8 Tren Traveling 2025, Gen Z Lebih Suka Berlibur di Hotel Berbintang

Salah satunya adalah JOMO travel, liburan tanpa ikut-ikutan tren seperti kebanyakan orang

27 Desember 2024

8 Tren Traveling 2025, Gen Z Lebih Suka Berlibur Hotel Berbintang
Freepik/Jcomp

Memasuki tahun 2025, dunia pariwisata menghadirkan tren-tren baru yang semakin menarik perhatian para pelancong. Era pasca-pandemi telah mendorong perubahan cara orang bepergian, mulai dari preferensi destinasi hingga jenis pengalaman yang dicari. 

Perusahaan perjalanan Expedia Group belum lama ini merilis tren liburan untuk tahun 2025 mendatang. Mereka memperkirakan bahwa wisatawan tidak hanya mengunjungi destinasi populer, tetapi juga menambah rute perjalanan untuk menikmati waktu bersantai. 

Melansir dari Mirror, berikut Popmama.com telah merangkum tren traveling 2025

1. Detour destinations, mengunjungi destinasi lain di sekitar destinasi utama

1. Detour destinations, mengunjungi destinasi lain sekitar destinasi utama
Freepik/tirachardz

Detour destinations menjadi solusi ideal bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan dan keramaian di destinasi wisata populer. Menurut USA Today, tren ini mendorong kita untuk mengeksplorasi tempat-tempat alternatif atau lokasi yang belum terlalu terkenal. 

Detour destinations tetap menawarkan pengalaman unik dalam perjalanan yang sama. Mengikuti tren ini bukan berarti meninggalkan destinasi utama sepenuhnya, melainkan membuka kesempatan untuk menemukan destinasi baru yang tak kalah memukau.

2. Goods getaway, perjalanan jauh untuk mencari produk viral tertentu

2. Goods getaway, perjalanan jauh mencari produk viral tertentu
Freepik/jcomp

Belakangan ini, masyarakat dibuat penasaran dengan tren kuliner seperti cokelat Dubai atau sushi Philadelphia di Bali. Banyak orang rela mengantri demi bisa mencoba makanan viral tersebut.

Tak hanya dari bidang kuliner, ada juga boneka Labubu yang menjadi pusat perhatian dunia, hingga banyak orang rela membayar mahal untuk bisa mendapatkannya. 

Tanpa disadari, popularitas barang-barang viral tersebut turut meningkatkan angka kunjungan wisata ke berbagai destinasi. Fenomena ini dikenal sebagai goods getaway, yaitu perjalanan wisata demi mendapatkan produk tertentu yang sedang populer.Goods getaway sering kali dipengaruhi oleh tren di platform media sosial seperti TikTok.

3. Gen-Z lebih menyukai berlibur di hotel atau resor dengan fasilitas lengkap

3. Gen-Z lebih menyukai berlibur hotel atau resor fasilitas lengkap
Accor.com/The Phoenix Hotel Yogyakarta

Gen Z diketahui sedang menghidupkan kembali tren liburan yang bersifat inklusif. Sebanyak 43 persen dari mereka lebih menyukai resor dengan fasilitas lengkap, seperti mini bar, kolam renang, hingga tempat gym. 

Bagi gen Z, liburan ideal adalah menemukan penginapan yang jauh dari kesibukan sekaligus menyediakan berbagai fasilitas penunjang kenyamanan. 

Tren ini bisa muncul karena adanya karakter gen z yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi untuk menciptakan pengalaman perjalanan mulus tanpa hambatan.

Editors' Pick

4. Hotel restaurant renaissance, menentukan hotel berdasarkan restorannya

4. Hotel restaurant renaissance, menentukan hotel berdasarkan restorannya
Freepik/freepik

Tren traveling selanjutkan diperkirakan akan semakin berkembang pada 2025 nanti. Banyak orang diprediksi akan lebih tertarik untuk mencicipi hidangan restoran hotel yang disiapkan oleh koki berpengalaman.

Hotels.com mencatat peningkatan jumlah wisatawan sebesar 40 persen yang tertarik pada 'pengalaman kuliner khas'. Kenaikan ini juga tercermin dari ulasan positif yang diterima restoran hotel.

Kini, wisatawan semakin mencari hotel di berbagai belahan dunia yang mendapatkan pengakuan dari kritikus, serta menampilkan koki yang memiliki bintang Michelin.

5. JOMO travel, liburan tanpa ikut-ikutan tren seperti kebanyakan orang

5. JOMO travel, liburan tanpa ikut-ikutan tren seperti kebanyakan orang
Freepik/freepik

Tren berikutnya adalah joy of missing out (JOMO) yang merupakan kebalikan dari fear of missing out (FOMO) dalam dunia travel. Menurut sebuah studi, semakin banyak wisatawan memilih liburan yang menenangkan, dibanding mengisi waktu perjalanan dengan berbagai aktivitas padat.

Selain itu, tampaknya banyak wisatawan yang sudah jenuh mengikuti tren wisata di media sosial karena sering kali menyesatkan dan tidak sesuai dengan realita.

6. The phenomena list, liburan untuk melihat keajaiban alam yang langka

6. The phenomena list, liburan melihat keajaiban alam langka
Freepik/wirestock
Ilustrasi

Saat ini, orang-orang lebih menyukai fase liburan untuk menyaksikan keajaiban alam yang langka. Banyak wisatawan rela mengejar pemandangan alam yang tidak bisa ditemui di sembarang tempat.

Contohnya, wisata melihat aurora borealis di wilayah Kutub Utara atau perjalanan menuju lokasi tertentu untuk menyaksikan fenomena langka seperti komet yang melintas di langit. 

7. Set-jetting, mengunjungi tempat terkenal dari film atau variety show

7. Set-jetting, mengunjungi tempat terkenal dari film atau variety show
Freepik/jcomp

Salah satu tren travelling yang kemungkinan akan banyak dilakukan wisatawan di tahun 2025 adalah mengunjungi lokasi-lokasi viral, tempat syuting film, atau program televisi ternama.

Contohnya, banyak wisatawan mendatangi stasiun King's Cross di London, lokasi terkenal dari film Harry Potter. Lalu, ada juga yang rela pergi ke Tempo Gelato Yogyakarta karena pernah menjadi tempat variety show SEVENTEEN. 

8. One-click trips, memilih paket liburan yang mencakup berbagai aktivitas dalam satu paket

8. One-click trips, memilih paket liburan mencakup berbagai aktivitas dalam satu paket
Envato/champzy

Di tahun 2025 mendatang, diperkirakan sebagai besar orang akan memilih perjalanan yang simpel hanya dengan mengandalkan teknologi dalam sekali klik. 

Wisatawan cenderung memilih paket liburan yang mencakup berbagai aktivitas dan atraksi dalam satu paket, sehingga lebih praktis serta efisien baik dari segi teknik maupun waktu. 

Itu dia beberapa tren traveling 2025. Kalau Mama lebih suka yang mana?

Baca juga: 

The Latest