Pentingnya Peningkatan Literasi Keuangan dan Inisiatif Menabung

Survei menunjukkan masyarakat usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi keuangan terendah

26 Oktober 2024

Penting Peningkatan Literasi Keuangan Inisiatif Menabung
Freepik/benzoix

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024) menunjukkan bahwa kelompok usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi keuangan terendah. 

Hal ini menandakan perlunya peningkatan pendidikan keuangan di kalangan masyarakat, khususnya remaja, untuk membantu mereka memahami konsep dasar keuangan, seperti pengelolaan uang, investasi, dan pentingnya menabung. 

Upaya pendidikan yang tepat dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka. Serta, mempersiapkan mereka untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.

Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut pentingnya peningkatan literasi keuangan dan inisiatif menabung.

Editors' Pick

1. Program edukasi keuangan dihadirkan di lebih dari 22 kota di Indonesia

1. Program edukasi keuangan dihadirkan lebih dari 22 kota Indonesia
Popmama.com/Sania Chandra

Melalui inisiatif Permata Hati, Permata Bank menghadirkan program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA) di lebih dari 22 kota di Indonesia secara serentak. 

Program tahunan ini bertujuan mendorong budaya menabung, meningkatkan literasi keuangan, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan pada masyarakat sejak dini. 

“Kami berkomitmen membentuk generasi muda yang cerdas finansial dan peduli lingkungan melalui pembelajaran interaktif dan menyenangkan. Edukasi dinamis ini diharapkan mendorong mereka mengaplikasikan ilmu dalam keseharian, serta memperluas pemahaman terhadap keuangan dan kepedulian lingkungan,” ujar Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli. 

2. Program sudah dijalankan selama delapan tahun berturut-turut

2. Program sudah dijalankan selama delapan tahun berturut-turut
Popmama.com/Sania Chandra

Program dibuat untuk meningkatkan inklusi keuangan dan kepedulian masyarakat terhadap keuangan. Sebab, di luar sana masih ada lapisan masyarakat yang tidak paham mengenai keuangan sesungguhnya. 

Program ini sudah dijalankan selama delapan tahun lamanya. Selain mengenalkan soal uang, program juga mengajarkan masyarakat untuk mengelola uang sejak dini. 

“Jadi, program seperti ini kami sudah lestarikan selama delapan tahun dan kami akan terus menjalankan program ini untuk memberikan awareness ya, atau pemahaman bagaimana mengenal uang dan mengelola uang dari sejak dini,” kata Direktur HR Permata Bank Dayan Sadikin saat ditemui Popmama.com di acara ‘Permata Hati - CERITA’ di SDN Johan Baru 19 Pagi, Jumat (25/10/2024). 

3. Dampak minimnya literasi keuangan bagi masyarakat

3. Dampak minim literasi keuangan bagi masyarakat
Freepik/jcomp

Minimnya literasi keuangan di kalangan masyarakat dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan. Pertama, individu yang tidak memiliki pemahaman cukup tentang konsep keuangan dasar akan cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola anggaran pribadi.

Hal ini berpotensi mengakibatkan masalah keuangan jangka panjang dan ketidakstabilan ekonomi bagi keluarga. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang produk keuangan, seperti tabungan, investasi, dan asuransi, membuat masyarakat rentan terhadap penipuan serta praktik keuangan yang merugikan. 

Dalam skala yang lebih luas, rendahnya literasi keuangan juga berdampak pada perekonomian nasional. Sebab, masyarakat yang tidak terdidik secara finansial akan kurang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif. 

Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara finansial dan berdaya saing.

“Kehadiran CERITA di Jakarta tidak hanya memberikan pemahaman terkait literasi keuangan, namun juga edukasi pengelolaan keuangan yang bijak. Harapannya, mereka tumbuh menjadi agen perubahan yang bijak mengelola keuangan dan peduli lingkungan,” ungkap Dayan Sadikin, Direktur HR Permata Bank. 

Program ini juga mendukung inisiatif nasional seperti ‘Ayo Menabung’ dari Bank Indonesia dan gerakan OJK, termasuk Bulan Inklusi Keuangan dan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). 

Itu dia informasi seputar pentingnya peningkatan literasi keuangan dan inisiatif menabung. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest