Maliq & D'Essentials Ungkap Makanan Pendorong Kreativitas Bermusik
Setiap anggotanya memiliki makanan favorit masing-masing, ada yang suka manis hingga asin
26 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia musik, kreativitas adalah kunci utama yang sangat penting dimiliki oleh para pemusik. Bagi Maliq & D’Essentials, menjaga agar ide-ide segar terus mengalir menjadi salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi sebagai musisi.
Tak hanya melalui latihan dan eksplorasi musikal, ternyata ada faktor lain yang turut mempengaruhi proses kreatif mereka, yaitu makanan. Grup band yang dikenal dengan musik bernuansa jazz and soul ini bercerita soal makanan pendorong kreativitas.
Mereka juga mengungkapkan berbagai menu makanan favorit yang menjadi andalan masing-masing. Nah, kali ini Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait Maliq & D’Essentials ungkap makanan pendorong kreativitas bermusik.
1. Memesan sushi saat proses pembuatan lagu Waduh
Kolaborasi unik antara GoFood dan Maliq & D’Essentials salah satunya adalah meremake lagu hits berjudul Aduh menjadi Waduh.
Dalam proses pembuatannya, Indah sebagai salah satu vokalis bercerita bahwa kala itu mereka sampai perlu memesan sushi untuk mendukung suasana pembuatan lagu. Makanan dihadirkan untuk mendukung ide-ide mereka agar tetap berjalan.
“Menu yang dipesan pas bikin lagu Waduh itu sushi, karena suasana dan moodnya enak,” cerita Indah saat acara ‘Konferensi Pers Gofood X Maliq & D'essentials’ di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Selasa (24/9/2024).
Editors' Pick
2. Martabak menjadi andalan Maliq & D’Essentials ketika pusing bekerja
Dalam proses pembuatan lagu, hal yang lumrah jika seorang musisi merasa pusing atau penat. Ide yang tadinya lancar, seketika mengalami hambatan karena otak yang terus menerus dipakai bekerja.
Ketika sudah mulai merasa pusing atau stres dalam pembuatan lagu, Indah mengungkapkan kalau personel Maliq & D’Essentials biasanya akan langsung memesan martabak karena dianggap sebagai comfort food mereka.
“Kita biasanya kalau sudah pusing banget pasti ada martabak manis atau asin, tanpa kacang,” ungkap Indah.