Morgan Oey Riset hingga Latihan Fisik untuk Film Pengepungan di Bukit

Morgan menjalani serangkaian latihan fisik untuk membangun stamina saat penampilan adegan aksi

25 Februari 2025

Morgan Oey Riset hingga Latihan Fisik Film Pengepungan Bukit
Popmama.com/Sania Chandra

Morgan Oey kembali menunjukkan totalitasnya dalam dunia akting. Kali ini, ia terlibat dalam filmPengepungan di Bukit Duri, sebuah film bergenre drama-aksi karya Joko Anwar. 

Demi mendalami perannya, Morgan Oey melakukan banyak riset agar dapat mendalami karakter guru bernama Edwin. Bukan guru biasa, Edwin harus berhadapan dengan murid-murid bermasalah di sekolah baru tempatnya mengajar. 

Morgan juga menjalani serangkaian latihan fisik yang dirancang untuk membangun stamina saat menampilkan adegan aksi. Totalnya, proses syuting film Pengepungan di Bukit Duri memakan waktu hampir dua bulan.

“Totalnya kurang lebih 51 hari (proses syuting), kira-kira hampir 2 bulan,” cerita Morgan Oey saat acara ‘Media Visit: Pengepungan di Bukit Duri’ di IDN HQ, Rabu (19/2/2025).

Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai cerita Morgan Oey riset hingga latihan fisik untuk film Pengepungan di Bukit Duri.

1. Morgan berperan sebagai Edwin, seorang guru di sekolah yang bermasalah

1. Morgan berperan sebagai Edwin, seorang guru sekolah bermasalah
Popmama.com/Sania Chandra

Morgan mendapat tantangan dalam memerankan tokoh Edwin. Karakternya tersebut memiliki banyak tekanan bukan hanya dari perjalanan hidup yang telah dilewatinya saja, tetapi juga dari profesinya sebagai guru di sekolah SMA.

“Edwin di sini berprofesi sebagai guru yang sudah hidup lumayan lama di universe-nya. Dia mendapat banyak tekanan, nggak cuma dari hidup, tapi juga dari profesinya. Dia mengajar di salah satu sekolah SMA berisi anak-anak bermasalah untuk mencari keponakannya demi menepati janjinya terhadap almarhumah kakaknya,”  cerita Morgan Oey. 

Permasalahan semakin kental lantaran Edwin harus berhadapan dengan murid-murid yang terbilang ‘bermasalah’. Pendalaman karakternya diakui cukup berat lantaran Morgan harus secara ekstra melakukan riset demi perannya sebagai Edwin. 

“Edwin harus berhadapan dengan murid-muridnya yang ternyata brutal-brutal. Kenapa dibilang berat? Karena memang aku nggak pernah mengalami itu semua. Cuman disini dengan bantuan abang, abang tuh suka briefing mengenai karakternya,” ungkapnya. 

Editors' Pick

2. Melakukan riset mengenai konsep trauma demi mendalami karakter Edwin

2. Melakukan riset mengenai konsep trauma demi mendalami karakter Edwin
Popmama.com/Sania Chandra

Morgan Oey sempat melakukan riset mengenai generational trauma untuk memahami lebih dalam karakter Edwin. Karakter Edwin secara tidak langsung terpapar berbagai permasalahan yang ada di sekitarnya. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Morgan, mengingat ia belum pernah mengalami situasi serupa secara langsung. 

Oleh karena itu, ia harus menggali lebih dalam dan memastikan bahwa setiap respons emosional yang ditampilkan sesuai dengan situasi yang tertulis dalam naskah.

“Aku juga sempet riset-riset sendiri tentang orang-orang yang dengan generational trauma. Trauma tuh seperti apa? How to make it? Karena kan secara langsung kan dia (Edwin) menjadi saksi hidup,” ungkap Morgan Oey. 

“Dia indirectly terexposed dengan masalah-masalah yang ada di universe, itu sih yang lumayan berat. Karena itu kita sebagai aktor yang belum pernah mengalami itu semua ya kita harus menggali. Apakah ini respon yang tepat terhadap situasi yang dikasih sama script?” tambahnya. 

3. Rela latihan fisik harian demi membangun stamina untuk keperluan shooting

3. Rela latihan fisik harian demi membangun stamina keperluan shooting
Popmama.com/Sania Chandra

Morgan Oey mengaku menghadapi tantangan besar dalam membentuk karakter Edwin, baik secara psikis maupun mental. Peran ini terasa cukup berat baginya, mengingat ia belum pernah mendapatkan karakter seperti latar belakang Edwin.

“Tantangannya secara psikis ada, secara mental juga ada untuk membentuk karakter Edwin. Lumayan berat untuk aku karena karena aku nggak pernah mendapatkan porsi seberat ini. Untuk persiapan fisik, aku latihan langsung dengan tim action design,” cerita Morgan Oey

Selain itu, Morgan juga menjalani persiapan fisik yang intens. Setiap hari Morgan bisa berlatih fisik untuk membangun stamina agar siap menjalani proses syuting yang menuntut banyak energi. 

“Tiap hari latihan fisik. Jadi, seharian itu bisa latihan fisik buat nyiapin stamina ketika shooting,” lanjutnya. 

4. Latihan fisik mulai dari berlari hingga melompat sebelum shooting

4. Latihan fisik mulai dari berlari hingga melompat sebelum shooting
YouTube.com/ Come and See Pictures

Untuk membangun stamina yang optimal selama proses syuting, Morgan Oey menjalani berbagai latihan fisik, seperti berlari dan melompat. 

“Latihan fisik yang dilakukan itu seperti lari, lompat-lompat, jadi supaya stamina kita pas,” ungkap Morgan Oey. 

Meski dalam beberapa adegan aksi memungkinkan penggunaan body double, hal tersebut tidak selalu mudah dilakukan. Dalam adegan laga, wajah aktor sering kali tetap terlihat, sehingga Morgan harus menguasai sendiri koreografi yang perlu karakternya lakukan.

Shooting bisa aja ada body double, tapi kan susah ya. Kalau action itu wajah kita pasti kelihatan, jadi memang mau nggak mau, kita sebagai aktor harus tau koreografinya. Kita harus tau how to handle with the camera with the partner,” lanjutnya. 

5. Melewati berbagai tahapan persiapan demi hasil akhir yang maksimal

Selama proses produksi, Morgan Oey mengikuti berbagai tahapan persiapan, mulai dari workshop, latihan stamina, hingga mempelajari koreografi adegan aksi. 

Selain itu, tim stunt juga melakukan shooting video board, yakni proses perekaman adegan aksi yang masih dilakukan dalam pakaian biasa, sebelum syuting sebenarnya dimulai. 

Tahap ini membantu para aktor memahami gerakan dengan lebih detail serta memastikan adegan laga dapat dieksekusi dengan optimal saat pengambilan gambar resmi dilakukan. 

“Jadi selama proses produksi itu ada workshop, pemanasan stamina, learning koreografi, sampai ada shooting video board. Jadi, si stuntteam-nya itu akan videoin kita, tapi kita masih pakai pakaian biasa, belum ganti baju untuk keperluan shooting,” pungkasnya. 

Demikian ulasan mengenai cerita Morgan Oey riset hingga latihan fisik untuk film Pengepungan di Bukit Duri. Tidak sabar untuk menyaksikannya di bioskop, ya!

Baca juga: 

The Latest