet yang salah,” kata Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM dalam 'Acara Peringatan Hari Kampanye Zat Besi Sedunia 2022', Rabu (30/11/2022).
Berikut Popmama.com siap membahas diet yang salah dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
Editors' Pick
1. Zat besi merupakan unsur utama pembentuk sel darah merah
Anemia akibat diet yang salah dapat terjadi karena tubuh tidak memperoleh nutrisi yang cukup dari nutrien tertentu. Kondisi ini bisa diperparah jika memang sejak awal penderitanya sudah memiliki penyakit.
Zat besi adalah unsur utama pembentuk sel darah merah. Salah satu fungsinya bagi tubuh ialah membentuk sistem daya tahan tubuh yang baik. Jika zat besi dalam tubuh tidak terpenuhi, maka bisa memicu munculnya anemia defisiensi zat besi.
“Tubuh mengalami kekurangan zat besi dan apabila tidak diatasi dapat menjadi anemia kekurangan zat besi,” kata dr. Djumhana.
2. Pola diet yang salah dapat memicu terkena anemia defisiensi zat besi
Asupan zat besi bisa diperoleh dari daging merah, khususnya daging sapi dan kambing. Selain itu, kamu bisa juga memperolehnya lewat konsumsi sayur hijau, telur, dan susu.
Jika program dietmu mengharuskan untuk menghindari daging merah, telur, susu, serta asupan sayuran juga sedikit, maka dapat menjadi penyebab anemia defisiensi zat besi.
Perlu diketahui, perempuan membutuhkan jumlah zat besi yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Saat diet sekali pun, perempuan setidaknya harus tetap mengonsumsi makanan-makanan tersebut agar tidak tubuh tidak kekurangan zat besi.
Tubuh yang tidak mendapat zat besi secara cukup dapat menimbulkan keluhan badan lemas, sulit berkonsentrasi, kuku mudah patah, dan lidah terasa perih.
“Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel, mengakibatkan sering kelelahan, tidak produktif, dan penurunan imunitas tubuh. Maka dari itu, menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh sangat penting bagi kesehatan, sebagai salah satu cara untuk mengatasi kelelahan dan anemia,” ungkap dr. Djumhana.