Ziarah kubur merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan dalam agama Islam. Melakukan ziarah kubur dianggap sebagai salah satu bentuk penghormatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
Lewat ziarah kubur, Mama juga bisa mengirimkan doa untuk mereka yang telah berpulang kepada Yang Maha Esa. Namun, bagi perempuan yang sedang mengalami haid, terdapat aturan khusus yang harus diperhatikan sebelum melakukan ziarah kubur.
1. Pahami terlebih dahulu hukum ziarah kubur bagi perempuan haid
Pexels/Pavel Danilyuk
Hukum ziarah kubur bagi perempuan haid adalah diperbolehkan, asalkan tidak melakukan kontak langsung dengan kuburan. Perempuan haid tetap diperbolehkan untuk berzikir dan berdoa di sekitar kuburan tanpa menyentuhnya.
Dalam agama Islam, perempuan yang sedang haid dianggap dalam keadaan ‘junub’ atau tidak suci secara ritual.
Oleh karena itu, ada aturan tertentu yang membatasi mereka dalam kegiatan ibadah atau sentuhan dengan tempat suci, seperti kuburan.
2. Menjaga kebersihan diri
Freepik/user18526052
Sebelum mengunjungi makam untuk berziarah, perempuan haid harus memastikan dirinya dalam keadaan bersih. Dianjurkan untuk mandi besar sebelum ke kuburan dan memakai pakaian yang bersih serta sopan.
Menjaga kebersihan diri dianggap sebagai bagian dari penghormatan terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang dianut.
Editors' Pick
3. Berzikir dan berdoa dari jarak jauh
Freepik/Jcomp
Ketika sudah berada di kuburan, perempuan haid sebaiknya tidak mendekat atau bahkan menyentuh kuburan.
Sebagai gantinya, perempuan haid dapat berzikir dan berdoa dari jarak jauh untuk orang yang meninggal.
4. Membaca Al-Fatihah dan doa-doa pilihan
Pexels/Thirdman
Untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal, perempuan haid dapat membaca surah Al-Fatihah atau doa-doa pilihan. Doa-doa yang hendak dibacakan sebaiknya dipilih sebelum ziara untuk memperlancar pelaksanaannya.
Selain surah Al-Fatihah, bisa juga membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, kalimat tahlil, kemudian dilanjutkan dengan doa ziarah kubur yang berbunyi:
"Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.”
“Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim).
5. Mencari tempat yang tepat untuk berziarah
Freepik/freepik
Dianjurkan untuk memilih tempat ziarah kubur yang tidak terlalu ramai agar bisa berdoa secara khusyuk. Hindari pula tempat yang terlalu terbuka atau ramai agar dapat melakukan zikir dengan tenang.
Tidak masalah jika belum hafal doa yang akan dibacakan untuk berziarah. Sebagai gantinya, Mama bisa membaca sambil melihat doanya di buku panduan atau internet.
6. Tetap menghormati orang lain yang sedang ziarah
Pexels/Ivan Samkov
Selama ziarah kubur berlangsung, penting untuk tetap menghormati orang lain yang sedang melakukan ziarah. Berusahalah untuk tidak mengganggu konsentrasi dan kegiatan ziarah orang lain.
Berikan privasi kepada orang-orang yang sedang berziarah. Jangan mengganggu atau mengambil foto tanpa izin di sekitar area ziarah.
7. Setelah kembali ke rumah, segera bersihkan diri
Freepik/freepik
Setelah selesai melakukan ziarah kubur, perempuan haid sebaiknya segera kembali ke rumah dan membersihkan diri dengan mandi wajib. Hal ini dilakukan untuk mensucikan diri dari hadas besar sebelum melakukan ibadah berikutnya.
Demikian tata cara ziarah kubur bagi perempuan haid. Meski dalam keadaan haid, Mama tetap diperbolehkan melakukan ziarah asalkan mematuhi beberapa peraturan di atas.