Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya mungkin merupakan peribahasa yang tepat untuk menggambarkan hubungan Ezra Mandira dengan orangtua. Salah satu personel HiVi! ini merupakan putra dari artis sekaligus penyanyi senior Dina Mariana.
Pada jamannya, Dina Mariana dikenal sebagai seorang penyanyi cilik yang terkenal di era 70-an. Banyak orang yang baru tahu bahwa Erza adalah anak dari penyanyi senior Dina Mariana ketika HiVi! merilis lagu berjudul ‘Remaja’.
Dalam video klip tersebut, orangtua dari Ezra Mandira, yaitu Dina Mariana dan Radian Ratulangi Sugandi, menjadi model video klip.
Mempunyai Mama yang telah berkarier lebih dulu di industri musik tanah air, Millennial Papa of the Month edisi November 2022ini memilih menjalani karier dengan kemampuan yang dimilikinya sendiri.
Ezra Mandira berhasil membuktikan tanpa membawa popularitas sang Mama, ia tetap bisa sukses di dunia hiburan dengan caranya sendiri. Untuk pembahasan selengkapnya, yuk simak informasi yang telah Popmama.comsiapkan.
1. Ezra Mandira awalnya tidak menyangka akan berkarier di dunia musik mengikuti jejak sang Mama
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Meski memiliki Mama yang berprofesi sebagai penyanyi, Ezra mulainya tidak menyangka bahwa ia akan menjadi publik figur seperti Mamanya, Dina Mariana.
Namun, yang pasti, karier bermusik Ezra berawal dari kecintaannya terhadap musik. Lebih tepatnya, suami dari Anjana Demira ini berasal dari keluarga pencinta musik. Selain Mama dari Ezra yang memang seorang penyanyi, Papa dari Ezra juga dulunya sempat nge-DJ.
“Cerita awalnya suka musik karena aku dikenalin sama orangtua. Jadi, secara tidak langsung itu masuk ke alam bawah sadar. Dari perkenalan itu, mulai berkembang dengan sendirinya karena aku mulai main alat musik juga,” kata Ezra Mandira ketika diwawancarai secara eksklusif oleh Popmama.com.
“Dulu aku sempat les piano, cuman ternyata piano bukan salah satu alat musik yang aku geluti. Ternyata, lebih tertariknya ke gitar. Makanya dari situ mulai fokusin buat main gitar. Tapi yang pasti, ketertarikan aku terhadap musik memang mulanya dikenalin orangtua,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Mendapat dukungan penuh dari orangtua untuk bermusik
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Ezra Mandira lahir di sebuah keluarga yang penuh kehangatan dan juga suportif. Ketika memilih untuk berkarier di industri musik, Ezra mendapatkan dukungan penuh dari kedua orangtuanya.
Lebih lanjut, lelaki kelahiran 29 September 1991 tersebut bercerita bahwa selama ini orangtuanya selalu mendukung apa pun yang dilakukan anak-anaknya selama hal itu berjalan positif.
“Orangtua aku tentunya mendukung. Kalau aku ngeliat dari sisi orangtuaku, mereka selalu mendukung apa pun yang dilakukan anak selama itu positif. Bermusik pun bukan berarti itu nggak baik ya. Selama tau porsinya dan bisa membagi waktu dengan belajar itu gak masalah,” ujar Ezra Mandira.
3. Pernah les piano, Ezra Mandira menyadari lebih tertarik bermain gitar karena alasan ini
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Ezra Mandiri merupakan seorang vokalis sekaligus gitaris dari grup musik HiVi!. Ezra pun membagikan cerita mengapa dirinya memilih untuk bermain gitar dibanding alat musik lainnya. Menurutnya, gitar menjadi salah satu alat musik yang mudah dibawa kemana-mana.
Sebelum bermain gitar, Ezra terlebih dahulu didaftarkan les piano oleh kedua orangtuanya. Seiring berjalannya waktu, Ezra menyadari bahwa ketertarikannya bukan ada di piano. Ia lebih tertarik bermain gitar, sehingga mulai mengembangkannya sendiri.
“Aku dulunya diajarin bermain piano lebih dulu. Mungkin orangtua aku mikirnya piano itu basic lah makanya harus diawalin dari alat musik itu. Tapi ternyata, aku menemukan gitar lebih menarik. Dari situ, mulai bermain bermain bass juga. Dulu milih gitar juga karena melihat teman aku bermain gitar, kelihatannya jago, keren, makanya aku coba ngikutin,” ungkap Ezra Mandira.
Ketika masih duduk di bangku sekolah, Ezra juga pernah diajak untuk bergabung dalam sebuah band. Karena posisi gitaris sudah terisi, akhirnya Ezra mulai mencoba untuk bermain bass. Dari situ, Ezra semakin mahir bermain bass dan gitar karena cara bermainnya tidak berbeda jauh.
“Aku pernah main band bareng. Gitaris kan kalau kebanyakan juga nggak cocok ya, jadi akhirnya aku diajakin buat main bass. Sampai disatu titik, aku belajar bass dan gitar sampai SMA dan kuliah. Makanya, sampai sekarang jadi keterusan main gitar karena gitar dan bass nggak terlalu beda jauh,” tutut Ezra Mandira.
4. Belajar mengembangkan kemampuan bermain gitar lewat lagu-lagu yang didengarkan
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Ezra bercerita bahwa awalnya ia mengembangkan kemampuan bermain gitar itu secara otodidak alias sendiri. Biasanya, dari banyaknya lagu yang sudah didengarkan, ia akan mencoba mencari cara untuk memainkannya dengan gitar atau bass.
Karena berawal dari hobi, proses belajar gitar yang dilakukan Ezra pun terasa menyenangkan tanpa merasa terbebani sekali pun.
“Aku bermain gitar berawal dari hobi, kalau nggak suka aku nggak akan melakukan itu. Awalnya belajar otodidak, kemudian diajarin sama teman. Habis itu nyoba nyoba sendiri terus sempat les juga, cuman nggak sampai satu bulan aku keluar. Aku beralih ke les bass. Jadi, memang aku lebih banyak main bass. Pas aku SMP juga lebih banyak main bass dibanding gitar,” jelas Ezra Mandira.
5. Pelajaran berharga yang Ezra Mandira peroleh selama 13 tahun bermusik
Popmama.com/Michael Andrew
Photoshoot dilakukan dengan menaati protokol kesehatan
Ezra mulai merintis kariernya di industri musik tanah air sejak tahun 2009, tepatnya saat ia debut sebagai bagian dari grup musik HiVi!
Telah menjalani karier musik selama 13 tahun lamanya, Ezra pun menyadari bahwa segalanya itu butuh proses dan proses pun butuh waktu.
Tidak ada yang instan di dunia ini. Bahkan, untuk sampai di titik sekarang, Ezra memerlukan waktu yang cukup panjang dan tidak mudah. Berbagai tantangan dan kendala dalam bermusik pernah dilewati Ezra dan anggota HiVi! lainnya.
Namun, mereka bisa melewatinya berbekal dengan pengalaman sekaligus pelajaran hidup yang pernah diperoleh.
“Yang aku pelajari selama 13 tahun bermusik ini semua itu butuh proses dan proses itu butuh waktu. Baik buruknya harus dilewati supaya kita bisa mencapai satu titik yang ingin kita tuju,” pungkas Ezra Mandira.
Wah, inspiratif sekali ya cerita dari Ezra Mandira ini. Sukses terus ya Papa Ezra dalam karier musiknya!
Millennial Papa of the Month Edisi November - Spesial Hari Ayah Nasional 2022: Ezra Mandira