Penyebab Banyak Orang Suka Menonton Film dan Serial Tema Apocalyspe
Para ahli menjelaskan daya pikat dari cerita kelam tontonan bertema post-apocalyptic
27 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial HBO The Last of Us kini sedang ramai diperbincangkan banyak orang. Serial adaptasi video game populer ini bercerita tentang upaya bertahan hidup setelah kehidupan manusia yang hancur akibat adanya virus berbahaya.
Buat yang menyukai tontonan bertema post-apocalyptic seperti A Quiet Place dan The Hunger Games, pasti akan menyukai serial satu ini karena punya tema serupa.
Sebagai informasi, post-apocalyptic atau pasca kiamat merupakan suatu keadaan kehidupan umat manusa yang berjalan usai terjadinya bencara besar secara global. Istilah ini memang hanyalah sebuah fiksi semata dan kerap diangkat menjadi tema sebuah film atau serial.
“Narasi pasca-apokaliptik telah ada sejak dulu dan dilabeli sebagai narasi populer di media cetak serta film, setidaknya sejak abad ke-19,” kata Chris Begley, seorang arkeolog dan penulis The Next Apocalypse: The Art and Science of Survival, mengutip dari Huffpost.
Cerita yang mengangkat tentang apocalyspe memang bukanlah hal baru, namun narasi bertema ini semakin banyak, khususnya dalam beberapa dekade terakhir.
Lantas, mengapa begitu banyak orang yang suka menonton film atau serial bertema apocalyspe? Mengutip dari Huffpost, berikut Popmama.com siap membahas ulasan terkait penyebab banyak orang suka menonton film dan serial tema apocalyspe.
1. Tontonan bergenre apocalyspe menimbulkan rasa takut yang menjadi daya tarik tersendiri
Coltan Scrivner selaku ilmuwan perilaku dan peneliti Recreational Fear Lab di Aaarhus University, Denmark mengatakan, penelitiannya menujukkan bahwa banyak orang penasaran dengan situasi berbahaya dan mengancam.
“Pertunjukan pasca-apokaliptik penuh dengan bahaya dan ancaman yang belum pernah kita alami. Fiksi ini memungkinkan kita untuk secara mental menjelajahi wilayah yang tidak diketahui. Hal itu dapat menimbulkan perasaan senang saat dilakukan dengan aman, seperti saat kita menontonnya di kamar atau sofa ruang tamu,” kata Coltan Scrivner
Keingintahuan yang tinggi sangat wajar terjadi pada seseorang. Contoh sederhananya, banyak orang tertarik untuk melihat kecelakaan di jalan.
Acara TV dan film bertema apocalypse memberi kita kesempatan untuk menjelajahi suasana kegelapan dan kematian. Sehingga, penontonnya harus menghadapi ketakutan yang menimbulkan sensasi tersendiri.
"Ketika kita menonton acara seperti The Last of Us, tubuh dan otak kita terlibat dengan konten seolah-olah itu benar-benar terjadi," kata Dr. Courtney Tracy selaku psikoterapis dan pembawa acara The Truth Doctor Show.
“Dari situ, kita dapat mengalami serbuan ketakutan, adrenalin berpacu tinggi, hingga adanya ketegangan. Secara tidak sadar, hal itu dapat membantu kita mencipatakan dunia imajinasi sendiri yang jauh lebih menarik,” tambahnya.
Jenis tontonan seperti ini juga dapat membuat banyak orang merasa lebih bersyukur karena hidup yang dijalaninya tidak terlalu sulity seperti di film. Penonton juga lebih bisa mengapresiasi kebersamaan serta merasa empati dengan kehilangan yang dialami para karakter.
Editors' Pick
2. Tema apocalyspe membuat kita lebih bersiap dan tidak terlalu cemas jika hal serupa terjadi
“Kebanyakan orang hanya mendapatkan hiburan dari menonton acara pasca-apokaliptik,” kata Coltan Scrivner. “Namun, penelitian saya menunjukkan bahwa acara ini juga dapat meredakan kecemasan, jika hal serupa terjadi di dunia nyata.”
Sebelumnya, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang telah menonton film bertema pandemi sebelum wabah Covid-19 muncul, membuat mereka lebih sedikit mengalami kecemasan.
Menonton film atau serial pasca-apokaliptik membantu penonton seolah-olah mereka sedang bersiap menghadapi kondisi tersebut. Kita dapat memperoleh ide tentang apa yang bisa dilakukan jika terjadi bencana berskala global.
“Tononan ini memungkinkan kita untuk mensimulasikan bagaimana rasanya hidup di dunia seperti itu dan mempersiapkan mental untuk bahaya yang akan kita hadapi,” ungkap Coltan Scrivner.