Media blog merupakan salah satu platform yang paling mudah diaplikasikan oleh siapapun, termasuk bagi ibu rumah tangga. Blogging dapat dimanfaatkan untuk membangun personal branding seseorang dengan mudah.
"Di dalam blogging kita menjadi orang di belakang layar, tapi karya kita maju, karya kita dikedepankan, karya kita populer, karya kita dikenal banyak orang," kata Ani Berta, Blogger dan Founder Indonesian Social Blogpreneur.
Blogging sangat cocok bagi para Mama yang tidak mau tampil secara terang-terangan, namun karyanya tetap bisa dinikmati banyak orang. Pasalnya, ini hanya mengharuskan Mama untuk menulis, menampilkan visualisasi foto, mengupload infografis, kemudian publish.
Menulis blog dapat meningkatkan produktifitas di rumah, apalagi hal tersebut tidak mengharuskan Mama keluar rumah. Namun selain mengasah kemampuan sebagai blogger, kita juga harus mengetahui tentang personal branding.
“Personal branding merupakan salah satu cara untuk mendorong supaya potensial diri mom itu bisa menjadi lebih besar. Kemampuan mom bisa lebih meledak. Itu bisa distimulasi dari kegiatan blogging,” ujar Ani Berta.
Nah bagi Mama yang tertarik dengan dunia blogging dan personal branding, kini Popmama.com telah merangkum ulasan selengkapnya dihimpun dari kelas di Komunitas Mom Academy bertajuk Personal Branding Melalui Blog.
Tentang Komunitas MoM Academy
Dok. MoM Academy
MoM Academy (MoMA) komunitas yang dibina oleh Mothers on Mission, sebuah perusahaan yang fokus kepada pemberdayaan Ibu dan wanita. Berdirinya MoM Academy diharapkan ibu di Indonesia menjadi ibu yang produktif, sejahtera, dan bahagia.
Saat ini MoMA sudah memiliki lebih dari 3500 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia serta Luar Negeri dan terbagi dalam 20 whatsapp group yang dikelola oleh para pengurus regional masing-masing area.
1. Alasan memerlukan personal branding
Freepik/Waewkidja
Ketika ingin mendalami personal branding dari blog, Mama setidaknya harus mulai mengaktifkan media sosial untuk membagikan karya yang dimiliki sebagai bahan portofolio.
“Facebook sangat dianjurkan untuk digunakan, karena sistem pemasaran media sosial satu ini sangat bagus. Pendekatan emosional bisa lebih dirasakan dibanding Instagram dan TikTok,” tutut Ani Berta.
Gunakan Facebook untuk membagikan karya demi meningkatkan personal branding. Beberapa alasan Mama memerlukan personal branding, antara lain:
Agar dapat termotivasi untuk mengembangkan potensi diri.
Mempunyai personal branding membuat orang lain tahu tentang value dan skills yang dimiliki sehingga dapat mendatangkan peluang baru.
Dapat menggali prestasi yang mungkin sebelumnya belum diasah. Jangan merasa terlambat untuk belajar sesuatu, coba kembangkan dan munculkan lagi demi mengembangkan potensi diri.
Tips sekecil apapun yang Mama sebarkan akan selalu bermanfaat bagi orang lain.
Mudah diingat oleh orang lain berkat karya yang dihasilkan.
Editors' Pick
2. Komponen membangun personal branding
Freepik/rawpixel.com
Demi membangun personal branding, Mama perlu mengetahui tentang kelebihan diri sendiri. Cobalah tulis dalam satu kertas untuk mengurutkan beberapa kelebihan yang dimiliki. Kemudian, kerucutkan kelebihan yang ada dan lihat kira-kira lebih banyak terfokus pada kegiatan apa. Pengerucutan itu dapat dijadilah salah satu value diri kita.
Setelah mengetahui kelebihan diri, mulai coba asah kemampuan dan perhatikan cara bersikap. Pasalnya, attitude alias cara bersikap amat penting diterapkan.
“Ketika kita kemampuan oke, tapi attitude rendah itu tidak akan ada gunanya dan pasti tidak ada orang yang mau mengajak untuk bekerja sama. Attitude tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga lewat tulisan atau komentar di postingan orang lain itu akan terlihat,” tutur Ani Berta.
Selain itu, personal branding juga membutuhkan kejujuran. Ketika sedang membangun personal brabding, jangan sampai Mama menulis sesuatu yang tidak benar atau bahkan sampai menjadi orang lain. Apa yang kita kerjakan dan jalani harus menjadi pondasi membangun personal branding.
3. Tips menjadikan blog sebagai media personal branding
Freepik/pressfoto
Blog yang dikelola dapat menggambarkan personal branding diri kita. Mama hanya perlu mengetahui beberapa langkah cermat, sebagai berikut:
Konsisten dalam menggunakan nama blog dan nama akun media sosial. Nama yang selaras akan mudah diingat dan ditemukan oleh audience.
Menggunakan foto profil sendiri agar dikenali.
Hindari membeli followers.
Kedepankan karakteristik yang membuat kita tidak kesusahan dalam membuat konten. Jadikan hal sederhana di sekitar kita sebagai konten. Misalnya, kalau sehari-hari suka berkreasi di dapur maka bisa membuat konten seputar resep memasak.
Tetap beradaptasi dengan perkembangan, jangan sampai ketinggalan tren.
Konsisten update. Cobalah setidaknya membuat konten satu minggu sekali, sehingga dalam satu bulan Mama bisa menghasilkan empat konten. Lebih baik memberikan jeda upload konten lama, daripada di awal sering membuat konten tapi lama-lama menghilang karena kehabisan ide. Jangan membiarkan audience kecewa karena menunggu konten yang tidak kunjung update.
4. Lakukan hal ini saat membuat konten di blog
Freepik/rawpixel.com
Blog bisa menjadi sarana untuk bekerja, menuangkan hobi, atau sekadar tempat memperluas jaringan sosial. Berikut sederet hal yang perlu dilakukan untuk membuat konten di blog:
Menguasai materi sebelum menulis di blog.
Verifikasi sumber, pastikan membuat konten dari informasi valid.
Pahami Undang-Undang ITE dengan baik.
Memahami copyright agar terhindar dari plagiat.
Menuangkan konten yang bermanfaat dan memberikan banyak kebaikan untuk pembaca itu sendiri.
5. Cara menjadi blogger
Freepik/tirachardz
Tidak ada acara untuk menjadi blogger sukses yang instan. Semua perlu dilakukan secara bertahap dan dibutuhkan persiapan yang baik pula. Untuk membangun personal branding lewat blogger, berikut sederet cara yang bisa dilakukan:
Pilih platform: blogspot, wordpress, atau top level domain lainnya.
Karya yang dibuat jangan hasil copy paste.
Panjang artikel minimal 600 kata. Kalau dirasa berat, bisa diturunkan menjadi 500 kata. Alasan penetapan 600 kata ini agar tulisan lebih mudah masuk kata pencarian google.
Masukkan foto atau infografis. Untuk foto maksimal 4 saja. Jangan terlalu banyak karena nanti pembaca bisa cenderung fokus ke foto dan melupakan tulisan yang dibuat.
Perhatikan tata cara penulisan, pastikan sesuai KBBI.
Gunakan data valid. Data memberikan keakuratan dan membuat kepercayaan pembaca bertambah.
Demikian informasi terkait meningkatkan personal branding lewat menulis di blog. Semoga informasi ini dapat menjadi ilmu baru bagi Mama, ya?