Waspada! Ketahui 5 Fakta Hematospermia atau Sperma Berdarah
Ketahui gejala, penyebab, hingga penanganannya
27 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya perempuan yang mengeluarkan darah pada saat menstruasi, ternyata laki-laki pun mengalaminya.
Kondisi tersebut dinamakan hematospermia atau adanya darah dalam sperma ketika ejakulasi.
Kondisi ini tentunya akan membuat laki-laki yang mengalaminya cemas.
Meski begitu, sebetulnya hematospermia sendiri jarang terjadi dan biasanya tidak menunjukkan kondisi medis serius.
Bagi laki-laki berusia di bawah 40 tahun tanpa faktor risiko dan tanpa gejala terkait yang mendasari, hematospermia umumnya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, perlu diwaspadai jika hematospermia terjadi pada usia di atas 40 tahun.
Hal tersebut dikarenakan bisa menjadi indikasi masalah medis tertentu, terlebih jika gejalanya persisten atau berulang, dan tes diagnostik menunjukkan penyebab yang mendasarinya.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, hematospermia bisa dialami oleh laki-laki di segala usia, namun lebih sering terjadi pada laki-laki berusia 30-40 tahun.
Nah, sebelum panik, berikut Popmama.com telah merangkum 5 fakta penting mengenai hematospermia yang perlu kamu ketahui.
1. Gejala yang timbul pada laki-laki yang mengalami hematospermia
Hematospermia terkadang ditunjukkan dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di kandung kemih, dan adanya darah dalam urin atau hematuria.
Selain itu, ejakulasi yang terasa menyakitkan juga bisa dirasakan. Cairan seperti keputihan yang keluar dari penis atau tanda-tanda penyakit menular seksual merupakan gejala lain yang bisa muncul, jika penyebabnya adalah infeksi.
Tekanan darah tinggi, demam, dan detak jantung berdegup lebih cepat juga dapat dikaitkan dengan kondisi hematospermia.
Editors' Pick
2. Beberapa penyebab terjadinya hematospermia
Dalam beberapa kasus, penyebab hematospermia, terutama pada laki-laki berusia 40 tahun atau lebih muda, belum dapat ditentukan secara pasti dan sebagian besar kasus tidak menunjukkan masalah serius.
Dilansir dari laman Healthline, beberapa kemungkinan berikut ini diduga dapat menjadi penyebabnya:
Peradangan
Peradangan, khususnya pada vesikula seminalis adalah penyebab umum pertama dari kondisi hematospermia.
Sementara itu, peradangan pada kelenjar, tabung, saluran, atau organ pada alat kelamin laki-laki juga bisa menyebabkan hematospermia seperti masalah medis prostatitis (radang prostat), uretritis (radang saluran uretra), dan epididimitis (radang epididimis).
Peradangan juga dapat disebabkan karena iritasi dari batu yang ada di prostat, kandung kemih, atau vesikula seminalis.
Infeksi pada kelenjar, tabung, saluran, atau organ di alat kelamin laki-laki
Infeksi juga diduga berkontribusi pada terjadinya hematospermia. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus tertentu termasuk penyakit menular seksual gonore, herpes, dan klamidia dapat menjadi penyebabnya.
Penyebab lainnya
Selain penyebab di atas, penyebab lainnya juga meliputi penyumbatan saluran ejakulasi, tumor di area alat kelamin, kelainan pembuluh darah pada alat kelamin, prosedur medis seperti vasektomi, faktor lain seperti hipertensi, hemofilia, leukemia, dan penyakit hati kronis, serta trauma fisik yang memengaruhi alat kelamin.
Dilansir dari jurnal medis "Deutsches Ärzteblatt International" tahun 2017, disebutkan bahwa penyebab umum hematospermia adalah trauma iatrogenik (disebabkan secara tidak sengaja oleh praktisi kesehatan pada saat perawatan medis atau prosedur diagnosis).
Khususnya pada biopsi prostat USG transkretal untuk diagnosis kanker prostat. Infeksi urogenitalia dikatakan merupakan penyebab umum kedua.
Perubahan patologis pada prostat juga harus dipertimbangkan bersama dengan penyebab sistemik, misalnya hipertensi arteri atau berbagai kelainan hematologis.