Tanpa Drama! Ini 5 Cara Bijak Mengatur Keuangan untuk Orangtua Tunggal
Dijamin bikin keuangan keluarga lebih tertata meski sudah punya anak
24 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua tunggal atau single mom bukanlah hal yang mudah. Dalam kondisi ini, mau tidak mau Mama harus mengambil alih tanggung jawab membesarkan dan membiayai kehidupan anak-anak dan keluarga sekaligus melakukan urusan rumah tangga secara bersamaan.
Beruntung jika mantan pasangan yang telah bercerai bersedia tetap membiayai pendidikan anak-anak. Namun, jika pasangan meninggal dunia, maka otomatis semua tanggung jawab segera beralih ke pundak Mama.
Beruntung jika Mama memiliki pekerjaan tetap sehingga meskipun sulit tetap memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, bagaimana dengan Mama yang selama ini tidak memiliki penghasilan sama sekali.
Permasalahan inilah yang kerap mendera banyak ibu rumah tangga yang kemudian menjadi single mom atau orangtua tunggal. Meskipun menjadi single mom tidaklah mudah, terutama dalam hal keuangan, namun bukan berarti tidak ada jalan keluar untuk mengatasi masalah ini.
Nah, sebagai referensi Mama dalam mengatur keuangan keluarga, berikut Popmama.com telah merangkum kelima langkah bijak anti drama yang dapat Mama lakukan!
1. Periksa dan kumpulkan semua aset
Kini saatnya kita menghitung kembali berapa jumlah aset yang dimiliki, seperti rumah, kendaraan, perhiasan, dan aset lainnya, yang memiliki nilai tunai atau dapat diuangkan.
Jika pasangan meninggal dunia, maka tentu ada asuransi jiwa yang dapat dicairkan oleh ahli waris yang bersangkutan. Kumpulkan nilai asuransi tersebut bersama aset lainnya sehingga kita bisa mengukur secara keseluruhan jumlah aset atau kekayaan yang dimiliki.
Editors' Pick
2. Buat skala prioritas untuk pengeluaran bulanan
Mungkin selama beberapa waktu kondisi keuangan keluarga tidak stabil. Pada masa-masa ini, pengeluaran haruslah diprioritaskan untuk pos-pos yang wajib dibayar setiap bulan, seperti listrik, air, keamanan lingkungan, SPP sekolah, dan lain-lain.
Kesampingkan dahulu pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti membeli pakaian, aksesoris, makan di luar, dan sebagainya. Sadarlah bahwa pendapatan atau penghasilan yang diperoleh tidak sebanyak sebelumnya, sehingga kita harus lebih hati-hati mengeluarkannya.