5 Fakta Film Story of Dinda, Kisah Perempuan Jalani Hubungan Toksik
Dibintangi oleh Aurelie Moeremans, Abimana Aryasatya, Cantika Abigail hingga Ardhito Pramono
28 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah sukses dengan film Story of Kale: When Someone’s in Love, kini Bioskop Online kembali menghadirkan cerita dari sisi Dinda dengan film berjudul Story of Dinda: Second Chance of Happiness. Sebagai informasi, filmini merupakan spin off dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).
Film bergenre drama tersebut menceritakan sosok Dinda yang diperankan oleh Aurelie Moeremans berusaha terlepas dari toxic relationship dengan seorang lelaki bernama Kale, dibintangi oleh Ardhito Pramono.
Ajeng Prameswari selaku President Digital Business Visinema Group mengatakan bahwa Story of Dinda ini dibuat karena para penonton perlu mengetahui kisah dari perspektif Dinda lebih lanjut. Terutama alasan utama ia memutuskan hubungan dengan Kale.
“Film story of Dinda berbicara dari perspektif Dinda. Karena apapun masalah yang terjadi dalam suatu hubungan, kita perlu melihatnya dari dua perspektif yang berbeda,” kata Ajeng dalam Konferensi Pers Virtual, pada Selasa (26/10/2021).
Untuk Mama yang ingin mengetahui fakta lebih lanjut terkait film Story of Dinda: Second Chance of Happiness, berikut Popmama.com telah siapkan ulasannya.
Bisa menjadi rekomendasi film untuk ditonton nih!
1. Disutradarai oleh seorang perempuan
Bila sebelumnya film Story of Kale disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, maka berbeda dengan film Story of Dinda yang dikembangkan oleh Ginanti Rona.
Karena disutradarai oleh seorang perempuan, Aurelie Moeremans mengungkapkan bahwa film kali ini terasa lebih lembut dan didedikasikan untuk para perempuan khususnya yang pernah merasakan terlibat dalan hubungan tidak sehat.
“Seru banget disutradarain sama Mbak Gita, Story of Dinda ini pembawaannya lebih perempuan dan sweet makanya sangat cocok disutradarain sama perempuan. Aku sama Mbak Gita bisa deep banget omongannya kalau udah bahas pendekatan karakter Dinda. Habis diskusi juga bayangan karakter Dinda langsung kegambar jelas,” ujar Aurelie.
Editors' Pick
2. Sosok dewasa Pram diperankan oleh Abimana Aryasatya
Dalam film Story of Dinda: Second Chance of Happiness, sosok Pram diperankan oleh Abimana Aryasatya. Karakter Pram digambarkan sebagai sosok yang dewasa, sabar, dan lebih berpengalaman dibanding Dinda (Aurelie).
Sutradara Ginanti Rona pun tak ragu mengungkapkan mengapa ia menjatuhkan sosok Pram kepada aktor senior Abimana.
“Jadi Pram itu jauh lebih dewasa dari Dinda. Aku ngeliat sosok Mas Abimana itu sangat tepat untuk membawakan karakter Pram. Menurutku Mas Abimana itu juga orang yang tenang dan membuat nyaman Dinda,” jelas Ginanti Rona.
Meski begitu, Abimana mengaku bahwa sifat aslinya berbanding terbalik dengan karakter Pram. Jika sosok yang diperankannya digambarkan sebagai orang yang sabar, maka berbeda dengan Abimana dalam kehidupan nyata.
“Dalam membawakan karakter pasti ada susah susah gampang ya. Aslinya saya lebih keras, kadang juga suka kesel sama Pram kenapa lembek banget ini jadi laki-laki. Soalnya saya sukanya to the point jadi kalo A ya A gitu,” ucap Abimana.
3. Ardhito Pramono garap soundtrack berjudul ‘Arah’ untuk film Story of Dinda
Tak hanya berperan sebagai Kale dan Dinda, rupanya Ardhito Pramono dan Aurelie Moeremans juga turut terlibat dalam proses penggarapan soundtrack film Story of Dinda: Second Change of Happiness.
Uniknya, dalam proses pembuatan lagu berjudul Arah ini, Ardhito mengusung konsep musik klasik a la Disney dengan melibatkan logat French namun tetap dinyanyikan menggunakan bahasa Indonesia.
“Lagu ini berjudul Arah. Menariknya dari lagu ini sebenarnya karena Aurelie. Aku melihat ada beberapa playlist yang sering kita share dan ternyata dia suka tipe music Disney Klasik gitu. Akhirnya kita coba deh bikin lagu logat French tapi tetap pakai bahasa Indonesia,” ungkap Ardhito.
Ardhito mengaku tidak banyak kesulitan yang dialami dalam proses pembuatan lagu. Hanya saja karena proses penggarapan di tengah pandemi, maka ia harus menyesuaikan pemilihan kata dan pronunciation yang digunakan lewat diskusi dengan Aurelie secara daring.
“Jadi waktu itu body lagunya habis nonton langsung bikin sih, ya satu malaman lah. Cuma sulitnya ya paling ngebayangin Aurelie ngomong logatnya gitu. Paling rintangannya juga ya karena daring aja,” ujar Ardhito.
4. Film ini membuat Cantika Abigail berteman dekat dengan Aurelie Moeremans
Film Story of Dinda ternyata menjadi debut akting pertama bagi penyanyi Cantika Abigail dalam dunia perfilman. Dalam debut aktingnya ini, Cantika berperan sebagai Nina selaku sahabat dekat Dinda. Sosok Nina cukup berperan penting dalam membantu Dinda terlepas dari toxic relationship.
“Nina itu pendengar yang baik, makanya Dinda juga sangat percaya sama Nina. Nina itu definisi sahabat ada di waktu yang tepat. Sosok Nina lumayan membantu Dinda menemukan kebahagiaan barunya,” tutur Cantika.
Meski baru bertemu pertama kali dalam project film yang sama, chemistry yang ditampilkan Cantika dan Aurelie dalam film seolah memperlihatkan keduanya sudah bersahabat sejak lama.
“Ngebangun chemistry sama Aurelie sih berawal dari kita sering ngobrol, makanya jadi terbuka. Pas ke Tanjung Lesung juga kita sekamar, makanya jadi makin deket karena saling cerita soal diri masing-masing,” ucap Cantika.
Bahkan Cantika mengungkapkan bahwa ia jadi semakin berteman dekat dengan Aurelie diluar kepentingan syuting. Personel grup band GAC ini berkata sering menghabiskan waktu dengan Aurelie setelah syuting.
5. Mengajarkan perempuan untuk menghargai diri sendiri
Jika pada film Story of Kale karakter Dinda digambarkan sebagai perempuan yang tidak berdaya untuk terlepas dari toxic relationship. Maka dalam film Story of Dinda, Dinda telah berubah menjadi perempuan yang lebih dewasa dan mampu memilih jalan baru untuk mendapatkan kebahagiaannya.
“Lewat film ini sebenarnya aku ingin menyampaikan bahwa kita punya pilihan untuk memilih kebahagiaan sendiri. Jangan gantungin bahagia kita ke orang lain. Ketika kita sadar bahwa kita punya keinginan untuk ngehargain diri sendiri, ya seharusnya kita juga bisa keluar dari toxic relationship,” ungkap Ginanti, sang sutradara.
Story of Dinda: Second Chance of Happiness sebagai film original terbaru Bioskop Online, akan mulai tayang pada 29 Oktober 2021 nih, Ma.
Baca juga:
- 8 Rekomendasi Film tentang Toxic Relationship, Bikin Menguras Emosi
- 5 Perbedaan antara Pasangan yang Tulus dan Toxic dalam Pernikahan
- Wajarkah Bertahan dalam Toxic Relationship Hanya karena Cinta?