Mengawali kariernya sebagai seorang model, Bunga Jelitha memberanikan diri untuk mengikuti kontes Puteri Indonesia mewakili kota asalnya, DKI Jakarta. Rupanya, mengikuti ajang bergengsi Puteri Indonesia merupakan impiannya sejak dulu.
Menurutnya, Puteri Indonesia sendiri ini bukan sekadar kontes kecantikan, tetapi juga bisa menjadi wadah yang tepat untuk belajar banyak hal di luar pendidikan formal.
Meski sempat ragu, namun dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat membuat Bunga kembali bersemangat. Millennial Mama of the Month edisi Mei 2022 ini pada akhirnya berhasil meraih prestasi membanggakan dengan mengalahkan 37 finalis lainnya dari seluruh Indonesia.
Ia sukses menempati urutan nomor 1 dan meraih mahkota kemenangan untuk ajang Puteri Indonesia 2017. Atas kemenangannya tersebut, Bunga dipercaya mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2017 yang diadakan di Las Vegas, Amerika Serikat.
Lewat interview eksklusif bersama Popmama.com, Bunga Jelitha membagikan kisah menarik tentang perjalanan kariernya sebagai seorang model hingga bisa meraih mahkota kemenangan Puteri Indonesia 2017. Penasarahn seperti apa? Yuk, simak ulasan selengkapnya!
1. Bunga Jelitha mengawali karier sebagai model di tahun 2005 saat berusia 13 tahun
Popmama.com/Michael Andrew
Bunga Jelitha, Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022
Bunga Jelitha mengawali kariernya di dunia modelling sebagai model Gadis Sampul di tahun 2005. Saat itu dirinya masih berusia 13 tahun. Mama dari Akleema ini bercerita jika ia terjun ke dunia modelling memang murni berasal dari ketertarikannya sendiri, tanpa adanya paksaaan dari kedua orangtuanya.
Malahan, Mamanya yang justru mendukung dan menyarankan Bunga untuk mencoba kompetisi model yang diselenggarakan saat itu.
“Lebih ke minat sendiri sih karena Mama dan Papaku bukan tipe yang memaksa aku harus di karier ini. Aku milih model karena diri aku sendiri, tapi Mama aku yang ngasih linknya, dia ngasih tau ada kompetisi model. Ahirnya aku coba, dan itu sudah pendaftaran hari terakhir. Aku nggak nyangka aja bisa keterima dan ternyata juara,” ungkap Bunga Jelitha melalui wawancara eksklusif bersama Popmama.com.
Berkat kompetisi tersebut, Bunga semakin tertarik dengan kegiatan modelling dan memberanikan diri untuk mengikuti fashion show dan bahkan muncul sebagai gadis sampul.
Mama dari Bunga turut mendukung minat sang Anak. Ia memberikan tawaran kepada Bunga untuk tampil di fashion show sebagai bagian dari menambah pengalaman sekaligus menyalurkan bakat putrinya.
“Lewat kompetisi itu aku sudah dapat link fashion show terus gadis sampul juga. Yang benar-benar bikin tertarik itu pendaftaran dari mama aku. Terus akhirnya karena mama aku juga dari dunia entertain, mama aku dulu casting manager di production house. Ada temen mama aku yang ngajak fashion show dan akhirnya aku coba ikut,” katanya.
Editors' Pick
2. Bunga Jelitha mengasah kemampuan modelling secara otodidak
Popmama.com/Michael Andrew
Bunga Jelitha, Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022
Untuk terjun ke dunia modelling, tidak sepenuhnya harus mengikuti sekolah khusus model terlebih dahulu lho, Ma. Bunga Jelitha menjadi salah satu contoh model yang mengasah bakatnya secara otodidak alias belajar sendiri.
Mulai dari berjalan di atas panggung, cara makeup, hingga bergaya selagi pemotretan ia pelajari seorang diri dengan mengandalkan majalah. Selain itu, Bunga juga tidak malu bertanya kepada para seniornya untuk mendapatkan ilmu baru dari yang sudah lebih berpengalaman.
“Aku pribadi salah satu contoh yang otodidak juga, karena aku nggak sama sekali ikut sekolah modelling. Jadi aku dari cara catwalk, makeup, sampai photoshoot itu aku belajar sendiri lihat-lihat dari majalah, karena dulu belum ada YouTube. Terus dari senior-senior juga aku belajar dari mereka,” ujar Bunga Jelitha.
Istri dari pesepak bola Syamsir Alam ini pun mengatakan bahwa tak ada salahnya mengasah bakat yang dipunya lewat cara otodidak. Tidak ada kata terlambat untuk menekuni sesuatu yang disukai, termasuk bagi mereka yang punya minat untuk menjadi seorang model seperti Bunga.
“Menurut aku teman-teman di luar sana jangan takut buat belajar otodidak. Cuman sekarang kan banyak banget sekolah modelling, jadi nggak salah juga buat kedepannya kalau ingin masuk sekolah modelling,” tuturnya.
3. Berkat ajang Puteri Indonesia, kemampuan public speaking Bunga Jelitha pun meningkat
Popmama.com/Michael Andrew
Bunga Jelitha, Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022
Selain sukses sebagai model, Bunga juga tercatat pernah menjadi pemenang utama konten Puteri Indonesia 2017. Prestasi membanggakan yang diraihnya itu membuat Bunga berkesempatan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2017 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat.
Namun siapa sangka? Kisah awal Bunga sebagai seorang Puteri Indonesia bermula dari terbesitnya pemikiran bahwa dirinya harus keluar dari zona nyaman. Dari situ, Bunga pun memberanikan diri untuk daftar ke ajang Puteri Indonesia.
“Aku mengikuti Puteri Indonesia di usia sudah 25 tahun. Terus aku berpikir ini sudah 25 tahun aku mau ke mana lagi ya. Aku kayak berpikir aku tuh harus keluar dari zona nyaman, aku nggak bisa ada di titik ini terus. Jadi aku memberanikan diri untuk coba daftar ke Puteri Indonesia,” ucap Bunga Jelitha
Beralih dari seorang model menjadi Puteri Indonesia, Bunga mengaku sempat melewati beberapa tantangan yang membuat skills-nya meningkat dengan sangat baik, salah satunya ialah kemampuan berbicara di hadapan banyak orang atau public speaking.
“Puteri Indonesia ini kan termasuk beauty pageant, sedangkan aku sebelumnya modelling di mana model itu cuma catwalk dan photoshoot. Tapi kalau puteri Indonesia itu lebih harus speak up, berbicara di depan banyak orang, nah itu bukan keahlian aku. Dulu aku parah banget, public speaking aku buruk bisa dibilang,” jelas Bunga Jelitha.
Sebelum menjadi finalis Puteri Indonesia, kemampuan public speaking Bunga rupanya tidak sebaik sekarang. Ia menyebut jika dirinya sempat mengalami nervous bukan main saat akan berbicara di depan dua atau tiga orang.
Semua itu berubah setelah Bunga melewati masa karantina bersama finalis Puteri Indonesia lainnya. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk mengasah public speaking sekaligus bertemu orang-orang baru.
“Aku berbicara di depan dua atau tiga orang saja bisa nervous. Tapi aku banyak belajar dari pengalaman yang aku dapatkan saat karantina. Ketika ketemu orang-orang baru disitu, aku mencoba beranikan diri. Sekarang Alhamdulillah public speaking malah jadi pekerjaan aku. Aku jadi terbiasa ketemu ribuan orang dan berbicara di depan mereka,” lanjutnya.
4. Masih aktif berpatisipasi untuk kegiatan sosial berkat statusnya sebagai Puteri Indonesia
Popmama.com/Michael Andrew
Bunga Jelitha, Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022
Kehidupan Bunga berubah drastis usai mengikuti ajang bergengsi Puteri Indonesia. Statusnya sebagai peraih mahkota Puteri Indonesia 2017 tidak hanya menguntungkan Bunga secara materi, tetapi juga membuat dirinya menjadi sosok pribadi yang lebih baik.
“Sangat menguntungkan bukan dalam konteks pekerjaan aja, tapi juga advokasi aku untuk campaign pun dilihat. Kemarin aku juga dipercaya sebagai duta anti kanker serviks. Terus aku juga sekarang lagi fokus di penyelamatan orang utan di Indonesia,” cerita Bunga Jelitha.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunga. Sebab, dirinya yang mulanya hanya berkerja sebagai model, jadi bisa mempunyai tujuan baru untuk fokus di bidang lain.
“Itu jadi kebanggaan tersendiri bagi aku. Jadi aku nggak hanya fokus modelling, catwalk atau memperagakan baju di depan kamera, tapi sekarang aku punya tujuan untuk fokus ke hal itu tadi,” ungkapnya.
5. Bunga Jelitha berhasil membuktikan bahwa Puteri Indonesia tidak selalu harus berkulit putih
Popmama.com/Michael Andrew
Bunga Jelitha, Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022
Perjalanan Bunga sebagai Puteri Indonesia nyatanya tidak mudah, Ma. Ia pernah menjadi korban cyber bullying berkat warna kulitnya yang tidak sesuai dengan standar kecantikan kebanyakan orang.
Padahal, Indonesia sendiri kaya akan keberagaman suku dan budaya. Hal tersebut membuat kulit masyarakat Indonesia berbeda-beda.
“Aku sempat dapat bully juga pas awal aku terpilih. Mereka bilang kok Puteri Indonesia kulitnya gelap. Termasuk body shamming juga. Aku mau menunjukkan Indonesia ini perempuannya cantik-cantik dan kita juga kaya akan segalanya, nggak cuma pariwisata serta flora dan fauna, tapi juga dari suku ragam budaya kita kaya akan itu,” kata Bunga Jelitha.
Bunga sangat menyayangkan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang berpatok pada standar kecantikan di mana orang tersebut harus mempunyai kulit putih. Tanpa disadari, hal itu justru membuat beberapa orang insecure dan mengurungkan niat mereka untuk mendaftarkan diri ke beauty contest, seperti Puteri Indonesia.
“Aku ingin menegaskan bahwa siapa pun bisa menempuh kariernya, bisa sukses di kariernya tanpa harus mengucilkan fisik seseorang, intinya bersyukur dengan apa yang sudah dikasih sama Allah,” ungkapnya.
Berbicara kekurangan diri memang tidak ada habisnya. Dengan berbekal rasa percaya diri serta kemampuan yang diasah terus menerus, Bunga mampu membuktikan bahwa peraih mahkota Puteri Indonesia tidak harus punya kulit putih.
“Akhirnya aku patahin itu semua. Alhamdulillah aku sekarang ada di titik ini, karena kalau berbicara kekurangan itu nggak ada habisnya,” pungkasnya.
Wah, sangat menginspirasi sekali ya kisah perjalanan Mama Bunga mulai dari sebagai model hingga bisa meraih mahkota Puteri Indonesia 2017. Salut banget!
Millennial Mama of the Month Edisi Mei 2022: Bunga Jelitha
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Editor - Onic Metheany Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana Social Media - Irma Ediarti Design - Aristika Medinasari Photographer - Michael Andrew Videographer - Rama Rafael Stylist - Onic Metheany & Putri Syifa Nurfadilah Makeup Artist & Hair Do - Linda Kusumadewi Bunga Jelitha's Wardrobe - IKYK Akleema's Wardrobe - Gingersnap