Menurut data yang beredar, setengah dari pengguna internet di Indonesia ternyata pernah menjadi korban perundungan siber atau cyber bullying di media sosial.
Hasil riset Polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan bahwa sekitar 49 persen netizen pernah menjadi sasaran cyber bullying di media sosial.
Henri Kasyfi, Sekjen APJII, mengungkapkan bahwa angka ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan kepada para pengguna internet di Indonesia selama periode Maret hingga 14 April 2019 yang lalu.
Hasilnya, sebanyak 5.900 sampel yang diberi pertanyaan, sebagian besar menjawab pernah menjadi bahan ejekan netizen lainnya.
Nah, berbicara soal cyber bullying di Indonesia, salah satu korban yang seringkali mengalaminya adalah para publik figur, baik artis maupun selebgram.
Konten-konten di Instagram yang mereka bagikan seringkali tidak sejalan dengan ekpektasi yang diinginkan warganet hingga membuat para publik figur tersebut mengalaminya.
Hal tersebut juga pernah dialami oleh penyanyi sekaligus Mama dari Anaku Askara Biru, Andien Aisyah.
Meski pernah menghadapi kasus tersebut, Andien mengaku bahwa ia sebisa mungkin tidak merespon komentar negatif yang ada di media sosial terkait dirinya maupun keluarganya.
Hal tersebut semata-mata dimaksudkan agar menghindari adanya konflik. Ditemui secara eksklusif oleh tim Popmama.com saat pemotretan Millennial Mama of the Month, Andien pun mengungkapkan secara blak-blakan seputar cyber bullying yang pernah ia alami beserta cara mengatasi cyber bullying pada Mama muda.
Untuk itu, berikut ulasan lengkapnya!
1. Pernahkah mengalami mom war?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Fenomena cyber bullying pada Mama muda yang ditanggapi oleh satu sama lain disebut dengan mom war.
Tak hanya cyber bullyig, fenomena baru yang disebut mom war ini juga seringkali terjadi pada Mama muda masa kini.
Meski pernah mengalami cyber bullying, Andien mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengalami mom war atau perang antara Mama muda satu sama lain
"Dalam konteks ini, saya nggak pernah mengalami mom war. Walaupun beberapa kali memang terjadi bullying," ungkap pelantung lagu Gemintang tersebut.
Andien juga menambahkan bahwa pada dasarnya, penyebab mom war sendiri adalah adanya rasa ego untuk mengalahkan atau menyalahkan pihak lain ataupun ingin mendapatkan validasi atas pendapatnya.
"Yang pasti karena ada perbedaan pendapat, dan semua pihak merasa harus mendapat validasi atas pendapatnya tersebut. Tapi kalau dari yang saya lihat, sebenarnya 'perang' lebih banyak terjadi karena ego ingin 'mengalahkan' atau 'menyalahkan' pihak lain, ataupun ingin mendapat 'pengakuan' atas pendapatnya," jelas Andien.
2. Bagaimana cara kamu menanggapi kehidupan bersosial media saat ini?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Berbicara soal cyber bullying, tak lengap rasanya jika tak membicarakan soal tanggapan Andien seputar media sosial saat ini.
Menurutnya, media sosial sendiri merupakan sumber informasi yang sangat bermanfaat, namun jika tak digunakan secara bertanggung jawab, media sosial dapat menjadi boomerang terhadap penggunanya.
"Sosial media sangat baik jika digunakan dengan baik. Merupakan sumber informasi tentang banyak hal. Sangat membantu dalam berbagai lini kehidupan. Walaupun ketika kita mau bicara soal sisi sebaliknya, sosial media saat ini banyak dijadikan tolak ukur oleh orang. Sehingga nggak jarang sosial media jadi ajang kompetisi, membanding-bandingkan, dan ingin tahu, bahkan mengevaluasi kehidupan orang lain," jelas Andien.
3. Tanggapan Andien soal Mama muda yang mengomentari gaya parenting satu sama lain
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka. Oleh karena itu, orangtua pun memiliki gaya parentingnya masing-masing.
Hal tersebut akan disesuaikan dengan kesanggupannya dan karakter anak mereka sendiri. Namun sayang, terkadang orang lain yang tak tahu secara dalam seputar kehidupan orang tersebut seringkali ikut campur bahkan menghakimi gaya parenting satu sama lain.
Terkait hal tersebut, bagaimana tanggapan Andien?
"Kalau komentarnya memberikan dukungan membangun, rasanya akan baik. Tapi jika sebaliknya, saya menyarankan untuk lebih baik tidak komentar. Nggak perlu juga. Nggak ada juga untungnya memberikan komentar negatif, tidak membuat diri dan dunia menjadi lebih baik. Jadi menurut saya, karena parenting adalah hal personal, sebaiknya fokus pada apa yang kita lakukan dan percayai," tegas penyanyi beraliran Jazz yang satu ini.
4. Bagaimana caranya untuk bangkit dari komentar negatif netizen di media sosial?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Tanpa kita sadari, komentar-komentar negatif yang diungkapkan di media sosial dapat membuat seseorang menjadi terpuruk, bahkan depresi.
Untuk itu, menurut Andien, cara simpel untuk kembali bangkit dari komentar negatif di media sosial adalah dengan kembali mindful.
"Untuk kembali mindful. Yang membuat keadaan jadi terpuruk kan adalah ketika orang tenggelam dalam emosinya. Dan apa yang membuat semakin buruk karena seseorang biasanya merasa melekat pada tanggapan orang mengenai sesuatu tentangnya, bukan tentang dirinya. Contoh ya, misalnya ada orang yang bilang 'kamu tadi penampilannya nggak bagus deh'. Dia sedang berkomentar mengenai penampilanku, bukan tentang saya dan siapa saya. Ketika saya sedang nggak mindful, mungkin saya akan berpendapat 'dia telah mengejek saya'. Tapi ketika sedang mindful, saya akan berpikir bahwa 'dia sedang mengomentari nyanyian saya'. Karena 'saya' dan 'penampilan saya' adalah 2 hal yang berbeda dan terpisah," ungkap Andien.
Editors' Pick
5. Bagaimana tanggapan suami soal komentar netizen terhadap Andien?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Salah satu support system terbaik dalam hidup seseorang adalah dari pasangannya sendiri. Hal tersebut juga dirasakan oleh Andien.
Ia mengaku bahwa sang Suami, Irfan Wahyudi atau yang biasa dipanggil Ippe merupakan sosok bijak yang menjadi panutannya dalam menanggapi komentar miring dari warganet.
"Kalau Mas Ippe sudah lebih zen orangnya. Buat dia, komentar negatif atau positif nggak pengaruh juga. We are what we are, despite dari semua omongan orang di luar. Jadi sangat netral," ungkapnya.
6. Bagaimana cara mengalahkan diri untuk tidak menjadi pelaku bullying?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Mengontrol diri sendiri adalah kunci utama untuk mencegah maraknya bullying yang sedang terjadi saat ini, khususnya bullying di Indonesia.
Tak cukup hanya menegur para pelaku bully, kita juga harus menjadi sosok yang dapat memberikan contoh kepada masyarakat untuk tidak melakukan sekecil apapun tindakan bullying.
Untuk mengalahkan diri agar tidak menjadi pelaku bullying, ternyata Andien memiliki cara tersendiri.
"Sesederhana dengan tidak merespon di kala sedang emosi. Karena kadang yang memberikan respon bukan kita secara utuh, namun ego yang berbicara. Jadi pastikan ketika ingin memberikan respons, kita sudah bersih dari perasaan negatif. Ketika kita merasa ada indikasi bahwa kita kesal, marah, sebal.. Sebaiknya nggak memberikan respon apapun. Otherwise, hanya akan terjadi 'perang' projections," ungkap Andien bijak.
7. Pernahkah mengalami depresi saat mengalami bullying?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Sempat menjadi korban cyber bullying, Andien mengaku bahwa saat itu dirinya pernah merasa di titik terendah hingga ia harus mencari pertolongan untuk 'menyembuhkan' diri.
Dari kasus yang pernah ia alami tersebut, kini Andien pun dapat lebih mengontrol diri, terutama saat di bully terkait pola asuh yang ia terapkan pada putra semata wayangnya, Anaku Askara Biru atau Kawa.
"Sebel bahkan stress iya, tapi nggak sampai depresi. Yang membuat saya tersadar adalah bahwa 'wah ini nggak beres, seharusnya proses parenting ini saya bisa memberikan perhatian fokus ke anak saya, tapi ini malahan ada pikiran-pikiran lain yang mengganggu'. Sehingga akhirnya i seek for a help to heal, untungnya saya punya support system yang begitu mendukung. So i found myself again," jelas istri dari Ippe tersebut.
8. Bagaimana seharusnya seorang Mama memperlakukan Mama lain yang juga seperjuangan?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Menjadi seorang Mama, apalagi Mama yang juga bekerja bukanlah hal yang mudah. Fokus pada satu hal saja sudah amat sulit, apalagi harus fokus kepada banyak hal, yakni karir dan keluarga.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak komunitas perempuan yang dibentuk guna mendukung satu sama lain agar tetap kuat untuk menjalani peran sebagai istri, orangtua, dan juga pekerja.
Namun, kini fenomena bullying antar perempuan, khususnya Mama muda mulai mencuat ke permukaan.
Saling mengomentari atau menghakimi pola asuh satu sama lain tak jarang membuat para perempuan masa kini menjadi lebih sensitif, bahkan stres.
Oleh karena itu, menurut Andien, bagaimana seharusnya seorang Mama memperlakukan Mama lain yang seperjuangan?
"Definitely perasaan 'terganggu' akan sesuatu itu muncul karena adanya luka batin atau trauma. Apalagi jika ada kecenderungan 'ingin mengganggu' orang lain. Saya sangat berharap kita semua sama-sama bisa menghormati proses masing-masing sebagai seorang Mama. Nggak ada perjalanan yang mulus, dan kita semua punya luka batin kita masing-masing. Tanpa adanya 'gangguan eksternal', tugas seorang Mama itu sudah sangat berat dan kompleks. Apalagi jika harus memikirkan hal-hal di luar parenting itu sendiri. Saya lihat banyak Mama-mama di luar sana yang kehilangan kepercayaan dirinya karena bullying, padahal anak-anak kita membutuhkan seorang Mama yang percaya diri untuk membesarkan anak yang percaya diri," tegas Andien.
9. Bagaimana cara menghindari bullying saat sedang kumpul bersama teman atau keluarga?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Selain dari warganet, secara tidak sadar, pelaku bullying juga bisa dilakukan oleh orang-orang terdekat, yakni teman dan keluarga.
Tanpa disadari, bullying yang dilakukan oleh orang-orang terdekat biasanya terjadi pada saat pertemuan keluarga atau temu kangen dengan teman-teman yang sudah lama tak berjumpa.
Sebagai orang yang amat menghindari adanya bullying, Andien pun menyarankan hal-hal berikut agar Mama-mama di luar sana dapat terhindar dari bullying.
"Iya memang manusia terkadang tidak berkesadaran untuk memfilter apa yang keluar dari mulutnya, mungkin dapat memicu perdebatan dengan orang lain yang berujung pada konflik. Berita baiknya, kita dapat memilih siapa yang bisa menjadi teman kita. Untuk langkah awalnya, kita bukan menghindari, tapi kita bisa membatasi pertemuan dengan orang-orang yang memang membuat kita nggak nyaman. Tapi yang paling penting untukku adalah, identify and know your source of happiness. Melakukan hal-hal yang membuat dirimu merasa nyaman dan happy itu penting untuk 'menjaga diri sendiri'. Contohnya bagi saya adalah ketika bernyanyi dan berkarya, berkumpul dan bercanda dengan Mas Ippe, Kawa, atau support sistemku lainnya. I instantly feel energized!," ujar Mama Millennial yang satu ini.
10. Bagaimana cara memilih lingkaran pertemanan yang baik dan saling mendukung satu sama lain?
Popmama.com/Pixels Photo & Videography
Seperti yang Andien jelaskan pada poin di atas, you have to indentify and know your source of happiness.
Maka dari itu, kita juga harus pintar-pintar memilih lingkaran pertemanan yang baik dan saling mendukung satu sama lain. Lantas, bagaimana cara mudah untuk mengindentifikasinya?
"Yang pasti, kita bisa tahu dari bagaimana mereka 'memandang' orang lain dan sekitarnya. Apakah dengan omongan atau kalimat yang positif, atau apakah dengan menghakimi, berpandangan negatif, dan sebagainya. Tapi itu semua harus dimulai dari diri kita sendiri dulu. Kita nggak akan pernah dapet circle of friends yang saling mendukung kalo kitanya juga belum bersikap seperti itu. Hidup ini tarik menarik. Kalo kita sudah berhasil 'meng-upgrade' hidup kita dengan memandang semuanya dengan kacamata yang lebih positif, lingkungan pun akan mengikuti," jelas Andien pada tim Popmama.com.
Nah, itulah 10 ulasan menarik seputar bullying yang pernah dialami oleh seorang Andien Aisyah.
Semoga tetap menjadi Mama yang hebat dan menginspirasi, ya!