Pernapasan Terganggu? Coba 5 Cara Mudah untuk Detoksifikasi Paru-Paru
Agar napasmu lebih lega, yuk lakukan detoks paru-paru!
15 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain jantung, paru-paru juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita, yakni utamanya untuk bernapas.
Meski paru-paru wajib dijaga kesehatannya, namun sayang, udara yang kita hirup kadang terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan hingga tak disadari masuk ke dalam paru-paru.
Walaupun paru-paru sebenarnya organ yang mampu membersihkan diri sendiri, tetapi ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantunya berfungsi pada tingkat yang optimal.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan detoksifikasi paru-paru. Hal ini mungkin bermanfaat bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan yang menyebabkan kesulitan bernapas, seperti asma, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), atau fibrosis kistik.
Untuk mengetahui lebih lengkap seputar cara melakukan detoks paru-paru, berikut Popmama.com telah merangkum 5 langkahnya dilansir dari laman IDN Times.
1. Melakukan latihan pernapasan
Dilansir dari laman American Lung Association, latihan pernapasan tertentu dapat meningkatkan fungsi paru-paru, terutama bagi individu yang sedang merokok, mantan perokok, atau yang memiliki kerusakan paru-paru akibat penyakit paru-paru kronis.
Latihan pernapasan yang baik akan meningkatkan kinerja paru-paru meliput pursed lip breathing dan pernapasan perut, atau yang juga dikenal sebagai pernapasan diafragma.
Untuk membantu melatih pernapasan, kamu bisa menggunakan bantuan alat seperti spirometer. Alat semacam ini sering digunakan pascaoperasi untuk membantu proses pemulihan pasien.
Editors' Pick
2. Melakukan terapi uap
Terapi atau inhalasi uap adalah aktivitas menghirup uap air untuk membuka saluran udara dan membantu mengeluarkan lendir di paru-paru.
Orang dengan masalah paru-paru mungkin mengalami gejala paru-paru yang memburuk saat udara dingin atau kering, sebab iklim ini dapat mengeringkan selaput lendir di saluran udara dan membatasi aliran darah.
Diketahui, menghirup uap panas mampu menambah kehangatan dan kelembapan pada udara sehingga dapat membantu melonggarkan lendir di dalam saluran napas dan paru-paru serta melegakan pernapasan.
Dengan begitu, terapi ini membuat orang dengan masalah paru-paru bisa bernapas lebih mudah.
Sebuah studi dalam Journal of Pulmonary & Respiratory Medicine yang melibatkan laki-laki dengan chronic obstructive pulmonary disease (COPD), yaitu kondisi paru-paru yang membuat individu lebih sulit untuk bernapas, menemukan bahwa terapi uap menyebabkan detak jantung dan pernapasan yang jauh lebih rendah daripada terapi masker non-uap.
Namun, para peserta tidak melaporkan perbaikan yang bertahan lama pada fungsi pernapasan mereka. Sehingga, terapi ini kemungkinan dapat menjadi solusi yang efektif untuk jangka pendek.