Program Kacamata Khusus untuk Anak Penderita Katarak Kongenital
Ketahui cara mendaftarkan anak penderita katarak kongenital untuk mendapat kacamata khusus
13 Oktober 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Katarak kongenital adalah kondisi di mana lensa mata bayi baru lahir mengalami kekeruhan. Anak penderita kongenital umumnya lahir dari kehamilan bermasalah yang sering kali tidak disadari orangtuanya.
Ketika lahir, bayi-bayi dengan katarak kongenital mempunyai mata yang diselimuti lapisan putih. Sehingga, membuatnya tidak bisa melihat secara jelas, apalagi merespons gerakan di sekitarnya.
Jika tidak segera ditangani. Masalah katarak kongenital dapat memengaruhi tumbuh kembang anak yang berlangsung di 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu artis yang memiliki anak dengan kondisi katarak kongenital adalah Asri Welas.
“Masih terbayang dengan jelas saat saya dan suami menduga kondisi kelainan mata pada Ibran anak kedua kami. Saat itu, Ibran masih berusia lima bulan, dan kami menemukan Ibran tidak merespon gerakan yang ada di depan matanya,” kata Asri Welas, dalam acara Peluncuran Program CSR Donasi 2025 Kacamata Katarak Kongenital dan Talkshow, Kamis (13/10/2022).
Melihat kondisi ini, Optik Tunggal berkomitmen untuk memberikan 2025 kacamata khusus untuk anak-anak penderita katarak kongenital dari keluarga pra-sejahtera. Untuk informasi selengkapnya terkait donasi yang diberikan, berikut Popmama.com siap mengulasnya khusus untuk Mama.
1. Program pemberian 2025 kacamata khusus diperuntukkan anak-anak dari keluarga pra-sejahtera
Pemberian 2025 kacamata khusus anak-anak penderita katarak kongenital merupakan kelanjutan dari pemberian 90 pasang kacamata yang telah dilakukan di tahun 2019 lalu. Kacamata diberikan secara gratis kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu berusia sampai 10 tahun yang mengalami katarak kongenital sejak lahir.
“Saya benar-benar terharu dengan program ini, karena sangat membantu ibu-ibu yang mempunyai anak dengan katarak. Kalau anak dengan katarak tidak disupport, maka mati sudah harapannya. Dengan adanya pemberian kacamata gratis ini bisa membantu perkembangan anak lewat motorik kasar, mereka bisa melihat banyak hal,” ucap Asri Welas.
Editors' Pick
2. Kebanyakan anak-anak yang mengalami katarak kongenital berasal dari keluarga tidak mampu
Sebuah survei tentang kebutaan mengutip dari Novartos Global Survey on Blindness 2017, menunjukkan sebanyak 85 persen manusia menyatakan bahwa ketakutan terbesar mereka adalah kehilangan indra penglihatan.
CEO Optik Tunggal, Alexander Kurniawan, mengatakan bahwa program donasi yang diadakan perusahaannya ini terbilang sangat penting. Namun, ia mengaku bahwa di Indonesia minim sekali data anak-anak yang menderita katarak kongenital. Sehingga, informasi yang diperolehnya tidak cukup merata.
Dari data yang sudah didapatkan, kebanyakan anak-anak yang lahir dengan katarak kongenital berasal dari keluarga tidak mampu. Kemampuan mereka mendorong perusahaan ini untuk berupaya membantu lewat pemeriksaan dan pemberian kacamata khusus secara gratis.
“Kebanyakan anak-anak yang menderita katarak kongenital berasal dari keluarga tidak mampu. Demi memperlancar prosesnya, kita sampai mempunyai tim yang bisa berinteraksi dengan anak-anak, karena anak-anak susah untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Alexander Kurniawan.
Untuk pihak keluarga yang mendaftar, tidak perlu bersusah payah. Nantinya, tim dari Optik Tunggal akan datang ke rumah melakukan pemeriksaan dan melakukan penanganan lebih lanjut.