Mengharukan, Adya Kirana Berbagi Cerita Mengenai Ganasnya Thalassemia
Kisah mengharukan, yang dibagikan KOL cantik, Adya Kirana. Simak tentang Talasemia yang mematikan
19 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia memang dilahirkan dengan ketidaksempurnaan, maka dari itu tugas kita saat ini adalah terus bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh tuhan.
Meskipun setiap orangtua berharap anaknya dapat terlahir dengan sempurna, tanpa kurang satu pun. Namun terkadang apa yang diharapkan tidaklah sesuai dengan kenyataan.
Nah, berbicara mengenai kelahiran anak, apakah Mama sebelumnya pernah mendengar talasemia? Penyakit ganas yang satu ini bisa saja terjadi pada bayi Mama, bahkan ketika ia baru saja dilahirkan ke dunia.
Hal tersebut telah dirasakan oleh Selebgram sekaligus Mama Millenial, Adya Kirana. Kurang lebih dua tahun yang lalu, ia baru saja kehilangan anak keduanya yang disebabkan oleh talasemia.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai talasemia, Popmama.com sudah merangkumnya untuk Mama.
1. Apa itu talasemia?
Menurut Medical News Today, talasemia adalah gangguan darah yang diturunkan, sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin dan sel darah merah.
Seseorang dengan talasemia akan memiliki sedikit sel darah merah dan sedikit hemoglobin. Dampaknya bisa sampai mengancam jiwa!
Setiap tahunnya, sekitar 100.000 bayi dilahirkan dengan talasemia berat. Hal ini paling sering terjadi di Mediterania, Asia Selatan, dan keturunan Afrika.
Editors' Pick
2. Penyebab talasemia
Sebenarnya, penyebab talasemia belum diketahui secara pasti. Namun saat ini, talasemia paling besar diturunkan oleh genetika.
Kasus ini juga yang terjadi pada anak bungsu dari Adya Kirana.
“Jadi aku dan suami ada keturunan talasemia dari orangtua kita. Maka kalau digabung, kemungkinannya anak ku bisa mengidap talasemia aktif maupun talasemia turunan (tidak aktif),” ungkapnya.
Jika sudah menyangkut genetika, maka akan sulit untuk dicegah. Kemungkinan talasemia tidak aktif pun nya hanyalah 50 persen.
3. Ciri-ciri talasemia
Sebelum terlambat, ada baiknya jika Mama mengetahui ciri-ciri talasemia pada Si Kecil. Maka dari itu, Adya Kirana mengungkapkan ciri yang dapat Mama kenali.
“Anak dengan talasemia, tidak mungkin bisa bertahan lebih dari satu tahun, karena sel darah merahnya tidak bisa berkembang. Selain itu, secara fisik anaknya juga tidak dapat berkembang, karena oksigennya tidak mengalir dengan baik. Seperti anak ku yang tidak berkembang di umur 7 bulan. Dan saat lahir juga kecil, hanya 1.8 kg,” tuturnya sedih.
Meskipun sangat sulit untuk mengetahui kenyataan bahwa anaknya mengidap talasemia aktif, namun ia tetap berusaha untuk menyembuhkannya meskipun hal tersebut tidak lah bertahan lama.
4. Cara mencegah talasemia
Sangat sulit untuk mencegah talasemia, karena penyakit ini merupakan keturunan atau mutasi genetika, sehingga pencegahan apapun yang Mama lakukan sepertinya akan sulit untuk terwujud.
Namun ada satu cara yang dapat mencegah hal ini terjadi, yaitu dengan melakukan pengecekan talasemia sebelum menikah dengan pasangan.
Jika salah satu pasangan mengidap talasemia maka tidak akan ada masalah pada anaknya kelak. Namun jika kedua pasangan mengidap talasemia, maka kemungkinan besar anaknya akan mengidap talasemia aktif pada tubuhnya.
Dengan melakukan pengecekan talasemia, setidaknya Mama dan Papa dapat mengetahui hal tersebut lebih dahulu sebelum Si Kecil lahir.
5. Penyembuhan talasemia
Transfusi darah rutin adalah satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk pasien dengan talasemia. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang relatif normal, namun, obat juga tetap harus dikonsumsi.
Kebanyakan pasien talasemia aktif memerlukan transfusi setiap 2-4 minggu. Hal tersebut juga tergantung pada konsumsi sel yang diinfuskan oleh individu.
Nah itulah kelima fakta mengenai talasemia yang perlu Mama ketehui sebelum Si Kecil lahir. Ada baiknya jika Mama mengetahui banyak kemungkinan yang dapat terjadi, meskipun itu buruk.
Dengan begitu, Mama dapat mempersiapkan segala hal, termasuk mental.