Sering Begadang Bisa Sebabkan Gagal Ginjal dan Berujung Cuci Darah

Kini banyak anak muda yang mengalami kerusakan ginjal hingga harus cuci darah, apa penyebabnya?

11 April 2025

Sering Begadang Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Berujung Cuci Darah
Popmama.com/Hari Firmanto

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, terdapat sekitar 739.208 orang atau 3,8 persen penduduk Indonesia yang menderita penyakit ginjal kronis. 

Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2013, yang saat itu mencatat prevalensi hanya sebesar dua persen. 

Tak sampai disitu, menurut data Global Burden of Disease (GBD) 2019 dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), penyakit ginjal kronis termasuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Hal ini tentu tak terlepas dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang kurang sehat. Bahkan, masih banyak kebiasaan buruk dilakukan yang dapat memicu kerusakan ginjal di usia dini.

Untuk mencegah peningkatan kasus, berikut Popmama.com siap membahas informasi mengenai sering begadang bisa sebabkan gagal ginjal dan berujung cuci darah. 

1. Kebiasaan yang bisa mempercepat kerusakan ginjal

1. Kebiasaan bisa mempercepat kerusakan ginjal
Popmama.com/Hari Firmanto

Salah satu kebiasaan sepele yang tanpa disadari banyak orang dapat memicu kerusakan ginjal adalah begadang atau kurang tidur. Tidur bukan sekadar waktu istirahat, melainkan momen penting bagi tubuh untuk melakukan proses peremajaan atau rejuvenasi

Jika seseorang kurang tidur atau terlalu sering begadang, proses pembersihan ini dapat terganggu. Akibatnya, radikal bebas justru menumpuk dalam tubuh. Penumpukan inilah yang kemudian dapat memicu munculnya berbagai penyakit metabolik, termasuk diabetes dan gagal ginjal.

“Kebiasaan yang bisa meningkatkan kerusakan ginjal itu salah satunya sering begadang. Sering begadang ini juga pengaruh karena tidur itu ada proses rejuvenasi, jadi radikal bebas dalam tubuh itu dibersihkan. Sementara kalau kurang tidur, radikal bebas akan menumpuk dalam tubuh, itu yang menyebabkan penyakit metabolik salah satunya diabetes dan gagal ginjal,” kata dr. Nicholas Calvin, B.MedSci selaku Dokter General Practitioner (GP) Altius Hospitals Harapan Indah Bekasi dalam sesi Popmama Talk edisi April 2025.

Kebiasaan yang terlihat sepele seperti tidur larut malam atau kurang tidur secara konsisten ternyata berdampak sistemik. Tidak hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga bisa mempercepat kerusakan organ vital seperti ginjal.

Editors' Pick

2. Alasan seseorang harus menjalani cuci darah

2. Alasan seseorang harus menjalani cuci darah
Freepik/freepik

Ketika seseorang telah terdiagnosis mengalami gagal ginjal, artinya fungsi ginjal dalam tubuh sudah mengalami kerusakan yang serius. Dalam kondisi normal, ginjal berperan sebagai penyaring utama yang bertugas membersihkan kotoran dan limbah dari darah.

Jika ginjal sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kotoran tersebut tidak bisa dikeluarkan dan akan menumpuk dalam aliran darah.

“Kalau ada seseorang yang terdiagnosis gagal ginjal, berarti fungsi ginjalnya sudah rusak. Fungsi utama ginjal adalah menyaring kotoran dalam tubuh. Jadi, kalau fungsi ginjalnya sudah rusak, kotoran tidak bisa keluar dari tubuh, dia akan terakumulasi di dalam darah kita,” ujar dr. Nicholas Calvin, B.MedSci. 

Mesin cuci darah bekerja seperti ginjal buatan. Dengan bantuan alat ini, darah yang mengandung limbah dan racun dikeluarkan dari tubuh, disaring melalui mesin, lalu dialirkan kembali dalam keadaan bersih.

Prosedur ini sangat penting bagi pasien gagal ginjal karena tanpa proses penyaringan tersebut, racun dalam tubuh dapat menumpuk dan menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. 

“Fungsi cuci darah ini adalah untuk membersihkan darah, jadi darah akan keluar ke mesin cuci ginjal, kemudian dibersihkan, dan dimasukkan kembali ke dalam tubuh. Jadi, alat cuci ginjal ini menggantikan peran dari ginjal itu sendiri,” tambahnya. 

3. Apakah cuci darah dilakukan seumur hidup?

3. Apakah cuci darah dilakukan seumur hidup
Freepik/freepik

Banyak yang mempertanyakan, apakah seseorang yang mengalami cuci darah maka harus melakukannya seumur hidup? Perlu diketahui bahwa cuci darah yang dilakukan seumur hidup menandakan bahwa fungsi ginjal sudah tidak berfungsi sepenuhnya. 

“Kalau sudah stadium akhir, cuci darah perlu seumur hidup, tapi kalau belum stadium akhir atau sudah dilakukan pencegahan sedini mungkin, maka ada kemungkinan tidak perlu dilanjutkan cuci darahnya,” jelas dr. Nicholas Calvin, B.MedSci. 

“Kalau sudah rusak fungsi ginjalnya, maka perlu dilakukan seumur hidup, kecuali mendapatkan transplantasi ginjal,” lanjutnya. 

4. Cara mencegah agar tidak sampai cuci darah

4. Cara mencegah agar tidak sampai cuci darah
Freepik/Diana.grytsku

Untuk mencegah kondisi ginjal memburuk hingga memerlukan cuci darah, salah satu langkah utama yang harus diperhatikan sejak dini adalah pola makan sehari-hari. 

“Supaya tidak mencapai cuci darah kita perlu memperhatikan pola makan. Jangan makan makanan yang gulanya tinggi. Kalau dari rekomendasi, hanya dianjurkan empat sendok makan atau 50 gr gula yang bisa dikonsumsi. Di luar sana, banyak makanan atau minuman manis yang melebihi takaran tersebut. Kita perlu be mindful terhadap makanan dan minuman yang kita konsumsi,” jelas dr. Nicholas Calvin, B.MedSci. 

Selain mengatur pola makan, olahraga rutin juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan metabolik, termasuk fungsi ginjal. 

Aktivitas fisik yang dilakukan secara konsisten dapat membantu tubuh memproses zat-zat sisa dengan lebih efisien dan menurunkan risiko penyakit kronis.

Olahraga dengan intensitas sedang seperti jogging, bersepeda, atau berenang selama 30 menit sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

“Olahraga rutin juga bisa membantu metabolisme dalam tubuh. Olahraga rutin bisa dilakukan 3-5 kali per minggu selama 30 menit, intensitasnya bisa sedang. Misalnya, jogging, bersepeda, atau renang,” ungkapnya. 

Tak kalah penting, menjaga kualitas tidur dan mengelola stres dengan baik juga berperan dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh secara keseluruhan. 

Tidur yang cukup dapat membantu proses detoksifikasi alami dalam tubuh. Sementara itu, stres yang tidak terkontrol dapat memicu peradangan dan memperburuk kondisi organ dalam jangka panjang.

“Istirahat yang teratur, kelola stres dengan baik, dan cek kesehatan secara berkala untuk mengetahui kondisi tubuh kita,” pungkasnya. 

Demikian pembahasan mengenai sering begadang bisa sebabkan gagal ginjal dan berujung cuci darah. Dengan menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten, risiko kerusakan ginjal bisa ditekan. Kemungkinan untuk menjalani cuci darah seumur hidup pun dapat dihindari.

POPMAMA TALK April 2025 - dr. Nicholas Calvin, B.MedSci
Dokter General Practitioner (GP) Altius Hospitals Harapan Indah Bekasi

Editor in Chief - Sandra Ratnasari    
Senior Editor - Novy Agrina    
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias   
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana    
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum   
Script - Sania Chandra Nurfitriana    
Social Media - Irma Erdiyanti  
Photographer - Hari Firmanto 
Videographer - Hari Firmanto   
Property by INFORMA

Baca juga:

The Latest