Bisnis Skin Care Bareng Teman, Kini Ashanty Digugat 14 Miliar!
Sebelum memutuskan berbisnis dengan teman, ketahui tipsnya agar tak salah paham
9 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perseteruan antara Martin Pratiwi dengan mantan rekan bisnisnya, Ashanty Hastuti berawal dari bisnis skincare yang mereka jalani.
Perempuan yang akrab dipanggil Tiwi tersebut mengenal istri Anang Hermansyah pertama kali pada tahun 2015.
Tiwi sendiri mengaku sudah cukup lama menggeluti bisnis produk kecantikan. Menurut Tiwi, setelah berkenalan, Ashanty mengajak dirinya untuk bekerjasama membuat produk skincare dengan brand Ashanty Beauty Cream dengan modal bersama sebesar Rp 475 juta. Perjanjian awal, keuntungan akan dibagi kedua belah pihak.
Setelah proses, pada bulan April di tahun yang sama dibuatlah adendum karena ada produk tambahan Ashanty Premium/Platinum. Dalam adendum tersebut tidak disebutkan jangka waktu kerja sama.
"Banyak hal yang menurut kami dilanggar. Keuangan, produk, di sana semua. Saya dapat bagi hasil Oktober 2016 Rp 290 juta sekian, setelah memutuskan kontak dikasih lagi, tapi itu juga belum jelas pengembalian modal atau keuntungan," ujar Tiwi.
Tiwi mengaku selama menjalin kerja sama dengan Ashanty, Tiwi baru menerima total uang sekitar Rp 1,1 miliar. Padahal omzet bisnis tersebut mencapai Rp 18 miliar.
"Setelah saya di-cut, dia jalan sendiri, karena mungkin sudah tahu ilmunya," kata Tiwi.
Dalam website resmi PN Purwokerto, penggugat menuntut tergugat untuk membayar penggantian biaya, kerugian dan bunga karena perbuatan wanprestasi yang dilakukan tergugat terhadap penggugat dengan total sebesar Rp 14.319.069.006.
Rinciannya antara lain ganti rugi akibat perbuatan tergugat yang membatalkan secara sepihak kesepakatan kerja sama produk baru Ashanty Premium/Platinum Series, tanpa persetujuan penggugat sebesar Rp 6,5 miliar.
Kemudian membayar ganti rugi berupa bunga yang seharusnya didapat penggugat sebesar Rp 2.732.723.033, membayar ganti rugi akibat tergugat tidak memberikan sisa penjualan yang menjadi hak penggugat sebesar Rp 2.743.370.757.
Selain itu, tergugat juga diminta membayar bagi hasil yang belum diberikan oleh tergugat sebesar Rp 1.028.599.301 dan ganti rugi akibat tidak diberikannya hak royalti atas produk Ashanty sebesar Rp 134.028.000.
Hingga saat ini, kasus Ashanty dan mantan rekan bisnisnya, Tiwi masih bergulir dan belum menemukan titik terangnya.
Berkaca dari kasus tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 5 tips membangun bisnis bersama teman agar tak salah paham.
1. Jangan salah memilih teman berbisnis
Meskipun telah lama menjalin tali persahabatan yang begitu erat, pastikan kamu dan calon rekan bisnismu memiliki kecocokan karakter serta kesamaan visi dan misi.
Tanpa adanya landasan utama tersebut, kalian akan sulit membangun sebuah usaha bersama.
Masing-masing pihak juga perlu menimbang potensi dan kemampuan satu sama lain agar lebih mudah membagi tugas dan tanggung jawab.
Ingat, sikap profesional dan kejelasan pembagian tugas merupakan salah satu kunci sukses berbisnis dengan teman.
Selain itu, memilih teman yang cocok juga bisa menjadi kunci sukses usaha kalian berdua.
Sebisa mungkin dalam berbisnis dengan teman, usahakan kalian mempunyai karakter dan skill yang saling melengkapi.
Apabila landasan utama sudah kuat, tentu lebih mudah untuk menentukan arah gerak roda usaha, begitu pula dalam pembagian keuntungan menurut pembagian tugas masing-masing.
Editors' Pick
2. Tentukan tujuan, target, peran, dan modal dari awal
Poin selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penentuan tujuan dan target penjualan serta peran masing-masing.
Hal ini perlu dilakukan secepat mungkin demi melihat apakah kamu dan sahabat adalah pasangan yang tepat untuk membuka usaha berdua.
Jika ternyata kalia berdua tidak sepaham, masih belum terlambat untuk membatalkan. Jangan sampai persahabatan rusak gara-gara usaha yang tidak jalan sesuai rencana.
Selain itu, sebuah usaha juga mustahil berkembang pesat tanpa suntikan modal usaha yang memadai.
Pasalnya, kunci sukses berbisnis dengan teman yaitu menyuntik besaran modal secara transparan dan berimbang.
Uang yang disetor sebagai modal haruslah murni investasi, bukan dana kebutuhan keluarga sehingga terhindar dari masalah pribadi.
Segala sesuatu harus tercatat jelas di atas kertas kontrak kesepakatan yang dilengkapi materai, termasuk poin soal pembagian tugas dan keuntungan.
Dengan demikian, kalian pun akan terhindar dari permasalahan sepele di masa depan.
Kontrak wajib diperbarui setiap terjadi penambahan modal sebagai imbas usaha yang makin berkembang.