Sejarah Takjil dan Tradisi Buka Puasa di Berbagai Negara Islam

Tiap negara memiliki takjil khas masing-masing

28 Februari 2025

Sejarah Takjil Tradisi Buka Puasa Berbagai Negara Islam
Freepik/freepik

Saat bulan Ramadan tiba, umat Islam di seluruh dunia menantikan momen berbuka puasa sebagai waktu yang penuh berkah. 

Salah satu hal yang tidak terpisahkan dari tradisi ini adalah takjil, makanan atau minuman ringan yang dikonsumsi untuk membatalkan puasa sebelum menyantap hidangan utama. 

Namun, tahukah Mama bahwa sejarah takjil memiliki perjalanan panjang yang berakar dalam budaya dan kebiasaan umat Islam sejak berabad-abad lalu?

Berikut Popmama.com siap membahas selengkapnya mengenai sejarah takjil dan tradisi buka puasa di berbagai negara Islam.

1. Sejarah takjil di masa Rasulullah SAW

1. Sejarah takjil masa Rasulullah SAW
Freepik/freepik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat berbuka puasa. Mengutip muhammadiyah.or.id, istilah takjil berasal dari hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, berbunyi 

"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (ajjalu) berbuka."

Hadis ini menunjukkan bahwa makna sebenarnya dari takjil adalah anjuran untuk segera berbuka puasa. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia memahami takjil sebagai makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa di bulan Ramadan. 

Terkait dengan kebiasaan berbuka Rasulullah, diriwayatkan bahwa beliau membatalkan puasanya dengan kurma dan air putih. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah berbuka dengan Hais, yaitu makanan kecil terbuat dari campuran kurma, mentega, keju, dan tepung yang merupakan pemberian orang lain.

Kesederhanaan dan rasa manis menjadi inti dari sunah Rasulullah dalam berbuka puasa. Porsi makanan yang dikonsumsi beliau hanya sedikit, cukup untuk membatalkan puasa, bukan makanan utama. 

Hal ini sejalan dengan konsep takjil dalam pemahaman masyarakat saat ini. Porsi kecil lebih mudah dicerna tubuh dan cepat diubah menjadi energi.

2. Sejarah takjil di Indonesia

2. Sejarah takjil Indonesia
Freepik/Yanalya

Di Indonesia, catatan mengenai takjil dapat ditemukan dalam laporan De Atjehers, yang ditulis oleh Snouck Hurgronje pada akhir abad ke-19. 

Laporan tersebut mengungkap bahwa masyarakat Aceh pada masa itu telah melaksanakan tradisi berbuka puasa lebih awal (takjil) secara bersama-sama di masjid dengan sajian bubur pedas. 

Selain itu, ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa takjil juga menjadi bagian dari metode dakwah Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Jawa sejak sekitar abad ke-15.

Di sisi lain, ada pula sumber yang menyatakan tradisi takjil sudah dilakukan di Masjid Kauman Yogyakarta sejak tahun 1950-an. Sejak saat itu, Muhammadiyah terus melestarikan tradisi tersebut, sehingga menjadi populer di kalangan umat Muslim Indonesia. 

Takjil di Indonesia umumnya terdiri dari berbagai minuman dan makanan ringan untuk membatalkan puasa, seperti gorengan, kolak, aneka es, dan masih banyak lagi.

3. Tradisi buka puasa di berbagai negara Islam di dunia

3. Tradisi buka puasa berbagai negara Islam dunia
Freepik/freepik

Sementara itu, di berbagai negara Islam lain, berbuka puasa umumnya diawali dengan air putih dan kurma, kemudian dilanjutkan dengan sup ringan, salad, atau buah. 

Setelah itu, umat Islam biasanya melaksanakan salat Magrib terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan utama bersama keluarga. Berikut berbagai menu berbuka puasa di beberapa negara Islam di dunia, antara lain: 

  • UEA, Yordania, dan Lebanon: Shorbat Adas

Umat Muslim di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Lebanon biasanya berbuka puasa dengan shorbat adas, yaitu sup berbahan dasar lentil atau miju yang disajikan bersama keripik pitta. 

Sup ini kaya akan protein karena menggunakan miju merah sebagai bahan utama, yang kemudian dibumbui dengan kunyit, jinten, kayu manis, peterseli, dan lemon untuk menambah cita rasa.

  • Maroko: Harira

Di Maroko, hidangan harira menjadi takjil yang umum dikonsumsi dan sering kali disajikan bersama kurma. Sup ini memiliki cita rasa khas karena berbahan dasar tomat, dengan isian lentil, buncis, daging, dan bihun. 

Meskipun bahan-bahannya dapat bervariasi, harira dikenal dengan aroma rempah yang kuat, seperti kunyit, kayu manis, jinten, ketumbar, peterseli, seledri, dan jahe.

  • UEA: Harees

Di Uni Emirat Arab, salah satu menu berbuka yang cukup populer adalah harees, yaitu bubur tradisional berkalori tinggi yang terbuat dari gandum dan daging domba atau ayam. 

Biasanya, hidangan ini disajikan dengan tambahan ghee dan bawang goreng untuk memperkaya rasa.

  • Arab Saudi: Thareed

Di Arab Saudi, thareed hampir selalu hadir dalam menu berbuka puasa. Hidangan ini berupa semur daging domba dan sayura  yang konon merupakan salah satu makanan favorit Nabi Muhammad SAW. 

  • Turkiye: Ramadan Pidesi

Di Turkiye, ramadan pidesi menjadi sajian khas untuk berbuka puasa. Roti berbentuk bulat seperti piza ini dibuat dari tepung terigu, susu, dan gula dengan tekstur lembut serta rasa yang sedikit manis. 

Saat bulan Ramadan tiba, tepatnya ketika menjelang matahari terbenam, banyak warga Turkiye yang mengantre di toko roti untuk mendapatkan ramadan pidesi segar sebagai menu berbuka mereka.

Demikian sejarah takjil dan tradisi buka puasa di berbagai negara Islam. Sungguh unik ya tradisi di masing-masing negara Islam?

Baca juga:

The Latest