9 Jenis Kelainan Sperma yang Harus Diwaspadai oleh Laki-Laki
Mungkin kelainan sperma ini yang membuatmu tak kunjung hamil!
29 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya perempuan, infertilitas juga mungkin saja terjadi pada laki-laki. Di era serba junk food seperti saat ini, infertilitas merupakan masalah yang cukup umum ditemui.
Kerinduan pasangan untuk memiliki momongan bisa saja terhalang karena masalah kelainan sperma. Oleh karena itu, bukan hanya perempuan saja yang harus dicek kesuburannya, laki-laki pun harus.
Untuk mengetahui gangguan pada sperma, lakukanlah analisis cairan sperma di laboratorium. Setelah proses analisa cairan sperma selesai, maka jenis kelainan sperma dan penanganannya pun dapat segera ditentukan.
Nah, sebagai gambaran, berikut Popmama.com telah merangkum 9 jenis kelainan sperma yang harus diwaspadai!
1. Asthenozoospermia
Asthenozoospermia adalah abnormalitas sperma yang terjadi saat pergerakannya (motilitas) tidak normal. Pergerakan sperma yang normal harus berada di dalam satu garis lurus atau lingkaran besar.
Beberapa hal yang menjadi penyebab buruknya motilitas sperma misalnya terlalu banyak minum alkohol, paparan racun, penyakit, merokok, mengonsumsi narkoba, hingga buruknya nutrisi yang masuk ke tubuh.
Selain motilitas, minimnya jumlah sel sperma dalam air mani juga dapat menjadi alasan mengapa laki-laki dapat mengalami kelainan ini.
2. Azoospermia
Selanjutnya adalah Azoospermia. Kondisi ini terjadi pada saat hasil pengujian tidak mendapati adanya sperma dalam air mani.
Beberapa kondisi yang menjadi penyebab azoospermia antara lain cacat bawaan pada saluran reproduksi, gangguan genetik, hingga infeksi menular seksual (IMS) yang tidak dapat diobati.
3. Aspermia
Aspermia adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa mengeluarkan air mani dan sperma ketika ejakulasi. Meski tidak mengeluarkan cairan ejakulasi, penderita kelainan ini tetap bisa merasakan orgasme.
Beberapa faktor penyebab aspermia adalah ketidakseimbangan hormon, disfungsi seksual, cacat pada saluran reproduksi, kelainan genetik, hingga ejakulasi retrograde. Dalam beberapa kasus, kelainan ini masih dapat diatasi dengan cara mengobati penyebabnya.
Untuk mengetahui kualitas dan kesehatan sperma yang dimiliki, segera konsultasikan apa yang dialami ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium.
Editors' Pick
4. Hypospermia
Hypospermia merupakan kelainan yang terjadi ketika cairan ejakulasi yang keluar kurang dari 1,5 ml.
Kondisi ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti ketidakseimbangan hormon, disfungsi seksual, cacat pada saluran reproduksi, kelainan genetik, serta ejakulasi retrograde.
5. Leukocytospermia
Dikenal juga dengan sebutan pyospermia, kondisi ini terjadi ketika ditemukan banyak sel darah putih dalam air mani.
Banyaknya sel darah putih dalam air dapat merusak sperma dan menurunkan kesuburan. Leukocytospermia menjadi pertanda infeksi atau penyakit autoimun dalam tubuh.
6. Necrozoospermia
Kelainan yang dapat mengakibatkan kemandulan ini terjadi ketika sel sperma dalam air mani mati dan tidak melakukan pergerakan. Penyebab kelainan sperma ini masih belum dapat dipastikan.
Sedikitnya kasus necrozoospermia membuat penelitian mengenai kelainan sperma ini masih sangat minim. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi necrozoospermia.
7. Oligoasthenoteratozoospermia (OAT)
Oligoasthenoteratozoospermia merupakan penyebab kemandulan yang paling sering dialami oleh laki-laki. OAT terjadi ketika jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma tidak normal.
Kelainan sperma ini dibagi dalam tiga tingkat keparahan, yaitu ringan, sedang, atau berat. Tingkat keparahan tersebut nantinya akan menjadi acuan dokter untuk melakukan prediksi (prognosis) kesuburan dan pengobatan.
8. Oligozoospermia
Oligozoospermia dapat berpengaruh terhadap kesuburan jika tak segera dilakukan perawatan. Oligozoospermia terjadi ketika jumlah sperma dalam air mani jauh lebih sedikit dari biasanya.
Berbeda dengan OAT, kelainan sperma ini memiliki empat tingkat keparahan, yaitu ringan, sedang, berat, dan ekstrem. Penderita oligozoospermia dengan tingkat keparahan rendah dan sedang masih punya harapan untuk memiliki momongan secara normal.
Berbeda dengan penderita dengan tingkat keparahan tinggi dan ekstrem yang akan kesulitan untuk mempunyai anak. Selain itu, sedikitnya jumlah sel sperma dalam air mani nantinya dapat berpengaruh juga terhadap bentuk dan pergerakannya.
Beberapa hal yang memicu oligozoospermia seperti penyakit celiac, infeksi saluran reproduksi, gangguan genetik, obesitas, berendam dalam air panas, merokok, hingga mengonsumsi obat-obatan terlarang.
9. Teratozoospermia
Disebabkan masalah genetik, kondisi ini terjadi ketika bentuk sperma tidak normal. Salah satu indikasi kelainan ini misalnya sperma memiliki kepala atau ekor lebih dari satu. Sperma yang normal hanya punya satu kepala dengan ekor panjang.
Bentuk sperma tidak normal dapat mengurangi kemampuan sperma untuk bergerak maupun berenang. Saat sperma memiliki bentuk dan pergerakan yang tidak normal, hal itu nantinya berdampak pada pembuahan sel telur.
Nah, itulah 9 jenis kelainan sperma yang harus diwaspadai oleh laki-laki. Bila pasangan suami istri sedang dalam program memiliki keturunan, maka penting bagi laki-laki untuk melakukan pemeriksaan ke dokter agar kondisi sperma dapat diketahui dan dapat diatasi permasalahannya.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Jangan Salah, Ini Perbedaan Sperma dan Air Mani
- Kamu Wajib Tahu! Ini 5 Ciri-Ciri Sperma Sehat Tanda Kesuburan
- Mitos atau Fakta, Sperma Encer Tanda Ketidaksuburan