Makanan yang Perlu Dihindari saat Sahur dan Berbuka, Ini Kata Dokter!
Makanan yang dilarang untuk sahur dan berbuka dapat memberikan efek buruk jika dikonsumsi berlebihan
19 Maret 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat bulan Ramadan tiba, tradisi berbuka dan sahur menjadi momen yang paling dinanti umat Muslim. Namun, terkadang kita cenderung melupakan pentingnya memilih makanan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh selama ibadah puasa.
Apakah Mama tahu ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari ketika sahur dan berbuka? Bahkan, tenaga medis seperti dokter pun menekankan betapa pentingnya memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap mengulas seputar makanan yang harus dihindari saat sahur dan makanan yang harus dihindari saat berbuka puasa berdasarkan penjelasan dokter di sesi Popmama Talk edisi Maret 2024.
1. Jenis makanan yang harus dihindari saat berbuka dan sahur
Salah satu hal yang perlu dihindari ketika berbuka puasa maupun sahur adalah makanan tinggi kandungan gula dan lemak jenuh.
Jenis makanan seperti kue manis cenderung mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Hal tersebut dapat memicu kenaikan berat badan saat berpuasa.
“Makanan atau minuman yang kandungan glukosanya tinggi perlu dihindari saat berbuka maupun sahur. Jenin makanan itu cukup berisiko bagi kita. Yang tadi niatnya puasa untuk beribadah atau diet, semuanya bisa jadi hilang karena konsumsi gula berlebihan,” kata dr. Pritasa Muthia Ulfa selaku Dokter Umum dari Rumah Sakit Permata Bekasi secara eksklusif di Popmama Talk edisi Maret 2024.
Makanan yang tinggi gula cenderung memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat. Hal ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan perubahan drastis dalam kadar gula darah.
Konsumsi makanan manis berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti rasa kembung, perut mulas, atau diare.
“Sebenarnya, kadar gula yang aman bagi masing-masing individu itu berbeda. Tapi kalau sudah berbuka dengan yang manis, kalau bisa setelah itu jangan makanan manis juga. Kalau pengen ngemil setelah makan berat, usahakan pakai buah saja yang mudah ditemukan, seperti jeruk dan apel,” tambahnya.
Editors' Pick
2. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur
dr. Prita mengatakan bahwa penting saat sahur memilih makanan yang lama di proses tubuh. Sebab, jenis makanan tersebut dapat memberikan energi ekstra dan menjaga rasa kenyang lebih lama.
“Kalau sahur disarankan mengonsumsi makanan yang memang proses pencernaan di tubuh itu lama, seperti ubi, singkong, kacang-kacangan. Jenis makanan tersebut lama sekali diproses tubuh jadi membuat kita nggak gampang lapar,” ujar dr. Prita.
Bagi yang belum tahu, umbi-umbian seperti singkong adalah sumber karbohidrat yang mengandung serat dan memiliki indeks glikemik rendah.
Oleh karena itu, singkong cenderung memberikan rasa kenyang lebih lama daripada beberapa sumber karbohidrat lain yang memiliki indeks glikemik tinggi.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung menyebabkan peningkatan glukosa darah yang lebih lambat dan stabil.
Selain itu, serat yang terkandung dalam singkong juga dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama.
Popmama Star

Popmama Talk: dr. Pritasa Muthia Ulfa, Dokter Umum - RS Permata Bekasi
Kiat Puasa Ramadan Lancar dan Bahagia