Kemenkes Impor Obat Gagal Ginjal Akut Rp 16 Juta dari Singapura
Obat penawar gagal ginjal akut dapat diperoleh pasien secara gratis
23 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kementerian Kesehatan berencana mendistribusikan obat penawar gangguan ginjal akut seharga Rp 16 juta bernama Fomepizole. Pendistribusian akan dilakukan kepada sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Kemenkes mengatakan bahwa obat yang diimpor dari Singapura itu akan difokuskan kepada rumah sakit yang memiliki pasien gangguan ginjal akut misterius.
Berikut Popmama.com telah rangkum beberapa fakta seputar Kemenkes impor obat gagal ginjal akut Rp 16 juta dari Singapura.
Editors' Pick
1. Obat penawar gangguan ginjal akut seharga Rp 16 juta diimport dari Singapura
Kepastian tentang obat penawar gagal ginjal akut misterius disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, pada Sabtu (22/10/2022) kemarin. Syahril mengatakan bahwa obat penawar tersebut dibeli langsung dari Singapura.
Kemenkes akan memberikan obat pada pasien yang saat ini mendapat perawatan di rumah sakit. Salah seorang pasien gagal ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo (RSCM) telah memperoleh obat tersebut dan menuturkan bahwa ada perubahan usai mengonsumsinya.
"Ada perubahan setelah mengonsumsi obat, pasien sudah mulai bisa buang air kecil. Keadaannya juga membaik," kata dia.
2. Obat Fomepizole akan didistribusikan secara gratis
Kabar baiknya, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa obat Fomepizole yang diberikan kepada pasien akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Dengan begitu, pasien tidak perlu membayar biaya sepeser pun untuk mendapatkan obat.
Menteri Kesehatan Buni Gunadi Sadikin pun menuturkan akan memboyong obat penawar Fomepizole dari Singapura sebanyak 200 vial. Diketahui harga satu vial berkisar sekitar Rp 16 juta. Satu vial bisa digunakan untuk satu orang pasien.
Budi mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Singapura dan Australia terkait impor obat-obatan ini.
"Saya sudah kontak teman saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia. Kita mau bawa 200 dulu, karena satu vial bisa buat satu orang. Ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial," kata Budi dalam keterangannya.