Pameran Tunggal Perdana Korakrit Arunanondchai Hadir di Museum MACAN
Seniman asal Thailand, Korakrit Arunanondchai, hadirkan beragam tema lewat berbagai medium
29 November 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Museum MACAN mempersembahkan pameran tunggal perdana karya seniman kelahiran Thailand, yaitu Korakrit Arunanondchai.
Berjudul Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen, pameran ini resmi dibuka untuk umum mulai tanggal 30 November 2024 hingga 6 April 2025. Seniman yang akrab disapa Krit tersebut mengaku banyak melibatkan unsur api dalam pembuatan karyanya.
Krit mengeksplorasi beragam tema unik, seperti keinginan akan pembaruan, ketakutan untuk melepaskan, hingga bercerita melalui hubungan simbolis antara burung dan ular. Pameran ini diibaratkan sebagai sebuah teater dengan aktor non-manusia yang berinteraksi dengan para penonton melalui medium suara, lagu, dan napas.
Bagi kamu pencinta seni dan tertarik untuk menjelajahi pameranya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi lebih lanjut terkait pameran tunggal perdana Korakrit Arunanondchai hadir di museum MACAN.
1. Menampilkan karya-karya yang telah dibuat sejak tahun 2018
Pameran berjudul Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen ini menghadirkan perspektif yang luas tentang praktik artistik dari Krit.
Para aktor non-manusia mewujudkan bentuk antropomorfis dan tampil melalui cahaya, suara, arsitektur, serta gambar. Karya-karya yang telah dibuat Krit dari tahun 2018 hingga saat ini ditampilkan di dalam museum.
Hal yang paling menarik adalah pameran mampu menampilkan ketegangan antara hasrat akan pembaruan dan rasa takut untuk melepaskan.
Terdapat simbol burung dan ular yang menceritakan asal-usul manusia sebagai metafora akan hubungan pada struktur sosial dan alam. Sehingga karya ini bukan hanya sekadar manifestasi fisik atau naratif.
Editors' Pick
2. Menggunakan pendekatan lewat penceritaan
Dikenal sebagai sosok seniman yang menggunakan pendekatan lewat penceritaan, Krit mampu menjawab kebutuhan kolektif akan narasi, serta membongkar dan mempertanyakan kisah-kisah yang tidak lagi relevan dalam menghadapi masa kini.
Krit menggabungkan animisme dan fiksi ilmiah untuk menciptakan karya yang mengedepankan emosi manusia, serta merangkul perasaan-perasaan pelik tanpa harus dijabarkan secara gamblang.